Satu per satu pengembang metaverse di Korea Selatan berguguran. Setelah Cytown yang mengumumkan kesiapannya untuk mundur, kali ini, Colorverse yang dikabarkan bakal segera menutup layanan metaverse miliknya, yaitu Puppy Red M, di tanggal 1 Desember mendatang.
Tekanan keuangan yang membelit usaha patungan Neptune Co dan Kakao Games itu sejatinya sudah terasa sejak beberapa bulan ke belakang. Namun, kala itu, Colorverse masih sanggup untuk melanjutkan bisnisnya sembari melakukan beberapa penyesuaian. Colorverse dikabarkan sudah mulai merampingkan struktur pegawainya di awal tahun ini demi meringankan beban operasionalnya.
Aksi itu dilakukan sebagai upaya untuk membalikkan posisi keuangan perusahaan, yang pada tahun lalu mencatatkan kerugian US$8,6 juta atau sekitar Rp133,86 miliar.
Dalam laporan media lokal, terungkap bahwa Colorverse sebenarnya juga sudah melakukan restrukturisasi di bulan Juni kemarin, termasuk menghentikan sementara update layanan Puppy Red M.
Akan tetapi, sepertinya upaya tersebut tidak berhasil, hingga akhirnya berujung pada penutupan layanan. Chief Executive Officer (CEO) Colorverse, Lee Yong-su, mengatakan bahwa perusahaannya berada di ambang penutupan.
Induk Usaha Colorverse Sebut Penutupan Belum Final
Menariknya, Neptune, selaku induk usaha Colorverse, menyebut bahwa rencana penutupan layanan metaverse perusahaan belum masuk tahap final.
Entitas yang menggenggam 44.28% saham Colorverse itu mengatakan meskipun telah melakukan restrukturisasi secara signifikan belum lama ini, bisnis Colorverse tidak bisa dikatakan selesai.
Kendati Neptune tidak menjelaskan rencana pengembangan ke depannya, tetapi, yang pasti, berhentinya operasional Colorverse juga akan berdampak pada visi metaverse Kakao sebagai induk usaha lainnya. Pasalnya, Kakao, melalui Kakao Universe, sudah menjadikan Colorverse bagai bagian dari proyek metaverse perusahaan.
Masih Ada Entitas Metaverse Korea Selatan yang Untung
Terlepas dari nasib Colorverse dan Cytown yang kurang mujur, ternyata masih ada entitas pengembang metaverse Korea Selatan lain yang malah meraup untung. Salah satunya adalah LG Corporation. Lewat LG Uplus Corp, perusahaan menjalankan metaverse khusus anak-anak bernama KidsTopia.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa platform yang baru dirilis pada Mei kemarin itu sudah memiliki basis pelanggan sebanyak 40 ribu di bulan Juli. Jika dilihat secara kumulatif di Oktober kemarin, Kidstopia sudah memiliki 165 ribu pelanggan.
Perkembangan itu merupakan buah dari ekspansi LG ke wilayah Amerika Utara, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam. Selain itu, perusahaan juga bermaksud memperluas bisnisnya hingga merambah ke wilayah lain di Asia, Oseania, Amerika Selatan, dan Eropa dengan menyediakan fitur berbahasa Inggris.
Di sisi lain, platform metaverse Korea Selatan lainnya, yaitu Ifland, malah berhasil mencetak jumlah pengguna lebih moncer. Layanan yang dibangun oleh SK Telecom bersama dengan Deutsche Telekom itu digadang-gadang sudah memiliki 50 juta pelanggan per kuartal tiga tahun ini.
Jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Ifland juga sudah mencapai 4,2 juta per September kemarin. Angka tersebut jauh lebih besar dari target MAU platform metaverse Horizon Worlds milik Meta Platforms, yang hanya dipatok di angka 280 ribu pada akhir tahun lalu.
Dari awal pengembangan, Ifland memang sengaja diperuntukkan untuk pasar di luar Korea Selatan. Sejak pertama kali meluncur, SK Telecom dan mitranya sudah menjadikan wilayah Eropa sebagai pasar potensialnya. Selain itu, perusahaan juga berambisi untuk membawa Ifland agar bisa digunakan di 80 negara.
Meski begitu, pejabat SK Telecom menyebut bahwa popularitas Ifland banyak didorong oleh penggunaan di wilayah Asia Tenggara yang ditopang oleh popularitas K-pop.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.