Lihat lebih banyak

Crypto.com Dituduh Punya Tim Perdagangan Internal yang Bisa Picu Konflik Kepentingan

4 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto.com dikabarkan punya tim internal untuk memperdagangkan aset kripto demi keuntungan mereka sendiri.
  • Keberadaan para trader internal itu belum banyak diketahui sejak perusahaan tersebut diluncurkan pada 2016.
  • Praktik ini dinilai miliki ‘potensi konflik kepentingan’. Crypto.com membantah andalkan proprietary trading sebagai sumber pendapatan perusahaan.
  • promo

Crypto.com, salah satu crypto exchange terpopuler di dunia kripto, dikabarkan memiliki tim internal untuk memperdagangkan aset kripto demi keuntungan mereka sendiri. Praktik ini dinilai memiliki ‘potensi konflik kepentingan’.

Berdasarkan laporan FT yang terbit pada hari Senin (19/6), menurut 5 orang yang mengetahui persoalan ini, perusahaan yang berbasis di Singapura itu dituduh mengoperasikan tim proprietary trading dan market maker eksklusif.

Keberadaan para trader internal ini belum banyak diketahui sejak perusahaan itu diluncurkan pada tahun 2016.

Sebagai informasi, proprietary trading mengacu pada praktik perusahaan keuangan atau bank komersial yang berinvestasi untuk ‘keuntungan pasar secara langsung’ daripada ‘mendapatkan komisi dengan berdagang atas nama klien’. Pihak yang melakukan ini mendapatkan untuk dari aktivitas market daripada komisi margin yang mungkin tipis melalui aktivitas perdagangan klien.

Praktik Crypto Exchange yang Tuai Sorotan

Sebagai gambaran, di sebagian besar market, exchange mencocokkan pembelian dan penjualan dengan harga transparan paling kompetitif. Sementara itu, pembuatan pasar (market making) dan proprietary trading biasanya dilakukan oleh perusahaan swasta yang terpisah dari exchange. Regulator Amerika Serikat (AS) telah mulai mencoba membatasi aktivitas overlapping semacam itu terjadi di crypto exchange.

Sebagai pengingat, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggugat Binance, Binance.US selaku afiliasi di Negeri Paman Sam, dan Changpeng ‘CZ’ Zhao yang merupakan CEO global perusahaan. SEC juga menggugat Coinbase.

Tuduhan ke Binance dan afiliasinya termasuk menggunakan perusahaan perdagangan yang dimiliki oleh CZ untuk terlibat dalam perdagangan manipulatif yang secara artifisial meningkatkan volume perdagangan platform itu.

Terkait gugatan hukum yang dilayangkan pada 5 Juni lalu itu, Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan, “Platform perdagangan ini, mereka menyebut diri mereka exchange, [tapi] memadukan sejumlah fungsi. Dalam keuangan tradisional (TradFi), kami tidak melihat Bursa Efek New York juga mengoperasikan hedge fund (dana lindung nilai), atau melakukan aktivitas market maker.

Adapun pernyataan dari Ketua SEC itu berdasarkan undang-undang (UU) sekuritas dan bursa efek di AS. Baik Binance dan Coinbase dinilai tidak memisahkan fungsi exchange, broker-dealer, dan kliring.

Market Maker Crypto.com Diklaim Diperlakukan Setara

Kembali ke kasus Crypto.com, salah satu sumber yang memiliki pengetahun langsung tentang persoalan ini mengatakan bahwa para eksekutif Crypto.com bersumpah bahwa mereka sama tidak sekali terlibat dalam praktik perdagangan semacam itu. Sumber lain menyebut para karyawan Crypto.com diminta untuk mengatakan tidak ada jenis operasi market maker internal.

Menanggapi pertanyaan yang diajukan FT, pihak Crypto.com menjelaskan bahwa para karyawan mereka tidak diminta untuk berbohong kepada pelaku pasar lainnya.

“Kami memiliki pembuat pasar internal yang beroperasi di Crypto.com exchange. Market maker internal [kami] diperlakukan persis sama dengan pembuat pasar pihak ketiga yang secara identik memfasilitasi spread (selisih antara harga beli dan jual) yang ketat dan market yang efisien di platform kami. Ini bukan praktik yang kontroversial,” jelas pihak Crypto.com

Mereka juga mengatakan bahwa sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari aplikasinya untuk para trader ritel. Selain itu, disebutkan bahwa Crypto.com adalah rekanan pelanggan untuk transaksi dan dijalankan sebagai model broker (pialang).

“Dengan demikian, tim perdagangan Crypto.com memastikan bahwa kami ‘netral risiko’ dengan melindungi posisi ini di sejumlah tempat, termasuk Crypto.com exchange,” imbuh pihak Crypto.com.

Crypto.com Bantah Andalkan Proprietary Trading Jadi Sumber Pendapatan

Kata sumber FT, proprietary trading Crypto.com berdagang di balik exchange mereka sendiri maupun di tempat lain. Tim proprietary trading memiliki satu-satunya tujuan menghasilkan uang dan tidak memfasilitasi aktivitas exchange. Kemudian, market maker di Crypto.com mencoba untuk meningkatkan likuiditas di tempat tersebut.

Terkait hal itu, pihak Crypto.com mengatakan, “Semua perusahaan yang beroperasi di industri perdagangan membandingkan volume mereka dengan pesaingnya.”

Crypto.com mengaku prioritas mereka adalah untuk terus meningkatkan likuiditas buku pesanan (order book) dan menurunkan spread karena menghasilkan pasar yang lebih efisien untuk semua partisipan.

Menurut Crypto.com, para peserta di platform, termasuk market maker, diperlakukan sama. Crypto.com membantah bahwa mereka mengandalkan proprietary trading sebagai sumber pendapatan perusahaan.

Crypto.com Tutup Layanan Exchange bagi Entitas Institusional AS 

Setelah gugatan hukum SEC ke Binance dan Coinbase, Crypto.com pada 9 Juni lalu mengumumkan bahwa layanan exchange untuk trader institusional di AS akan ditutup mulai 21 Juni mendatang. Hal itu setidaknya akan memengaruhi sekitar 400 pelanggan yang melakukan transaksi kripto secara besar di platform tersebut.

Alasan yang diklaim oleh Crypto.com adalah karena terbatasnya permintaan dari pelanggan institusional, yang telah diperburuk dengan kondisi market kripto saat ini.

Pihak Crypto.com mengaku tetap terbuka untuk kemungkinan peluncuran kembali exchange institusional mereka di AS.

Sementara itu, aplikasi dan platform seluler ritel Crypto.com tetap beroperasi penuh di AS. Sebagai informasi, aplikasi ritel mereka diklaim digunakan lebih dari 80 juta pengguna di seluruh dunia.

Selain itu, pengguna ritel AS masih memiliki akses ke perdagangan derivatif kripto yang diatur oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC), serta penawaran UpDown Options, yang memungkinkan pengguna membuka posisi perdagangan long atau short pada pergerakan berbagai aset kripto di masa depan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori