Trusted

Co-founder BitMEX Perkenalkan Konsep Stablecoin Bernama NakaDollar yang Berbasis Bitcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arthur Hayes, mantan CEO crypto exchange BitMEX, mengusulkan konsep untuk membuat stablecoin baru bernama NakaDollar.
  • Tidak seperti stablecoin USD yang didukung dengan cadangan utama, seperti USDT atau USDC, NakaDollar hanya akan bergantung pada sejumlah derivative exchange yang mencantumkan liquid inverse perpetual swap.
  • Meski begitu, Arthur Hayes mencatat bahwa stablecoin NUSD yang diusulkan itu tidak akan benar-benar terdesentralisasi.
  • promo

Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, mengusulkan konsep untuk membuat stablecoin baru dengan nilai yang dipatok pada jumlah Bitcoin senilai US$1 dan satu inverse perpetual swap Bitcoin terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Pada hari Rabu (8/3), dia menguraikan gagasan tentang potensi hadirnya Satoshi Nakamoto Dollar atau NakaDollar (NUSD). Tidak seperti stablecoin USD yang didukung dengan cadangan utama seperti Tether USD (USDT) atau USD Coin (USDC), NakaDollar yang diusulkan Arthur Hayes tidak akan bergantung pada cadangan USD apa pun. Namun, stablecoin itu hanya akan bergantung pada sejumlah derivative exchange yang mencantumkan liquid inverse perpetual swap.

Stablecoin yang diusulkan itu direncanakan secara khusus pada serangkaian posisi short Bitcoin dan USD inverse perpetual swap. Tujuan utamanya pada akhirnya untuk mempertahankan patokan 1:1 ke USD melalui transaksi matematis antara decentralized autonomous organization (DAO) baru bernama NakaDAO, para peserta resmi, dan sejumlah derivative exchange.

Tidak Benar-benar Terdesentralisasi

Proses pembuatan stablecoin NakaDollar akan sepenuhnya bebas dari segala pergerakan USD yang membutuhkan layanan bank.

Meski begitu, Arthur Hayes mencatat bahwa stablecoin NUSD yang diusulkan itu tidak akan benar-benar terdesentralisasi.

“Titik kegagalan dalam solusi NakaDollar adalah sejumlah crypto derivative exchange yang terpusat. Saya mengecualikan crypto derivative exchange yang terdesentralisasi karena mereka sama sekali tidak likuid seperti entitas terpusat,” terang Arthur Hayes.

Sekilas tentang Arthur Hayes

Ilustrasi BitMEX

Sebagai catatan, Arthur Hayes bisa dibilang merupakan ‘eksekutif kripto pesakitan’ karena harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO BitMEX pada 8 Oktober 2020. Langkah itu diambil menyusul tuntutan hukum dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) dan Departemen Kehakiman AS (DOJ).

Dia bersama 2 co-founder BitMEX lainnya dituduh mengoperasikan platform perdagangan yang tidak terdaftar serta melanggar aturan CFTC, termasuk anti-pencucian uang dan peraturan tentang know your customer (KYC).

Pada Mei 2022, Arthur Hayes mengaku bersalah karena melanggar Undang-Undang (UU) Kerahasiaan Bank AS dan menerima hukuman 6 bulan tahanan rumah sebagai bagian dari masa percobaan 2 tahun.

Dalam sebuah dokumen pengadilan, jaksa menyatakan, “Arthur Hayes mendapat untung besar dari BitMEX, secara pribadi menghasilkan lebih dari US$100 juta, sementara dengan sengaja terus-menerus mengoperasikan perusahaan yang melanggar aturan, dengan gagal menerapkan program anti-pencucian uang.”

Konsep Stablecoin NakaDollar Muncul di Tengah Momen Kritis Dunia Kripto

Konsep tentang NakaDollar muncul di tengah kabar terbaru bahwa Silvergate Capital, bank ramah kripto, akhirnya menutup operasi dan melikuidasi bisnis mereka.

Kabar penutupan itu berlangsung berjalan cukup cepat setelah Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS) pada Februari lalu tiba-tiba memerintahkan Paxos untuk berhenti menerbitkan stablecoin BUSD yang eksis dalam kemitraan dengan crypto exchange Binance.

Sebagai catatan, Paxos menyimpan aset yang mendukung stablecoin yang mereka terbitkan di sejumlah bank termasuk Silvergate dan bank ramah kripto lainnya yaitu Signature.

Pihak Swasta dan Publik Berminat Garap Stablecoin Non-USD dengan Binance

Pada 18 Februari lalu, Beberapa entitas swasta dan publik dikabarkan telah menyatakan minat untuk bekerja sama dengan Binance untuk memulai inisiatif stablecoin baru. Adapun inisiatif stablecoin yang dimaksud mungkin tidak berbasis pada dolar

Chief Strategy Officer (CSO) Binance, Patrick Hillmann, mengatakan bahwa, “Ada peluang yang sangat menarik, terutama di Eropa dan Timur Tengah.”

Pendiri dan CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pada 13 Februari lalu sempat memberikan sinyal bahwa Binance tidak menutup kemungkinan untuk beralih ke stablecoin lainnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang usulan terkait stablecoin NakaDollar ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori