Su Zhu, co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC), ditangkap di bandara Changi, Singapura, ketika mencoba melakukan perjalanan ke luar negeri pada hari Jumat (29/9) sore.
Teneo, likuidator 3AC, mengatakan bahwa penangkapan itu menyusul ‘perintah komitmen’ dari Pengadilan Singapura terhadap Su Zhu.
Perintah serupa dengan hukuman penjara 4 bulan juga diberikan terhadap co-founder 3AC lainnya, Kyle Davies. Namun, keberadaan Kyle Davies masih belum diketahui.
Teneo telah mengajukan dan memperoleh perintah komitmen terhadap Su Zhu pada 25 September lalu karena kegagalan yang disengaja untuk mematuhi perintah pengadilan yang mengharuskan dia bekerja sama dalam penyelidikan likuidator.
Su Zhu seharusnya mempertanggungjawabkan aktivitasnya sebagai co-founder 3AC dan mantan manajer investasinya berdasarkan perintah pengadilan.
Selama 4 bulan hukuman penjara bagi Su Zhu, para likuidator akan berusaha untuk berhubungan dengannya dalam hal-hal yang berkaitan dengan 3AC. Fokusnya adalah pada pemulihan aset yang merupakan milik 3AC, atau yang diperoleh menggunakan dana 3AC.
Teneo juga dapat mengajukan permohonan untuk perintah pengadilan lebih lanjut jika diperlukan.
“Sepanjang proses tersebut, prioritas likuidator adalah memulihkan aset 3AC dan memaksimalkan keuntungan bagi para kreditur,” kata Teneo.
- Baca Juga: Crypto Exchange Open Exchange (OPNX) Buatan Co-founder 3AC & CoinFLEX Resmi Diperkenalkan
Likuidator Kejar US$1,3 Miliar dari Su Zhu dan Kyle Davies
Seperti yang diketahui, 3AC yang pernah menjadi salah satu hedge fund kripto terbesar di market kripto mulai mengalami masalah setelah kehancuran ekosistem Terra pada Mei 2022.
3AC resmi mengajukan kebangkrutan pada Juli 2022. Diperkirakan, perusahaan ini memiliki utang lebih dari US$3,5 miliar kepada para kreditur.
Para mitra di perusahaan konsultan dan penasihat Teneo merupakan firma yang ditunjuk oleh pengadilan Kepulauan Virgin Inggris (BVI) untuk melikuidasi 3AC.
Pada 27 Juni lalu, likuidator 3AC dikabarkan berusaha memulihkan dana US$1,3 miliar dari co-founder hedge fund tersebut. Nominal dana tersebut adalah jumlah yang mencerminkan kerugian yang dituduhkan terhadap co-founder 3AC pada bulan-bulan sebelum hedge fund kripto itu runtuh.
Di sisi lain, 3AC seakan bangkit dari kubur usai menjelma menjadi 3AC Ventures pada 21 Juni lalu. Berdasarkan keterangan di situs web 3AC Ventures, mereka berfokus pada return atau pengembalian dari hasil investasi yang superior, yang disesuaikan dengan risiko tanpa leverage.
Pada kala itu, Kyle Davies mengumumkan di Twitter bahwa, “3AC sudah mati, hidup 3AC Ventures.”
Lalu saat ditanya apakah entitas ini memiliki utang, Kyle Davies lantas menjawab, “[3AC Ventures] tidak ada leverage, tidak ada utang, tidak ada rasa takut.”
- Baca Juga: Co-founder 3AC Sempat Berada di Bali
Co-founder 3AC Dilarang Terlibat Bisnis di Singapura Selama 9 Tahun
Pada 14 September lalu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengumumkan bahwa mereka melarang Su Zhu dan Kyle Davies untuk terlibat dalam aktivitas bisnis yang diatur di negara tersebut.
Regulator keuangan Singapura ini mengatakan bahwa kedua pendiri hedge fund kripto yang hancur lebur pada 2022 itu telah dijatuhi perintah larangan 9 tahun untuk terlibat dalam aktivitas apa pun yang diregulasi di Singapura.
Hal itu dilakukan karena keduanya dinilai melanggar SFA (Undang-Undang Sekuritas dan Berjangka Singapura) dan SFR (Peraturan Sekuritas dan Berjangka Singapura) terkait lisensi operasi dan perilaku usaha.
“Berlaku mulai 13 September 2023, Su Zhu (CEO dan direktur) dan Kyle Davies (Chairman dan direktur) dilarang melakukan aktivitas apa pun yang diatur serta mengambil bagian dalam pengelolaan, bertindak sebagai direktur, atau menjadi pemegang saham substansial di perusahaan pasar modal mana pun di UU yang dimaksud,” jelas MAS Singapura.
MAS Singapura telah menegur pendiri 3AC pada Juni 2022 atas informasi palsu yang mereka berikan kepada regulator.
Dalam pernyataan terbaru, MAS mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap 3AC dan para pendirinya, dengan mengungkapkan pelanggaran tambahan terhadap aturan main di Singapura antara Agustus 2020 dan Januari 2022.
Baik Su Zhu dan Kyle Davies bertanggung jawab memastikan 3AC mematuhi persyaratan peraturan di Singapura. Investigasi MAS menunjukkan bahwa mereka gagal melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab atas pelanggaran 3AC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.