Muncul kabar bahwa GTX, crypto exchange yang didukung oleh co-founder dari hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) dan co-founder dari crypto yield platform CoinFLEX, telah berhasil menyelesaikan putaran pendanaan baru mereka.
Kabar ini mencuat untuk pertama kalinya ketika co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, Arthur Hayes, pada hari Sabtu (4/2) mengatakan bahwa, “Burung Kecil memberitahu saya bahwa Kyle Davies dan Su Zhu [keduanya co-founder 3AC] telah menyelesaikan putaran pendanaan bagi startup baru mereka.”
Terkait hal ini, Arthur Hayes menilai bahwa hal ini seharusnya dapat menjadi pertanda awal dari bull market di dunia kripto jika memang para co-founder 3AC mendapatkan dana segar kurang dari satu tahun setelah mereka membakar dana sekitar US$18 miliar dalam shitcoin pada tahun 2022.
Di sisi lain, akun Twitter WuBlockchain pada hari Sabtu melaporkan bahwa harga token CoinFLEX, yaitu FLEX Coin (FLEX), telah dicetak dalam beberapa hari terakhir. Sejak 26 Januari lalu, ada sekitar US$14 juta token FLEX yang telah dicetak.
Hal itu menariknya membuat harga token FLEX yang semula bernilai US$0,04 pada 17 Januari lalu, meningkat lebih dari 40 kali lipat menjadi sekitar US$1,74 per token pada hari Sabtu kemarin.
Berdasarkan patauan di CoinGecko, harga token FLEX saat ini naik sekitar 143% dalam 7 hari terakhir; turun sekitar 20,4% dalam 24 jam terakhir; dan turun sekitar 2,6% dalam 1 jam terakhir.
Crypto Exchange yang Didukung Co-founder 3AC dan CoinFLEX
Kabar ini merupakan perkembangan terbaru setelah co-founder 3AC pada 16 Januari lalu dilaporkan ingin mengumpulkan pendanaan senilai US$25 juta untuk memulai crypto exchange yang diberi nama sementara GTX.
3AC adalah salah satu dana lindung nilai (hedge fund) terbesar di dunia kripto, sebelum akhirnya runtuhnya ekosistem Terra pada Mei 2022 membuat mereka turut menghadapi kerugian yang signifikan.
Selain co-founder 3AC, GTX juga didukung oleh Mark Lamb dan Sudhu Arumugam, yang mendirikan crypto yield platform CoinFLEX dan saat ini sedang dalam proses restrukturisasi. Tim eksekutif GTX juga terdiri dari beberapa eksekutif CoinFLEX lainnya.
Menyambut wacana kehadiran GTX, co-founder dan CEO market maker kripto Wintermute, Evgeny Gaevoy, mengatakan, “Jika Anda berinvestasi ke crypto exchange yang didirikan co-founder CoinFLEX dan 3AC, Anda mungkin akan merasa sedikit lebih sulit untuk bekerja dengan Wintermute di masa mendatang (dalam sisi membangun hubungan). Saya tidak akan berpartisipasi dalam putaran pendanaan mereka. Jadi, berhati-hatilah.”
Sementara itu, Nic Cartner, partner di Castle Island Ventures, mengolok-olok GTX dengan menyebut, “Penipu yang dipermalukan bekerja sama dengan penipu yang dipermalukan lainnya untuk memperdagangkan klaim dari crypto exchange penipuan yang runtuh. Kedengarannya dapat didukung.”
GTX Ingin Isi Kekosongan Posisi FTX
Kabar niat penggalangan dana GTX datang sekitar 2 bulan setelah crypto exchange FTX yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) mengalami krisis parah hingga hancur dan menyengsarakan lebih dari 1 juta kreditur.
GTX, yang diusung co-founder 3AC dan CoinFLEX, ingin mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menawarkan para deposan kemampuan untuk mentransfer klaim mereka di FTX ke GTX dan kemudian menerima kredit langsung dalam token yang disebut USDG.
Menariknya, nama GTX merupakan evolusi dari nama FTX. Dalam pitch deck GTX, dibuka dengan kalimat ‘karena G datang setelah F’.
“Pengguna FTX menjual klaim dengan nilai nominal sekitar 10% [dari total aset mereka] untuk likuiditas segera atau menunggu lebih dari 10 tahun hingga pengadilan kebangkrutan memproses pencairan itu,” bunyi pitch deck GTX.
Pernyataan bahwa investor harus menunggu lebih dari 10 tahun untuk mendapatkan kembali aset mereka berkaca dari kasus Mt.Gox yang sampai saat ini masih menunggu untuk memulihkan dana mereka, hampir satu dekade kemudian. Dengan hadirnya GTX, mereka berjanji untuk memecahkan persoalan tersebut.
GTX diharapkan dapat mengisi kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan FTX dan memperluas ke market yang diregulasi seperti di sektor saham. Mereka akan memanfaatkan teknologi CoinFLEX untuk membangun crypto exchange dan tim hukum akan bertanggung jawab untuk mengawasi klaim yang akan datang untuk semua kebangkrutan perusahaan kripto seperti Celsius Network hingga BlockFi.
Crypto exchange baru ini konon ingin diluncurkan sesegera mungkin, dan berpotensi secepatnya dirilis pada bulan Februari mendatang. Mereka memperkirakan bahwa ukuran market ‘klaim kripto’ dari perusahaan yang telah bangkrut bernilai sekitar US$20 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.