Rilis Data CPI AS di Depan Mata, Apa Efeknya pada Aksi Harga Bitcoin (BTC) Menuju US$40.000?

4 mins
Oleh Ibrahim Ajibade
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) mencapai puncak tahunan baru dalam tiga minggu terakhir ini secara berturut-turut. Investor mengantisipasi US$40.000 sebagai target harga selanjutnya.
  • Selama akhir pekan, holder Bitcoin memindahkan 30.000 BTC ke wallet crypto exchange. Akibatnya, ini menandakan sentimen yang gelisah menjelang terbitnya laporan CPI AS.
  • Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan merilis data Inflasi dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada 14 November.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) sempat menyentuh angka US$38.000 minggu lalu, saat para bull mendongkrak puncak tahunan naik 7% lagi. Analisis data on-chain mengkaji bagaimana harga Bitcoin dapat bereaksi terhadap perilisan data Indeks Harga Konsumen (IHK) alias Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang akan datang.

Harga Bitcoin tergelincir di bawah US$37.000 pada hari Senin (13/11) lantaran pasar mengantisipasi perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) berikutnya. Lantas, akankah ini memicu breakout harga Bitcoin lainnya?

Holder Bitcoin Setor 30.000 BTC ke Crypto Exchange Selama Akhir Pekan

Prospek harga Bitcoin minggu ini masih tak menentu karena pasar masih mengantisipasi laporan resmi inflasi AS untuk bulan Oktober 2023. Biro Statistik Tenaga Kerja AS dijadwalkan bakal merilis data terbaru tentang Inflasi dan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) AS pada 14 November.

Saat ini, pasar telah memperkirakan angka konsensus CPI sebesar 307,81. Dengan angka yang sedikit lebih tinggi dari inflasi sebenarnya bulan lalu, yaitu 307,79, investor Bitcoin telah mengambil sikap yang gelisah dalam beberapa hari terakhir.

Faktanya, banyak investor terlihat mentransfer BTC senilai jutaan dolar ke wallet di berbagai crypto exchange selama akhir pekan.

Data cadangan exchange BTC oleh CryptoQuant menunjukkan bahwa cadangan exchange Bitcoin berada di angka 2,01 juta BTC ketika harganya mencapai US$38.000 pada hari Kamis (9/11) lalu. Namun, pada 13 November, jumlahnya meningkat menjadi 2,04 juta BTC yang disimpan di berbagai platform dan exchange trading crypto.

Ini berarti, holder BTC mendepositkan 30.000 BTC ke dalam crypto exchange selama akhir pekan. Dengan harga BTC saat ini di angka US$36,700, koin yang baru saja didepositkan tersebut akan mengurangi pasokan pasar sekitar US$1,1 miliar.

Bitcoin (BTC) Exchange Reserves vs. Price
Cadangan Exchange vs Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: CryptoQuant

Metrik cadangan exchange yang tertera di atas melacak perubahan real-time dalam jumlah Bitcoin yang disimpan di wallet yang hosted oleh crypto exchange. Biasanya, investor strategis menginterpretasikan meningkatnya cadangan exchange sebagai sinyal bearish.

Pertama, peningkatan cadangan exchange, seperti yang diamati di atas, mengindikasikan bahwa banyak investor yang ingin mencari peluang penjualan jangka pendek.

Kedua, masuknya deposit Bitcoin yang signifikan di seluruh crypto exchange dan platform trading spot secara efektif mengurangi pasokan pasar. Tanpa adanya peningkatan permintaan pasar Bitcoin yang sepadan, tambahan US$1,1 miliar (30.000 BTC) yang didepositkan di crypto exchange selama akhir pekan tersebut dapat memicu penurunan harga Bitcoin dalam beberapa hari mendatang.

Permintaan Bitcoin di Kalangan Investor Korporat Berkurang Drastis

Permintaan Bitcoin di kalangan institusi dan entitas perusahaan telah melambat secara signifikan selama beberapa hari terakhir. Hal ini dapat dikaitkan dengan ekspektasi konsensus bahwa angka laporan inflasi bulan ini akan melebihi angka bulan lalu.

Data on-chain mengungkapkan bahwa investor whale Bitcoin telah mengurangi aktivitas trading mereka secara signifikan. Seperti yang terlukis pada grafik di bawah ini, Bitcoin hanya mencatat sebanyak 12.430 transaksi per 12 November, yang merupakan jumlah terendah untuk bulan ini.

Bitcoin (BTC) Whale Transactions
Transaksi Whale Bitcoin (BTC) | Sumber: IntoTheBlock

Jumlah transaksi whale atau whale transaction count adalah metrik keuangan yang melacak aktivitas trading investor institusional besar. Metrik ini menghitung jumlah total transaksi harian yang melebihi angka US$100.000. Dalam hal ini, penurunan dalam jumlah transaksi whale adalah indikasi jelas bahwa investor besar mengambil sikap yang lebih tenang. Hal ini juga semakin menegaskan bahwa investor mengambil sikap netral terhadap BTC menjelang rilis data CPI.

Oleh karena itu, fase konsolidasi Bitcoin saat ini kemungkinan akan berlanjut jika rilis data CPI yang akan datang melebihi angka konsensus pasar sebesar 370,81.

Level Support US$35.000 Sangat Penting untuk Harga BTC

Dari sudut pandang on-chain, melambatnya aksi jual oleh whale serta arus masuk dana yang masif ke crypto exchange adalah pendorong utama di balik penurunan harga Bitcoin yang sedang berlangsung saat ini. Terlebih lagi, dengan indikator-indikator ini yang masih menunjukkan tren bearish, ini menempatkan harga BTC dalam risiko penurunan yang lebih lanjut. 

Data Global In/Out of the Money (GIOM), yang mengelompokkan holder Bitcoin saat ini berdasarkan harga masuk mereka, juga menegaskan ramalan bearish ini.

Namun, data ini menunjukkan bahwa para bear harus menembus tembok beli support awal di level US$35.000 untuk tetap memegang kendali. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini, 1,44 juta holder membeli 448.980 BTC pada harga rata-rata US$35.100. Jika para investor tersebut HODL dengan kuat, mereka bisa memicu rebound harga Bitcoin lebih awal.

Akan tetapi, apabila ternyata bear berhasil menggeser tembok beli tersebut, harga Bitcoin bisa kembali terkoreksi ke area US$33.000.

Bitcoin (BTC) Price Prediction | GIOM
GIOM Bitcoin (BTC) | Sumber: IntoTheBlock

Kendati demikian, bull bisa merebut kembali kendali atas prediksi pasar BTC jika harga aset ini sukses merebut kembali wilayah US$38.000. Namun, dalam skenario ini, 1,23 juta holder Bitcoin yang membeli 382.530 BTC pada harga maksimum US$37.900 dapat membangun tembok resistance. Jika para investor tersebut menjual aset mereka lebih awal, maka harga BTC kemungkinan akan mengalami retracement (koreksi) lagi.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) jelang perilisan data CPI AS ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori