Lihat lebih banyak

Detik-Detik Jelang Akuisisi Twitter, CEO Binance Tetap Berkomitmen Dukung Elon Musk

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Changpeng Zhao mengindikasikan bahwa dia akan tetap mendukung Elon Musk untuk membeli Twitter senilai US$44 miliar.
  • Sebelumnya, pada Mei lalu, Binance menyatakan komitmen untuk mengucurkan investasi US$500 juta, bila Elon Musk benar-benar jadi mengakuisisi Twitter.
  • Adapun Binance menjadi kontributor terbesar ke-5 dalam rombongan investor yang mendukung Elon Musk.
  • promo

Founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, pada hari Selasa (25/10) mengindikasikan bahwa dia akan tetap mendukung Elon Musk untuk membeli Twitter senilai US$44 miliar.

Ketika ditanya apakah akan tetap mempertahankan dukungan finansialnya, CZ mengatakan, “Saya pikir begitu.” Pernyataan ini mencuat ketika orang nomor satu di crypto exchange terbesar di dunia itu menghadiri Future Investment Initiative yang diselenggarakan di Arab Saudi.

Pada Mei lalu, Binance menyatakan komitmen untuk mengucurkan investasi US$500 juta, bila Elon Musk benar-benar jadi mengakuisisi Twitter.

Waktu itu, CZ mengaku senang dapat membantu Elon Musk mewujudkan visi baru untuk Twitter. Dia mengatakan, “Kami berharap dapat berperan dalam menyatukan media sosial dan web3 serta memperluas penggunaan dan adopsi teknologi kripto dan blockchain.”

CZ menyebut komitmen investasi Binance sebagai kontribusi kecil untuk mewujudkan tujuan itu. Adapun Binance menjadi kontributor terbesar ke-5 dalam rombongan investor yang mendukung Elon Musk.

Ketika muncul kabar bahwa Elon Musk berusaha membeli Twitter, CZ pada 14 April 2022 menyerukan, “Privatisasi, rilis token, didesentralisasikan. [Ajukan tarif] biaya per akun centang biru untuk mengurangi spam atau scam.” Ide terkait non-fungible token (NFT) hingga metaverse juga termasuk di dalamnya.

Sebelumnya pada 21 Oktober lalu, muncul kabar bahwa beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) mungkin khawatir dengan para investor asing yang mendukung rencana Elon Musk mengakuisisi media sosial yang didirikan oleh Jack Dorsey itu.

Adapun para investor asing yang dimaksud termasuk Pangeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi, Binance yang didirikan dan dijalankan penduduk Cina, hingga sovereign wealth fund (SWF) Qatar.

Para Bank Siap Dukung Elon Musk

Dalam perkembangannya, bila tidak ada halangan, penjualan Twitter diperkirakan akan mencapai tenggat waktu pada Jumat (28/10) mendatang untuk diselesaikan.

Ketika panggilan konferensi video dengan para bankir yang membantu mendanai kesepakatan tersebut di hari Senin (24/10) lalu, Elon Musk dikabarkan berjanji untuk menutup kesepakatan akuisisi Twitter.

Sejumlah bank yang menyediakan US$13 miliar pembiayaan utang telah selesai menyusun perjanjian kredit akhir dan sedang dalam proses penandatanganan dokumentasi, yang merupakan salah satu langkah terakhir sebelum benar-benar mengirim uang itu ke Elon Musk.

Menurut sumber yang mengatasi persoalan ini, pemberi pinjaman yang dipimpin Morgan Stanley tersebut diharapkan menerima salah satu formalitas terakhir yaitu pemberitahuan pinjaman pada hari Selasa (25/10) dan uang tunai diharapkan akan disimpan di escrow pada hari Kamis (27/10) besok.

Sebagai informasi, para bank yang menyediakan utang untuk kesepakatan akuisisi Twitter oleh Elon Musk adalah Morgan Stanley (US$3,5 miliar), Bank of America (US$2,7 miliar), Barclays (US$2,7 miliar), MUFG (US$2,7 miliar), BNP Paribas (US$650 juta), Mizuho (US$475 juta), dan Societe Generale (US$275 juta).

Drama Akuisisi Twitter oleh Bos Tesla

Drama akuisisi Twitter berlanjut setelah Elon Musk pada 4 Oktober lalu dikabarkan kembali berniat menutup kesepakatan akuisisi Twitter Inc. dengan harga awal senilai US$54,20 per saham atau secara total bernilai US$44 miliar.

Konon, hal ini dilakukan untuk menghindari ‘pertengkaran berlarut-larut’ di ruang sidang terkait salah satu akuisisi paling kontroversial dalam sejarah perusahaan teknologi.

Sebelumnya, Twitter pada 25 April lalu mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk diakuisisi. Akan tetapi, setelah itu, Musk justru menghabiskan waktu berbulan-bulan secara terbuka mengkritik manajemen Twitter dan mengurungkan niat untuk melanjutkan kesepakatan akuisisi.

Merasa tidak terima, Twitter lantas memaksa Musk untuk menuntaskan akuisisinya dengan menyeret kasus ini ke meja hijau. Sebelum muncul perkembangan terbaru seperti saat ini, sidang diperkirakan berjalan selama 5 hari dan akan dimulai pada 17 Oktober untuk menentukan apakah Elon Musk dapat dipaksa untuk membeli Twitter atau tidak.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori