Lihat lebih banyak

Ditegur BaFin, Bitcoin Group Pastikan Perbaiki Kebijakan Anti Pencucian Uang

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitcoin Group mengaku bakal memperbaiki sistem pengendalian internalnya, khususnya untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
  • Aksi itu adalah respons atas teguran BaFin terhadap Futurum Bank AG, yang merupakan anak usaha Bitcoin Group.
  • Langkah tegas BaFin terhadap Futurum Bank AG merupakan imbas dari sikap Uni Eropa yang mulai memperkuat aturan pelacakan transfer kripto.
  • promo

Bitcoin Group mengaku bakal memperbaiki sistem pengendalian internalnya, khususnya untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan anti pencucian uang (AML) dan pendanaan terorisme. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk respons atas teguran dari BaFin, selaku regulator pengawas pasar Jerman. BaFin sendiri memberikan teguran terhadap salah satu entitas usaha Bitcoin Group, yaitu Futurum Bank AG.

Dalam laporannya, Reuters mengatakan Bitcoin Group, sebagai induk usaha, tidak melihat adanya indikasi pelanggaran undang-undang pencucian uang dan pendanaan terorisme di dalam keseluruhan bisnisnya.

Meski demikian, Chief Executive Bitcoin Group, Marco Bodewein, mengatakan bakal terus bekerja sama dengan BaFin untuk mengatasi kelemahan yang dipermasalahkan di dalam proses internalnya dan tidak sejalan dengan pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Selasa kemarin (23/11), Futurum Bank AG sempat membuat heboh Bitcoin Group. Pasalnya, perusahaan mendapatkan perintah dari BaFin untuk menghilangkan kekurangan kebijakan dalam tindakan pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Bahkan, BaFin menyebut bahwa terjadi defisit secara serius di dalam aturan pencucian uang Futurum Bank AG, termasuk yang berhubungan dengan langkah keamanan internal, pemenuhan kewajiban uji tuntas, dan sistem pelaporan aktivitas mencurigakan.

“Lembaga yang dimaksud harus memperbaiki kekurangan tersebut dalam jangka waktu tertentu dan terus melaporkannya kepada BaFin secara berkala terkait statusnya.”

Uni Eropa Sudah Sepakat Tegakkan Aturan AML secara Lebih Ketat

Langkah tegas BaFin terhadap Futurum Bank AG merupakan imbas dari sikap Uni Eropa yang mulai memperkuat aturan pelacakan transfer kripto.

Di bulan April lalu, Parlemen Eropa sudah meloloskan bagian pertama dari Undang-Undang Uni Eropa yang akan memberikan kemampuan regulator untuk melacak transfer aset kripto, seperti Bitcoin (BTC), dan token uang elektronik.

Aturan tersebut setipe dengan travel rules yang sudah diterapkan lebih dulu pada sistem keuangan tradisional. Dalam travel rules, setiap informasi berkenaan dengan sumber aset dan penerimanya harus berjalan beriringan dengan transaksi yang dilakukan.

Wakil Presiden Kelompok Politik Greens di Parlemen Eropa, Ernest Urtasun, mengatakan saat ini, aliran gelap aset kripto bergerak dengan cepat di seluruh dunia dan kemungkinan besar tidak pernah terdeteksi.

“Perombakan dalam Aturan Transfer Dana (TFR) akan mewajibkan penyedia layanan aset kripto untuk mendeteksi dan menghentikan aliran kripto untuk tindak kriminal, sekaligus memastikan bahwa seluruh kategori di industri kripto tunduk pada kewajiban AML.”

Bitcoin Group Batalkan Akuisisi Bank Tertua di Jerman

Sebagai informasi, Futurum Bank AG merupakan entitas Bitcoin Group yang menjalankan perdagangan dan kustodian aset digital.

Futurum Bank AG juga menjadi lembaga perbankan pertama di Jerman yang menjadi bank kripto melalui merger dengan Bitcoin Deutschland AG di 2020 lalu. Ketika itu, Marco Bodewein bermaksud untuk memanfaatkan basis pengguna dan teknologi yang ada di masing-masing entitas untuk memperluas bisnis aset digitalnya.

Demi memperluas bisnis aset digitalnya, Bitcoin Group sempat berniat untuk mengambil alih salah satu bank tertua di dunia, yakni Bankhaus Von der Heydt, di Desember tahun lalu. Bitcoin Group telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 100% saham Bankhaus Von der Heydt dengan pembayaran tunai sebesar 14 juta euro dan 150 ribu lembar saham.

Bitcoin Group sepertinya bermaksud untuk memperkuat bisnis kustodiannya. Pasalnya, Bankhaus von der Heydt sendiri merupakan entitas perbankan yang memiliki layanan penyimpanan dan tokenisasi aset digital. Namun, di 8 Mei kemarin, Bitcoin Group menyatakan mundur dari rencana tersebut. Menurut dewan manajemen perusahaan, aksi korporasi tersebut dinilai tidak menciptakan nilai bagi perusahaan dan pemegang sahamnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori