Platform gaming BUD baru saja mendapatkan dana segar senilai US$36,8 juta atau sekitar Rp538,22 miliar dengan asumsi kurs Rp14.625. Rencananya, tambahan modal tersebut akan digunakan BUD untuk mendalami pasar aset digital melalui peluncuran non-fungible token (NFT).
Injeksi modal yang diterima BUD bukanlah yang pertama. Sebelumnya, di Februari lalu, BUD juga baru saja mendapatkan pendanaan Seri A+ senilai US$15 juta dari beberapa investor. Artinya, dalam kurun waktu 3 bulan, BUD sukses meraup dana segar lebih dari US$50 juta.
Dalam putaran pendanaan teranyar adalah Sequoia Capital India yang tampil sebagai led investor. Selain itu, Qiming Venture Partners, Northern Light Venture Capital, Source Code Capital turut serta dalam putaran pendanaan Seri B tersebut.
Tidak ketinggalan, ClearVue Partners, NetEase, dan CGV Capital juga ikut dalam pendanaan tersebut. Berdasarkan data Crunchbase, sampai saat ini, total pendanaan yang berhasil dikumpulkan BUD mencapai US$60 juta.
Langkah BUD untuk Masuk ke Dunia Digital lewat NFT
Dengan modal jumbo tersebut, BUD berencana terjun ke dunia NFT. Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah monetisasi platform. Amblasnya aset kripto yang terjadi belakangan ini rupanya tidak menyurutkan langkah perusahaan untuk terus berekspansi masuk ke aset digital.
Kepercayaan diri BUD cukup beralasan. Pasalnya, dari 15 juta aset virtual yang berupa aksesoris gim, seperti kostum dan aset virtual lainnya, sudah digunakan sebanyak 150 juta kali. Jumlah tersebut merupakan captive market bagi BUD yang bisa dimanfaatkan saat akan merilis NFT mereka.
Co-founder dan CEO BUD, Risa Feng, menjelaskan ada banyak peluang yang lebih besar bagi pengguna BUD untuk bisa membuat konten secara mandiri lewat pemanfaatan blockchain.
“Kami ingin mendemokratisasi media 3D. Di mana setiap orang, baik itu gamer ataupun kalangan profesional memiliki kesempatan untuk membuat berbagai konten apapun yang diinginkan lewat BUD,” katanya.
Meski begitu, sampai saat ini belum ada informasi terkait jaringan blockchain yang bakal menjadi sarana pengembangan platform gaming sosial tersebut.
- Baca juga: Co-founder Twitch Bikin Marketplace NFT Game, Dapat Dukungan dari Animoca Brands sampai a16z
Perusahaan Gim Sejenis Roblox Dapat Rapor Merah di Laporan Keuangannya
Saat BUD masih optimistis terhadap dunia kripto, perusahaan gaming yang sudah lebih dulu terjun ke metaverse, Roblox Corp, malah mengalami pembengkakan kerugian.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, per kuartal pertama tahun ini rugi bersih konsolidasi Roblox mencapai US$162,02 juta. Angka tersebut naik 19,04% dari posisi kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$136,10 juta.
Naiknya pendapatan perusahaan di tiga bulan pertama tahun ini yang sebesar 38,8% menjadi US$537,13 juta, tidak mampu mengimbangi peningkatan dalam biaya perusahaan.
Selain itu, instrumen Booking dalam laporan keuangan perusahaan juga mengalami penyusutan 3,23% menjadi US$631,20 juta. Bandingkan dengan posisi di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$652,27 juta.
Penghasilan yang didapatkan dari instrumen ini dihasilkan dari pembelian mata uang virtual, Robux yang digunakan oleh pemain untuk melakukan upgrade pada avatarnya di gim.
Daily active user (DAU) Roblox di periode Januari sampai Maret tahun ini meningkat 28%, menjadi 54,1 juta dengan waktu penggunaan yang juga melesat 22% menjadi 11,9 miliar.
Kedua gim tersebut menyasar generasi muda untuk membawa dunia gim menjadi lebih menarik lewat metaverse. Roblox sendiri mengklaim bahwa setiap hari puluhan juta orang mendapatkan pengalaman digital yang imersif lewat komunitas yang dibangunnya.
Banyaknya perusahaan yang masuk dan mengembangkan metaverse dapat dipahami, karena dari sisi investor belia juga terdapat switching dari meme stocks ke metaverse.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.