Lihat lebih banyak

CEO Binance: Krisis FTX Akan Memicu Pengawasan yang Lebih Ketat dari Regulator

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Changpeng Zhao mengatakan bahwa krisis yang dialami FTX sangat mengguncang kepercayaan pada industri kripto dan akan memicu pengawasan yang lebih ketat oleh regulator.
  • CZ menerangkan kepada karyawannya bahwa Binance harus secara signifikan meningkatkan transparansi, bukti cadangan, dana asuransi, dan lain sebagainya.
  • Pesan itu juga menjelaskan bahwa kecepatan kesepakatan yang dia setujui dengan SBF untuk mencegah keruntuhan total FTX. 
  • promo

Changpeng ‘CZ’ Zhao, founder & CEO Binance, mengatakan bahwa krisis yang dialami FTX sangat mengguncang kepercayaan pada industri kripto dan akan memicu pengawasan yang lebih ketat oleh regulator.

Sang CEO Binance mengatakan hal tersebut pada hari Rabu (9/11) dalam sebuah catatan kepada karyawan yang dilihat oleh Financial Times. Bailout atau dana talangan untuk salah satu crypto exchange terbesar di dunia yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF) dinilai bukanlah sebuah kemenangan.

“Regulator akan lebih meneliti crypto exchange. Lisensi di seluruh dunia akan lebih sulit didapatkan,” tulis CZ kepada karyawannya pada hari Rabu pagi.

CZ menerangkan kepada karyawannya bahwa Binance harus secara signifikan meningkatkan transparansi, bukti cadangan, dana asuransi, dan lain sebagainya.

“Lebih banyak lagi yang akan datang di area ini. kita memiliki banyak pekerjaan berat di depan. Belum lagi, harga market kripto yang bergerak liar,” tulis CZ.

Ketika sang CEO Binance Terima Panggilan Darurat dari SBF

Pesan itu juga menjelaskan bahwa kecepatan kesepakatan yang dia setujui dengan SBF untuk mencegah keruntuhan total FTX. 

Sebagai informasi, FTX ditaksir memiliki valuasi perusahaan senilai US$32 miliar pada awal tahun ini.

Dalam krisis yang dihadapinya, FTX mengalami penarikan dana sekitar US$6 miliar dalam 72 jam sebelum hari Selasa (8/11) pagi. Adapun kekayaan bersih SBF dilaporkan anjlok hampir 94% dalam satu hari dari sekitar US$15,2 miliar menjadi US$991,5 juta.

CEO Binance mengklaim bahwa dia tidak mengontrol rencana yang memicu krisis FTX atau apa pun yang terkait dengannya.

“Kurang dari 24 jam yang lalu, SBF menelpon saya. Sebelum itu, saya hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang keadaan internal di FTX. Saya Bisa melakukan beberapa perhitungan secara mental dengan pendapat kami untuk menebak pendapatan mereka. Namun, itu tidak akan sangat akurat,” jelas CZ.

Dia mengaku terkejut ketika SBF ingin berbicara kepadanya. 

“Reaksi pertama saya adalah, dia ingin melakukan kesepakatan over-the-counter (ITC) [terkait native token FTX yaitu FTT yang dimiliki oleh pihak Binance]. Namun, inilah kami [sekarang, setelah mencuat kesepakatan antara CZ dan SBF di publik],” imbuh CZ.

CZ mengatakan bahwa dia telah memerintahkan tim Binance untuk menghentikan penjualan token FTT setelah panggilan telepon dengan SBF pada hari Selasa (8/11).

Menakar Potensi Binance Akuisisi FTX.com

CEO Binance itu mengatakan bahwa due diligence atau uji tuntas dalam kesepakatan dengan FTX sedang berlangsung dan secara terbuka menyatakan bahwa dia masih bisa meninggalkan kesepakatan itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa potensi akuisisi FTX oleh Binance menjadikan CZ semakin berkuasa di dunia kripto. 

Terkait hal ini, CZ mengatakan, “Orang-orang sekarang berpikir kami adalah yang terbesar dan akan menyerang kami lebih banyak lagi.”

Pada kesempatan berbeda, Binance dikabarkan akan memiliki lebih dari 80% pangsa pasar kripto global jika kesepakatan untuk membeli pesaingnya FTX.com terus berlanjut. Dalam laporan penelitian Bernstein pada hari Selasa (8/11), dengan mempertimbangkan kemungkinan tersebut, hal itu dapat menarik perhatian regulator anti-monopoli.

Private wealth management itu mencatat bahwa entitas FTX dan Binance yang memegang bisnis non-Amerika Serikat (AS) berada di luar negeri. Namun, jika FTX memiliki investasi di yurisdiksi AS dan Eropa, hal itu dapat memberikan alasan bagi regulator di wilayah tersebut untuk campur tangan.

Menariknya, dalam sebuah laporan lain yang mengutip seseorang yang mengetahui persoalan ini, Binance disebut tidak mungkin untuk melanjutkan akuisisi FTX setelah kurang dari satu hari meninjau perusahaan itu.

Perlu diingat, Letter of Intent (LoI) Binance untuk mengakuisisi FTX.com tidak mengikat karena posisi keuangan crypto exchange yang dipimpin SBF itu tampaknya berada di luar kendali.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori