Lihat lebih banyak

Pengadilan Tinggi Montenegro Setujui Ekstradisi Do Kwon ke Amerika Serikat

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengadilan Tinggi Podgorica, Montenegro, memastikan Do Kwon di ekstradisi ke Amerika Serikat.
  • Di sisi lain, pengadilan menolak permintaan untuk melakukan ekstradisi Do Kwon ke Korea Selatan.
  • Persidangan yang menghadirkan Do Kwon di AS akan dilakukan pada 25 Maret mendatang.
  • promo

Do Kwon, tokoh utama di balik ekosistem Terra (LUNA) yang kini telah hancur, akhirnya resmi akan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut dipastikan pada hari Rabu (21/2) setelah Pengadilan Tinggi Podgorica, Montenegro, mengambil keputusan untuk mengekstradisi CEO Terraform Labs (TFL) itu ke Negeri Paman Sam dan menolak permintaan melakukan ekstradisi ke Korea Selatan.

Sampai saat ini masih belum jelas kapan Do Kwon akan diterbangkan ke AS.

Sebagai pengingat, pengadilan di Podgorica telah menyetujui ekstradisi Do Kwon sejak 7 Desember 2023. Namun, Do Kwon meminta untuk diekstradisi ke Korea Selatan sebelum ke AS.

Memasuki 21 Desember 2023, Pengadilan Montenegro mengabulkan permintaan banding yang diajukan oleh pihak Do Kwon.

Lalu pada 9 februari lalu, Pengadilan Banding Montenegro menolak ekstradisi Do Kwon ke AS. Pasalnya, Pengadilan Tinggi Montenegro dinilai gagal mematuhi prosedur yang tepat.

Oleh karena itu, Pengadilan Banding Montenegro menilai menyetujui ekstradisi Do Kwon ke AS merupakan sesuatu yang melanggar standar.

Pengacara pembela Do Kwon mengeklaim, menurut alasan hukum, harus diekstradisi ke Korea Selatan daripada AS. Di sisi lain, Menteri Kehakiman Montenegro, Andrej Milović, mengatakan bahwa ke mana Do Kwon akan diekstradisi adalah keputusan politik.

Sidang Do Kwon Ditunda hingga 25 Maret Mendatang

Pada 16 Januari lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS memutuskan untuk menunda persidangan terkait kasus hukum TFL sampai dengan kehadiran Do Kwon. Diperkirakan, sidang ini akan dilanjutkan pada 25 Maret mendatang.

Memasuki 21 Januari lalu, TFL mengajukan kebangkrutan Bab 11 di AS. TFL yang berbasis di Singapura, dalam pengajuan ke pengadilan kebangkrutan di Delaware, AS, mencatatkan aset dan liabilitas mereka dalam kisaran US$100 juta hingga US$500 juta.

Selain itu, dokumen pengadilan juga mencantumkan bahwa Do Kwon memiliki 92% saham TFL, dan 8% sisanya dimiliki oleh co-founder TFL lainnya, Daniel Shin.

Pengajuan kebangkrutan ini akan memungkinkan Terraform Labs untuk mengurus urusan hukum yang sedang berlangsung, termasuk di AS dan litigasi yang tertunda di Singapura.

Pihak TFL mengatakan langkah ini melindungi kemampuan mereka untuk terus bekerja dengan komunitas kripto di bidang infrastruktur, alat, dan produk inovatif, serta dukungan ekosistem lainnya.

Dengan sudah dipastikannya Do Kwon akan diekstradisi dari Montenegro ke AS, maka dia akan diadili bersama dengan TFL terkait dugaan melakukan sebuah skema penipuan penipuan melibatkan native token Terra (LUNA) dan algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) yang akhirnya mengalami kegagalan.

Isi Gugatan SEC ke Do Kwon dan TFL

Sebagai pengingat, gugatan SEC terhadap Do Kwon dan TFL dilayangkan pada 16 Februari 2023.

SEC menuduh TFL dan Do Kwon menawarkan dan menjual sejumlah sekuritas (efek) yang tidak terdaftar, termasuk stablecoin, serta melakukan skema yang menghapus nilai market kripto itu setidaknya US$40 miliar. Hal itu dinilai menyebabkan kerugian bagi investor ritel dan institusional di AS.

TFL dan Do Kwon pun dituduh menyesatkan investor, termasuk dengan membuat pernyataan palsu tentang hubungan dengan aplikasi pembayaran seluler populer Korea Selatan yang bernama Chai, serta tentang mempromosikan stabilitas stablecoin UST yang diklaim dapat mempertahankan harganya 1 banding 1 dengan dolar AS (USD).

Kala itu, Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan bahwa pihaknya menuduh TFL dan Do Kwon gagal memberikan pengungkapan penuh, adil, dan jujur, kepada publik seperti yang diperlukan untuk sejumlah sekuritas aset kripto, terutama untuk native token LUNA dan algorithmic stablecoin UST.

“Kami juga menuduh mereka melakukan penipuan dengan mengulangi pernyataan palsu dan menyesatkan untuk membangun kepercayaan sebelum menyebabkan kerugian besar bagi investor,” terang Gary Gensler.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori