Temasek, perusahaan investasi asal Singapura, memangkas kompensasi eksekutif dan tim investasi yang bertangggung jawab terhadap investasi di crypto exchange FTX. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap aksi yang dilakukan oleh para pegawainya.
Dalam keterangan resminya, dijelaskan bahwa Temasek sebagai perusahaan investasi milik negara terus berupaya memberikan hasil yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan selalu melakukan investasi ke entitas yang dituju sejak tahap awal.
“Tim independen telah melakukan tinjauan internal terhadap investasi yang dilakukan perusahaan. Meskipun hasil temuannya menyebutkan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh tim investasi dalam memberikan rekomendasi investasi, namun mereka dan juga manajemen di level senior tetap bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat dan perusahaan secara kolektif mengurangi kompensasi mereka,” jelas pimpinan Temasek, Lim Boon Heng.
Heng juga mengakui bahwa selalu terdapat risiko yang melekat dalam proses investasi. Namun, di sisi lain, perusahaan juga harus terus membenamkan dana ke sektor dan teknologi yang memiliki unsur kebaruan. Hal itu merupakan bentuk strategi untuk memahami dan melihat bagaimana model bisnis dan keuangannya bisa memengaruhi portofolio perusahaan.
Setelah FTX beserta para eksekutif dan juga afiliasi yang ada di bawahnya dituduh oleh jaksa melakukan tindakan penipuan yang sengaja disembunyikan dari investor, termasuk Temasek, Heng menyuarakan kekecewaannya.
Dia menyebut bahwa hal tersebut memiliki dampak negatif terhadap reputasi perusahaan. Apalagi, Temasek merupakan salah satu raksasa investasi yang 65% dari total portofolio investasinya memiliki paparan ke negara-negara maju.
Investasi US$275 Juta di Saham FTX
Investasi yang dilakukan oleh Temasek ke FTX disebut bukanlah investasi besar. Perusahaan membeli 1% saham di FTX International sebesar US$210 juta dan 1.5% saham di FTX.US sebesar US$65 juta. Artinya, secara keseluruhan perusahaan sudah menggelontorkan dana sebesar US$275 juta untuk memiliki saham FTX.
Oleh karena porsi kepemilikannya yang minor, Temasek pun tidak memiliki jatah kursi direksi di FTX maupun FTX.US.
“Terdapat kesalahpahaman yang menyebutkan bahwa investasi kami di FTX disebut dalam bentuk kripto. Kami tidak memiliki paparan langsung terhadap mata uang kripto,” tegas Temasek.
Kuat dugaan, Temasek termakan citra positif yang dibangun oleh sang CEO, Sam Bankman-Fried (SBF). Pasalnya, pada tahun 2021, ketika kripto tengah dalam masa bullish, pendapatan FTX melonjak drastis, dari US$89 juta di 2020 menjadi US$1,02 miliar di akhir 2021.
Terlebih lagi, FTX juga terus mendorong pemasarannya dengan lebih masif, seperti membeli hak sponsor di NBA Miami. Dalam sebuah dokumen terungkap bahwa alokasi biaya untuk menjalankan strategi iklan FTX mencapai 15% dari total pendapatan.
Hal itu sejalan dengan transaksi yang dijalankan oleh Temasek di FTX. Transaksi pertama dilakukan pada Oktober 2021 dan di Januari 2022.
Hasil Uji Tuntas Menunjukkan Potensi Keuntungan
Sebelum memutuskan investasi, Temasek mengaku sudah melakukan uji tuntas di FTX sejak Februari hingga Oktober 2021. Proses tersebut harus dilakukan untuk memitigasi risiko yang mungkin muncul. Kendati demikian, bukan berarti adanya uji tuntas bisa menghilangkan seluruh risiko yang ada.
Pada kenyataannya, SBF justru disebut tidak mengelola bisnisnya dengan benar. Dalam laporan yang diterbitkan oleh manajemen baru FTX, dibeberkan bahwa FTX Group dikontrol ketat oleh sekelompok kecil orang yang mengeklaim mengelola FTX secara bertanggung jawab.
“Hanya ada sedikit upaya yang dilakukan dalam mengawasi dan menerapkan kontrol yang tepat. Akar dari keruntuhan FTX adalah keangkuhan, ketidakmampuan, dan juga keserakahan SBF dan para eksekutif FTX lainnya,” tulis dokumen tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.