Perusahaan Bitcoin mining CleanSpark terus bergerak maju untuk memperbesar skala bisnisnya. CleanSpark baru saja mengambil alih dua fasilitas Bitcoin mining yang berada di wilayah Georgia, Amerika Serikat (AS) senilai US$9,3 juta atau sekitar Rp138,88 miliar.
Dalam sebuah pernyataan, dijelaskan bahwa fasiitas tersebut merupakan Bitcoin mining campuses yang nantinya akan menampung lebih dari 6.000 mesin Bitcoin mining generasi terbaru, yakni Antminer S19XP dan S19J Pro+s.
Chief Executive Officer (CEO) CleanSpark, Zach Bradford, mengatakan perusahaan sudah menandatangani perjanjian definitif dan akan menutup kesepakatan pada akhir pekan ini. Dengan adanya akuisisisi tersebut, CleanSpark akan mendapatkan tambahan kecepatan produksi sebesar 1 exahash per detik (Eh/s) terhadap total laju hashrate perusahaan.
“Langkah anorganik ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki infrastruktur yang lebih dari cukup untuk mencapai target akhir tahun sebesar 16 Eh/s,” jelas Bradford.
- Baca Juga: El Salvador Bangun Pembangkit Listrik Terbarukan untuk Bitcoin Mining dengan Dukungan Tether
CleanSpark Genjot Produksi demi Kejar Halving Bitcoin
Fenomena halving Bitcoin yang akan terjadi pada kuartal 1 tahun 2024 mendatang juga akan dimanfaatkan oleh CleanSpark agar bisa memproduksi Bitcoin lebih banyak. Untuk itu, perusahaan sudah melakukan sejumlah pembelian mesin Bitcoin mining di awal bulan ini.
Bradford menambahkan CleanSpark tetap berada pada garis efisiensi dengan memanfaatkan lemahnya pasar untuk mengakuisisi Bitcoin mining machine dengan harga murah. Awal bulan ini saja, CleanSpark telah berhasil memborong 12.500 Antminer S19XP dengan harga diskon.
Strategi tersebut sudah dijalankan perusahaan sejak tahun 2022 lalu. Ketika banyak entitas crypto mining yang sekarat, perusahaan berupaya masuk dan mengakuisisi mesin pertambangan yang dimiliki dengan harga murah.
Sepanjang tahun ini, CleanSpark berambisi untuk menambah jumlah mesin crypto mining miliknya sebanyak 75 ribu sampai 95 ribu unit.
Chief Financial Officer (CFO) CleanSpark, Gary A. Vecchiarelli, mengatakan pada Februari kemarin, perseroan juga sudah membeli 20.000 unit Antminer S19j Pro+ baru yang seluruh transaksinya sudah dilunasi dan 45 ribu unit Antminer S19XP baru di April.
“Terpenting, proses akuisisi ini tidak menggunakan dana pihak ketiga, perusahaan menggunakan cadangan kas secara penuh dan diharapkan bisa segera mendorong pendapatan,” tegas Vecchiarelli.
Permodalan CleanSpark juga diklaim cukup longgar. Untuk tahun ini, perusahaan sudah menyiapkan alokasi belanja modal sebesar US$210 juta hingga US$280 juta. Selain untuk memborong mesin crypto mining, US$70 juta lainnya juga akan digunakan sebagai dana konstruksi.
67 Ribu Miner Sudah Beroperasi
Hingga akhir Mei kemarin, CleanSpark sudah mencapai laju hash rate sebesar 6,7 Eh/s dari 67.196 miner yang beroperasi. Sampai dengan akhir tahun ini, perusahaan menargetkan dapat mencapai laju hashrate 16 Eh/s dari 150 ribu mesin mining.
Kemudian, sepanjang kuartal pertama tahun ini, perusahaan berhasil mengerek angka pendapatannya sebesar 14% menjadi US$42,5 juta secara year-on-year (yoy). Meski begitu, kerugian CleanSpark meningkat menjadi US$18,5 juta dari periode yang sama di tahun lalu, yakni US$0,2 juta.
Bradford menjelaskan bahwa ekspansi yang direncanakan perusahaan sudah sesuai dengan jadwal. Fasilitas mining di Washington akan beroperasi secara penuh dan lahan Sandersville yang sudah siap untuk memulai tahap konstruksi.
“Margin laba kotor perusahaan meningkat dan dengan struktur biaya yang stabil mampu menghasilkan 30% margin EBITDA,” tambah Vecchiarelli.
Sebagai informasi, per akhir Maret kemarin, perusahaan memilki aset tunai sebesar US$10,3 juta dengan total aset mining sebesar US$367,9 juta.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.