Menutup bulan Januari, beberapa peristiwa ekonomi utama di Amerika Serikat (AS) bakal memainkan peran penting dalam aktivitas kripto. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan bahwa pekan ini akan menjadi momen krusial bagi industri kripto, karena beberapa data ekonomi akan rilis, termasuk estimasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan metrik inflasi yang bakal ikut mewarnai tren pasar dan memberikan sentimen bagi investor.
Melalui keterangan resminya, Panji mengungkapkan bahwa pada Selasa, salah satu data ekonomi, yakni Consumer Confidence Index (CCI) meluncur. Indeks ini memberikan wawasan terkait sentimen dan tren belanja konsumen.
“Pembacaan yang lebih tinggi dari perkiraan dapat menandakan aktivitas ekonomi yang kuat, sehingga mengalihkan investasi dari aset berisiko seperti aset kripto. Sebaliknya, kepercayaan konsumen yang lebih lemah dapat mendukung kebijakan dovish dari Federal Reserve, meningkatkan likuiditas dan menguntungkan Bitcoin sebagai alternatif penyimpan nilai,” jelas Panji.
Hal lainnya yang akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan kripto di akhir bulan ini adalah hasil Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pertama untuk tahun 2025. Menurut Fahmi, rapat tersebut akan menguraikan kebijakan moneter di bawah administrasi baru.
Sebuah isyarat pemotongan suku bunga bisa mendorong harga aset kripto. Karena artinya biaya pinjaman bakal turun yang serta merta juga meningkatkan likuiditas. Menurut CME Fed Watch Tool, peluang sebesar 97,9% menunjukkan bahwa suku bunga acuan The Fed akan tetap bertahan di kisaran 4,25%-4,50%.
Estimasi Pertumbuhan PDB Q4 dan Hubungannya Dengan Kripto
Selain itu, pada Kamis 30 Januari 2025, akan meluncur estimasi pertumbuhan PDB Q4 di AS. Pertumbuhan PDB AS diperkirakan melambat menjadi 2,7% pada Q4 2024 dari 3,1% di Q3. Pembacaan yang lebih tinggi dari perkiraan dapat mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga, memberikan tekanan pada pasar aset kripto.
Namun sebaliknya, angka PDB yang lebih rendah dapat menjadi alasan untuk pelonggaran moneter, yang berpotensi mendukung aset kripto.
Lalu di 31 Januari 2025, publik juga akan mendapatkan data inflasi PCE Inti. Data ini akan menjadi indikator inflasi pilihan The Fed dalam membuat kebijakan moneter. Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memperkuat dolar AS dan menekan harga Bitcoin.
Hal itu berisiko terjadi karena investor cenderung beralih ke aset berbasis dolar. Sebaliknya, angka inflasi yang lebih rendah dapat melemahkan dolar dan memberikan dorongan bagi aset kripto seperti Bitcoin.
“Perlu dicatat bahwa korelasi antara Bitcoin dan indeks keuangan tradisional seperti Nasdaq meningkat belakangan ini, menunjukkan bahwa faktor makroekonomi memainkan peran lebih besar dalam membentuk tren pasar aset kripto,” tutup Panji.
Bagaimana pendapat Anda tentang rangkaian data ekonomi AS yang akan segera rilis dan bagaimana dampaknya terhadap pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.