Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang menyelidiki krisis likuiditas yang dihadapi FTX, yang mendorong salah satu crypto exchange terbesar di dunia itu ke jurang kehancuran.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada hari Kamis (10/11) mengutip seseorang yang mengetahui hal ini, pejabat dari DOJ bekerja sama dengan pengacara Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) AS untuk menyelidiki masalah tersebut.
Adapun inisiasi penyelidikan tidak selalu berarti bahwa siapa pun akan dituduh melakukan kesalahan.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh WSJ. Dalam liputannya, disebutkan bahwa SEC telah memperluas penyelidikan ke FTX.
Penyelidikan yang telah telah berlangsung selama berbulan-bulan difokuskan pada anak perusahaan FTX di AS, yaitu FTX US, terkait pencantuman lusinan token kripto.
Regulator percaya beberapa token kripto itu serta produk pinjaman FTX mungkin merupakan sekuritas (efek) menurut undang-undang (UU) AS yang seharusnya terdaftar di SEC sebelum dijual kepada para investor di Negeri Paman Sam. Jika demikian halnya, maka penanganan aset pelanggan oleh FTX mungkin juga melanggar UU yang mengatur exchange atau bursa di AS.
Di tengah laporan dalam beberapa hari terakhir bahwa FTX mencari bailout atau dana talangan dari Binance, pejabat SEC disebut telah menghubungi pengacara FTX untuk meminta lebih banyak dokumen yang berkaitan dengan hubungan antara FTX US dan perusahaan induk FTX yang berbasis di Bahama.
Bukan Hanya DOJ & SEC, CFTC Juga Terlibat
Sebelumnya, regulator AS dikabarkan sedang menyelidiki apakah crypto exchange FTX yang tengah mengalami krisis menangani dana pelanggan mereka dengan benar, serta mempertahankan hubungan dengan entitas lain dari kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF).
Kabar ini pertama kali dilaporkan Bloomberg pada hari Rabu (9/11) mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini. Investigasi SEC serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) terkait dengan ‘krisis likuiditas FTX’ yang ‘menyebabkan rencana pembelian operasi FTX non-AS oleh Binance’.
Regulator juga melihat hubungan FTX.com dengan FTX US, serta Alameda Research. Menariknya, menurut dua sumber, penyelidikan SEC disebut-sebut sudah dimulai beberapa bulan lalu sebagai bagian dari penyelidikan terhadap FTX US dan aktivitas pinjaman kriptonya.
- Baca Juga: Alami ‘Bank Run’ US$6 Miliar dalam 72 Jam, FTX.com Resmi Hentikan Penarikan Dana Pelanggan
Binance Jelaskan Alasan Batal Akuisisi FTX.com
Binance, crypto exchange terbesar di dunia, memutuskan untuk tidak akan mengakuisisi FTX.com.
“Sebagai hasil dari due diligence atau uji tuntas perusahaan, serta laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi dari regulator Amerika Serikat (AS), kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengejar potensi akuisisi FTX.com,” jelas akun Twitter Binance pada hari Kamis (10//11) pukul 04:00 WIB.
Pada awalnya, harapan Binance adalah dapat mendukung para pelanggan FTX untuk menyediakan likuiditas. Namun, masalah ini ternyata di luar kendali atau kemampuan Binance untuk membantu.
“Setiap kali pemain utama dalam suatu industri gagal, konsumen ritel akan menderita. Kami telah melihat selama beberapa tahun terakhir bahwa ekosistem kripto menjadi lebih tangguh dan kami percaya pada waktunya bahwa para orang asing yang menyalahgunakan dana pengguna akan disingkirkan oleh pasar bebas,” jelas CZ.
Binance menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa ketika kerangka peraturan dikembangkan dan industri terus berkembang menuju desentralisasi yang lebih besar, ekosistem akan tumbuh lebih kuat.
Terkait keputusan ini, founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pada pukul 04:56 WIB mengatakan bahwa ini adalah hari yang menyedihkan.
Bagaimana pendapat Anda tentang penyelidikan terhadap FTX oleh Departemen Kehakiman AS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.