Nischal Shetty, salah satu pendiri crypto exchange WazirX, mengaku tengah membangun perusahaan rintisan berbasis blockchain bernama Shardeum. Saat ini, Shetty sedang dalam proses penggalangan dana untuk mengejar valuasi sebesar US$200 juta.
Untuk memuluskan aksinya, Shetty berniat mengumpulkan pendanaan sekitar US$20 juta sampai US$30 juta. Salah seorang sumber menyebutkan ada beberapa investor yang sudah terlibat dalam proses pendanaan tersebut. Spartan Group Struck Crypto, Big Brain Holdings, dan Cogitent Ventures yang disebut sudah masuk ke dalam putaran pendanaan tersebut.
Juru bicara Shardeum mengatakan saat ini perusahaan tengah bekerja sama dengan venture capital dalam proses penggalangan dana. Proses ini masih berlangsung dan belum ditutup. Meskipun tidak menyebutkan secara detail besaran dana yang mereka butuhkan, namun Shardeum optimistis dapat menghadirkan teknologi blockchain yang lebih cepat, cerdas, dan mudah digunakan.
“Kami berharap dapat berbagi lebih banyak detail tentang proses kerja perusahaan dalam rangka ekspansi mempercepat adopsi Web3 untuk pengembang dan penggunanya,” jelasnya.
Shetty percaya diri dapat membangun perusahaan rintisannya menjadi lebih agresif. Pasalnya, Shardeum sendiri sengaja dihadirkan untuk memecahkan permasalahan yang selama ini dialami oleh perusahaan blockchain. Seperti kita ketahui, sebagian besar blockchain harus membuat skala prioritas antara skalabilitas, keamanan, sekaligus desentralisasi. Namun, pada umumnya, hanya 2 dari aspek tersebut yang bisa dipilih sebagai skala prioritas.
Shardeum Mirip dengan Sharding di Ethereum
Shardeum merupakan blockchain layer 1 yang menggunakan konsensus proof of quorum (PoQ) dan proof of stake (PoS). Dengan konsensus tersebut, setiap keputusan dihasilkan dari proses quorum. Jika suara sudah lebih dari 50%, maka akan ada bukti tanda terima untuk membuktikan konsensus.
Jaringan ini juga mengklaim memiliki waktu pemrosesan yang jauh lebih cepat daripada konsensus lainnya. Shardeum menggunakan teknik sharding yang juga akan digunakan oleh Ethereum pasca The Merge, sekitar tahun 2023 mendatang.
Sharding menjadi salah satu metode yang menarik, karena proses transaksi akan menjadi jauh lebih cepat. Sebagai perbandingan, setelah Ethereum menerapkan teknik sharding, kecepatan transaksi Ethereum saat sudah memasuki sharding diproyeksikan bakal meningkat menjadi 100.000 transaksi per detik. Selain itu, biaya transaksi juga akan menjadi lebih rendah, berkat teknologi sharding.
Oleh karena itu, melalui penerapan sharding, Shardeum juga bakal mencapai hal yang sama. Harapannya, Shardeum bisa memiliki kecepatan pemrosesan 100.000 transaksi per detik, dengan 100.000 node sambil mempertahankan latensi 10 detik. Selain itu, Shardeum juga mengklaim bahwa dengan teknologi yang diusungnya akan mempertahankan stabilitas biaya gas di level rendah.
Bakal Rilis Token Sebanyak 508 Juta
Dalam rencana pengembangannya, Shardeum juga akan merilis token yang dinamakan SHM. Token tersebut akan terbagi menjadi beberapa bagian. Sebanyak 51% akan didistribuskan ke komunitas, 18% untuk penjualan, 15% dialokaskan untuk tim, 11% tersisa untuk Shardeum Foundation, dan 5% tersisa dialokasikan untuk pengembangan ekosistem.
Kendati demikian, selama proses pengembangan Shardeum, Shetty rupanya masih harus menghadapi kemelut yang melanda WazirX. Be[In]Crypto melaporkan bahwa Directorate of Enforcement (ED) India baru saja melakukan pembekuan dana sebesar US$8,1 juta atas dugaan aktivitas pencucian uang di WazirX.
ED menduga hasil keuntungan dari predatory lending yang dilakukan di India, “dicuci” ke dalam aset kripto untuk mengaburkan jejak. Salah satu direktur Zanmai Lab Pvt Ltd, selaku pemegang saham WazirX, juga sudah digeledah sebagai langkah penyelidikan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.