Do Kwon, tokoh di balik ekosistem Terra (LUNA), tampaknya tidak akan hadir saat persidangan perdana melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di Amerika Serikat (AS).
Melalui surat ke Pengadilan Federal Manhattan, pengacara Do Kwon, David Patton, menyebutkan bahwa kliennya masih harus menyelesaikan beberapa permasalahan dalam proses ekstradisi dari Montenegro.
Meski begitu, sesuai janji pada pengajuan penundaaan sidang sebelumnya, Patton menegaskan bahwa pihaknya tidak akan meminta penundaan kembali tanggal persidangan. Selain itu, Patton mengaku belum ada tanggal pasti kapan Do Kwon akhirnya diekstradisi.
Reuters melansir pengacara Do Kwon di Montenegro, Goran Rodic, menyebutkan pekan lalu, Pengadilan Podgorica sudah mengatakan bahwa kliennya harus diekstradisi ke Amerika Serikat, alih-alih ke negara asalnya, yaitu Korea Selatan. Padahal, menurut Rodic, Kwon berkeinginan untuk bisa hadir di Negeri Ginseng.
Hal itu akhirnya membuat panjang proses persidangan, karena kliennya akhirnya mengajukan banding atas putusan tersebut.
“Keputusan pengadilan didasarkan pada informasi yang salah, bahwa permintaan ekstradisi AS datang terlebih dulu. Persidangan di Montenegro memakan waktu yang jauh lebih lama dari yang diperkirakan, karena banyak kesalahan tak terduga yang dilakukan oleh pengadilan tingkat rendah disana.”
Bahkan, dalam pernyataan lanjutannya, Rodic belum bisa mengetahui secara pasti wilayah mana yang akan menjadi tujuan ekstradisi kliennya sampai akhir Maret mendatang.
SEC Sudah Beri Kelonggaran bagi Do Kwon
Gagalnya Do Kwon untuk dihadirkan pada persidangan pertama di 25 Maret mendatang menjadi upaya sia-sia bagi SEC. Pasalnya, salah satu regulator keuangan terkuat di AS itu sepakat untuk memberikan perpanjangan waktu lantaran mendapatkan informasi bahwa Kwon memang berkeinginan hadir di AS.
Jika saat itu tidak ada proses pengajuan penundaan sidang, maka SEC seharusnya sudah menggelar persidangan atas Do Kwon dan Terraform Labs (TFL) pada 29 Januari kemarin.
Meski begitu, bila dilihat lebih jauh, proses ekstradisi Do Kwon yang maju mundur ini sebenarnya sudah berjalan lama.
Sebelum akhirnya kembali mengajukan banding, pada 7 Desember lalu, Pengadilan Podgorica telah menyetujui ekstradisinya ke AS. Namun, pria asal Korea Selatan itu meminta perubahan dan sudah mengajukan permohonan untuk dikirim ke kampung halamannya sebelum ke AS.
Kemudian, jelang 21 Desember 2023, Pengadilan Montenegro mengabulkan permintaan tersebut. Akan tetapi, saat proses banding, Pengadilan Tinggi Montenegro ternyata menolak permohonan Kwon karena dinilai gagal mematuhi prosedur yang tepat.
Lalu, di 21 Februari lalu, Pengadilan Tinggi Podgorica mengambil keputusan untuk mengirim Do Kwon ke AS dan menolak permintaan ekstradisi ke Korea Selatan. Tetapi, lagi-lagi Do Kwon berkelit dan kembali mengajukan banding atas putusan tersebut yang akhirnya membuatnya tidak bisa hadir di persidangan melawan SEC.
Angin Segar untuk Korea Selatan?
Saat ini, proses tarik-menarik antara AS dan Korea Selatan terkait ekstradisi Do Kwon sebenarnya masih terjadi. Kedua regulator di masing-masing negara bersikeras bahwa Kwon harus menjalani persidangan di yurisdiksinya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dalam gugatan SEC ke TFL dan Do Kwon, disebutkan bahwa keduanya terlibat dalam penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar, termasuk stablecoin. Selain itu, tuduhan juga memuat tentang skema penipuan yang menyebabkan kerugian bagi investor retail dan institusi di AS, lantaran saat kejatuhan Terra, nilai market kripto terhapus sekitar US$40 miliar.
Sementara itu, di Korea Selatan, otoritas berwajib di sana sudah berhasil mengekstradisi kolega Do Kwon, Hang Chang-joon, Kepala Keuangan Terraform Labs, ke negara asalnya.
Pihak Kejaksaan Korea Selatan akan menyelidiki Han atas dugaan kasus penipuan serta manipulasi pasar atas keruntuhan Luna dan TerraUSD. Oleh karena itu, adanya penundaan kehadiran Kwon besar kemungkinan akan dimanfaatkan oleh pihak Korea Selatan untuk menariknya ke negara kelahirannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.