Coinbase, crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), pada hari Selasa (12/3) mengumumkan niatnya untuk mengumpulkan dana segar sekitar US$1 miliar melalui penjualan obligasi convertible note.
Penawaran surat utang (obligasi) yang dapat dikonversi (convertible note) itu akan jatuh tempo pada 1 April 2030. Penawaran ini ditujukan kepada para pembeli institusional yang memenuhi syarat.
Selain itu, Coinbase juga mengharapkan untuk memberikan para pembeli awal convertible note itu opsi 30 hari untuk membeli hingga jumlah pokok tambahan senilai US$150 juta guna menutupi penjatahan berlebih.
Walau jatuh tempo pada tahun 2030, convertible note Coinbase ini dapat dibeli kembali, ditebus, atau dikonversi lebih awal. Adapun convertible note ini akan dapat dikonversi menjadi uang tunai, saham biasa kelas A Coinbase, atau kombinasi keduanya.
Coinbase bermaksud menggunakan hasil bersih dari penawaran convertible note mereka untuk membayar sejumlah obligasi dengan porsi tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2025, 2028, dan 2031.
Dana segar yang sedang mereka cari ini akan digunakan untuk keperluan umum lainnya, yang mungkin mencakup modal kerja dan belanja modal. Tidak hanya itu, Coinbase juga dapat menggunakan sebagian dana yang mereka terima untuk melakukan investasi hingga akuisisi perusahaan, produk, atau teknologi lain.
- Baca Juga: Saham MicroStrategy Diprediksi Terus Naik Seiring Target Harga Bitcoin US$125.000 pada 2025
Coinbase Ikuti Strategi MicroStrategy?
Dengan memanfaatkan penerbitan obligasi untuk mendanai bisnisnya, Coinbase menerapkan strategi yang telah diterapkan MicroStrategy selama beberapa tahun terakhir untuk membeli Bitcoin (BTC).
Pada hari Senin (11/3) kemarin, MicroStrategy mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh tambahan 12.000 BTC dengan mengeluarkan total biaya sekitar US$821,7 juta.
Rata-rata harga yang dikeluarkan MicroStrategy untuk mengakuisisi 1 BTC adalah sekitar US$68.477. Dana untuk membeli 12.000 BTC itu hasil dari penerbitan convertible note dan kelebihan uang tunai perusahaan tersebut.
Dengan demikian, MicroStrategy telah mengumpulkan sebanyak 205.000 bitcoin per 10 Maret 2024. Semua Bitcoin milik MicroStrategy diperoleh dengan biaya sekitar US$6,91 miliar dengan harga rata-rata US$33.706 per BTC.
Dengan harga Bitcoin yang saat ini bertengger di zona US$72.000, maka kumpulan Bitcoin milik MicroStrategy bernilai US$14,76 miliar. Artinya, MicroStrategy saat ini mencatatkan untung sekitar US$7,85 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
