Berdasarkan akselerator perusahaan rintisan (startup) Y Combinator (YC), bursa kripto A.S. Coinbase dan marketplace non-fungible token (NFT) OpenSea berhasil masuk dalam daftar 10 perusahaan dengan terobosan terbaik tahun 2022.
Dalam daftar tersebut, kedua perusahaan terkait kripto ini berhasil bergabung dengan jajaran perusahaan lainnya dalam 5 peringkat teratas. Coinbase berada di peringkat keempat, kemudian OpenSea di posisi kelima.
Hanya ada tiga perusahaan yang mengalahkan Coinbase dan OpenSea dalam daftar tersebut. Mereka adalah perusahaan pembayaran Stripe yang berhasil merebut posisi teratas. Lalu ada perusahaan pengiriman InstaCart, serta DoorDash; yang masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga.
Terkait nama-nama yang masuk di dalamnya, Y Combinator sendiri mengatakan bahwa daftar tersebut terdiri dari “perusahaan dengan pertumbuhan [paling] pesat dan telah menerima investasi tambahan signifikan atau lebih banyak dalam pendanaan dari YC.”
Coinbase Siap Sambut The Merge
Bursa kripto Coinbase yang berbasis di AS ini baru-baru ini juga mengumumkan beberapa perkembangan yang akan mereka lakukan sehubungan dengan agenda The Merge Ethereum yang akan datang. Salah satu di antaranya adalah menambahkan dukungan untuk Coinbase Wrapped Staked ETH (cbETH) di jaringan Ethereum (token ERC-20).
Sehubungan dengan hal ini, pengguna cbETH nantinya dapat menggunakan fungsi utama token ini; yaitu menjual, mentransfer, dan membelanjakan cbETH; mengingat staked ETH saat ini tengah berada dalam penguncian sampai upgrade protokol Shanghai selesai. Selain itu, token cbETH juga bisa pengguna pindahkan ke wallet di luar Coinbase dan memperdagangkannya dari platform tersebut.
Sementara itu, sebelumnya Coinbase juga mengatakan bahwa timnya akan menjeda transaksi ETH dan token ERC-20 lainnya selama The Merge Ethereum berlangsung sebagai tindakan pencegahan. Khususnya, langkah itu mereka lakukan untuk memastikan apakah sistem mereka sudah merefleksikan secara tepat semua perubahan yang The Merge itu bawa nantinya.
Selanjutnya, hal yang tidak kalah penting yaitu pada awal bulan ini, Coinbase menjalin kemitraan dengan sebuah perusahaan manajer investasi terbesar dunia, yaitu BlackRock. Melalui kolaborasi ini, mereka dapat memastikan klien institusional BlackRock untuk dapat mengakses aset kripto secara langsung dengan menjembatani platform manajemen investasi end-to-end mereka, yaitu Aladdin, dengan Coinbase Prime.
- Baca juga: JPMorgan: Coinbase Akan Menjadi Salah Satu Pihak yang Diuntungkan dari The Merge Ethereum
OpenSea Alami Masa Sulit
Berbeda dengan kabar baik yang Coinbase bawa, sebaliknya marketplace NFT terbesar dunia ini justru tengah berada dalam masa sulit. Hal ini karena pada bulan Juni, salah satu mantan karyawan OpenSea dijejali tuduhan bahwa dirinya telah melakukan aksi insider trading.
Apalagi, setelah itu co-founder OpenSea, Devin Finzer juga mengumumkan di akun Twitter-nya bahwa perusahaannya terpaksa harus mengurangi tenaga kerja sebanyak 20%. Terlepas dari upaya untuk mempertahankan dominasi relatif di antara marketplace NFT lainnya, volume perdagangan OpenSea justru turun drastis selama setahun terakhir ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.