Raksasa jasa keuangan Mastercard pada hari Kamis (14/7) mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan crypto gateway provider bernama Fasset Technologies Ltd. Melalui kemitraan ini, mereka ingin bersama-sama mengembangkan solusi digital yang dapat mendorong adopsi di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan di Indonesia dan peluang ekonomi lokal.
Sebagai bagian dari upaya ini, Mastercard akan memanfaatkan wawasan domestik dan globalnya untuk mendorong adopsi lokal dari teknologi baru yang dapat meningkatkan akses ke layanan keuangan penting. Sementara itu, kemampuan teknologi Fasset akan membantu mendigitalkan layanan perbankan untuk semua orang.
Country Manager Mastercard Indonesia, Navin Jain, mengatakan dunia berubah pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan semakin banyaknya orang yang mengandalkan aset dan teknologi digital untuk menjadi tangguh, ada kebutuhan bagi para pemain kunci di sektor publik dan swasta untuk bersama-sama menciptakan solusi yang dapat mengarah pada peluang dan solusi baru untuk inklusi keuangan yang lebih luas.
“Mastercard dengan senang hati memberikan solusi dalam pembayaran digital dan keamanan siber untuk Fasset guna mendukung upaya Indonesia dalam inklusi keuangan dan memajukan akses yang lebih luas ke teknologi digital,” kata Navin Jain.
Inklusi Keuangan Mastercard Berkorelasi dengan Strategi Bisnis Fasset
Menurut survei Gemini pada awal April 2022, 41% orang Indonesia memiliki kripto. Tak heran jika fakta tersebut pun memicu daya tarik bagi investasi untuk proyek-proyek kripto. Namun, lebih dari 92 juta orang Indonesia tetap tidak memiliki rekening bank. Ini menjadikan Indonesia sebagai market yang cukup besar untuk mendorong inklusi keuangan.
Dengan bekerja bersama Mastercard, Fasset berharap dapat menyediakan akses ke alat keuangan dan digital yang dapat membantu menutup kesenjangan digital. Bagi Hendra Suryakusuma selaku Country Director dari Fasset Indonesia, mempromosikan inklusi keuangan dan mendemokratisasi akses memungkinkan gelombang baru bagi pemilik aset digital di target market negara berkembang.
Hendra Suryakusuma juga mengatakan adopsi kripto di negara-negara seperti Indonesia juga akan berdampak signifikan pada ekosistem kripto yang lebih luas. Dia menyoroti bahwa hal ini akan menjadi acuan bagi negara lain untuk mengejar kemajuan dan mengubah laju pertumbuhan ekonomi.
“Implikasi pada industri adalah legitimasi kripto yang lebih besar, pada kasus penggunaannya, dan cakupan aplikasi-aplikasinya,” tambah Hendra Suryakusuma.
Fasset Mengincar Ekspansi Besar-besaran di Dunia Islam
Kabar ini datang setelah Fasset mengaku bahwa mereka berhasil mengumpulkan pendanaan senilai US$22 juta (Rp316,06 miliar) dalam putaran Seri A yang dipimpin Liberty City Ventures dan Fatima Gobi Ventures pada April 2022. Family offices regional dari Timur Tengah dan Asia Selatan juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.
Suntikan dana ini akan digunakan untuk pengembangan produk dan perluasan market. Bloomberg waktu itu melaporkan bahwa Fasset sedang merencanakan ekspansi besar-besaran di beberapa wilayah dunia Islam. Co-founder & CEO Fasset, Mohammad Raafi Hossain, merupakan mantan adviser atau penasihat Kantor Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA).
Fasset yang merupakan perusahaan financial technology (fintech) diluncurkan pada 2019 dan disebut berkantor pusat di Inggris. Perusahaan ini digambarkan sebagai multi-country digital asset gateway yang teregulasi, memberikan pengguna akses lebih mudah dan gratis untuk membeli, menjual, mengirim, serta menyimpan aset digital seperti Bitcoin dan real world asset tokens.
Fasset mengatakan telah beroperasi di Bahrain dan UEA. Pada Juni 2021, Fasset dilaporkan telah menerima 3 otorisasi penuh yang terpisah untuk memulai operasi bisnis aset digitalnya di Malaysia.
Dengan lisensi penuh pertama Fasset di luar Timur Tengah, ini menjadikannya sebagai bagian dari rencana untuk berekspansi ke Asia Tenggara. Perusahaan ini mengaku berupaya untuk mengakses lebih dari 180 yurisdiksi yang berbeda. Waktu itu, Mohammad Raafi Hossain, mengatakan bahwa Indonesia adalah market utama lain yang diincar Fasset di kawasan Asia Tenggara.
“Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, negara ini merupakan peluang bagi Fasset untuk mendorong pengembangan inovasi fintech dan blockchain, serta memasuki market aset digital berbasis syariah di Indonesia yang baru lahir. Dengan terbatasnya opsi kripto yang sesuai dengan syariah, market aset digital Indonesia yang berkembang pesat merupakan potensi yang belum dimanfaatkan,” jelas CEO Fasset.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.