Sebuah proposal penutupan protokol DeFi Mars telah dibuat, setelah terjadinya kehancuran spektakuler dari stablecoin TerraUSD (UST) dan sister coin-nya, Terra (LUNA), di minggu lalu. Delphi Labs merupakan pihak yang mengajukan proposal itu. Delphi Labs sendiri adalah perusahaan penelitian cryptocurrency yang membantu mendirikan protokol Mars.
Proposal tersebut muncul setelah angka total value locked (TVL) ambruk sebesar 99%. TVL Mars yang awalnya berjumlah US$270 juta, kini hanya bersisa US$2,6 juta. Kejadian tersebut diduga lantaran kehancuran dramatis ekosistem Terra, yang berimbas pula pada seluruh industri kripto.
Dengan adanya proposal dari Delphi, maka “posisi yang sedang berjalan akan ditutup secara otomatis” pada platform dan “pengembalian dana pengguna dengan mengembalikan deposit ke alamat dompet mereka”.
Menurut proposal, “langkah ini pada dasarnya akan mematikan protokol dan menghapus semua aset yang saat ini dipegangnya.” Delphi mengatakan, keputusannya didorong oleh ketidakpastian seputar ekosistem Terra, setelah terjadinya “kehancuran UST dan harga LUNA yang belum pernah ada sebelumnya”.
“Terra sepertinya akan menjadi tidak aman secara ekonomi atau dihentikan permanen,” kata mereka, “pertanyaan-pertanyaan mengenai mengkredit smart contract dengan aset pada ‘Terra 2’ dan chain lainnya masih belum terjawab.”
Sebelumnya, Mars Protocol menyampaikan melalui Twitter bahwa “kompatibilitas mereka dengan hard fork Terra tidak pasti tanpa adanya stablecoin yang terpercaya.”
Angka TVL Mars Protocol Hanya Tersisa US$2,6 Juta
Mars adalah sebuah protokol pinjam meminjam terdesentralisasi yang dibangun pada blockchain Terra. Protokol ini dirancang untuk menjadi non-custodial, algoritmik, dan diatur oleh komunitas. Layanan tersebut dapat dinikmati pengguna berkat adanya fitur bernama “Red Bank”. Sementara, ada fitur lain Mars, yaitu “Field of Mars”, yang memberikan akses untuk meminjam dana tanpa jaminan kepada alamat-alamat dalam daftar putih.
Dari sejak peluncurannya di bulan Maret, Mars telah menjadi salah satu platform teraktif di Terra. Ketika masa jayanya, protokol ini berhasil mencetak angka TVL sebesar US$350 juta. Namun, angka itu kini sudah menurun menjadi US$2,6 juta saja, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh DefiLlama.
Delphi Labs Sebut Hard Fork Terra Bakal Jadi Masalah bagi Mars
Beberapa waktu lalu, Do Kwon, CEO Terraform Labs, telah mengajukan rencana untuk memecah blockchain Terra menjadi chain baru bernama Terra 2.0, tetapi tanpa algorithmic stablecoin dari chain lamanya. Kwon mengatakan, chain lama akan disebut sebagai Terra Classic. Hingga saat ini, hasil pemungutan suara terhadap rencana tersebut masih menunggu keputusan.
Terkait rencana Kwon, dalam proposalnya, Delphi Labs berpendapat bahwa rencana untuk memecah jaringan Terra melalui proses hard fork dapat menciptakan serangkaian masalah bagi Mars Protocol.
Sebagai contoh, proposal tata kelola untuk masa depan blockchain Terra “bisa mengarah ke skenario yang mana Mars perlu dipertahankan pada banyak chain, baik di Terra Classic dan Terra 2.0.”
Delphi Labs mengatakan bahwa mereka “lebih jika end user, bukan smart contract Mars” yang menyimpan dana apabila terjadi airdrop dari peluncuran chain baru Terra. Mereka juga mengkhawatirkan “keamanan ekonomi yang dipertanyakan” dari adanya pemisahan chain di ekosistem Terra.
Untuk memfasilitasi penutupan Mars Protocol, Delphi Labs “mendanai Red Bank dengan cukup LUNA, UST, dan ANC demi menutup seluruh posisi yang masih ada tanpa mengharuskan pengguna membayar pinjaman yang masih belum dilunasi.”
Sementara itu, nasib token MARS sendiri masih belum jelas. Harga MARS menurun 1,1% menjadi US$0,001 selama 24 jam terakhir, berdasarkan data dari CoinGecko. Bila dibandingkan dengan harga puncak di bulan April sebesar US$0,25, artinya MARS sudah mengalami penyusutan sebesar 99%.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.