Lihat lebih banyak

Eksekutif Binance yang Buron dari Nigeria Ditangkap di Kenya

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Eksekutif Binance yang kabur dari Nigeria, Nadeem Anjarwalla, telah ditangkap di Kenya.
  • Pemerintah Nigeria berupaya mengekstradisinya kembali ke Nigeria pekan ini.
  • Binance dan dua eksekutifnya menghadapi sejumlah tuntutan hukum, termasuk dugaan pencucian uang.
  • promo

Salah satu eksekutif Binance, Nadeem Anjarwalla, yang buron dari pemerintah Nigeria akhirnya telah ditangkap di Kenya. Laporan media lokal menyebutkan bahwa penangkapan tersebut dilakukan oleh Dinas Kepolisian Kenya dengan dukungan pemerintah federal.

Namun menariknya, alih-alih diekstradisi ke negara asalnya,  Anjarwalla kemungkinan besar akan dipulangkan ke Nigeria untuk menjalani persidangan.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan, penangkapan Anjarwalla melibatkan banyak pihak. Ini termasuk pemerintah, seluruh badan keamanan internasional, dan International Criminal Police Organization (Interpol).

“Tujuannya untuk memastikan bahwa dia (Anjarwalla) bisa dikembalikan ke Nigeria,” jelas sumber.

Ketua Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC) Ola Olukoyede menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI AS), pemerintah Inggris, Irlandia Utara, dan Kenya untuk mengekstradisi Anjarwalla pada pekan ini.

Menurut Olukoyede, tuntutan terhadap eksekutif Binance dan perusahaan itu sendiri adalah bentuk pesan bahwa EFCC memiliki komitmen kuat untuk melindungi pasar perdagangan mata uang asing dari distorsi dan gangguan.

Hadapi Beberapa Tuntutan Hukum

Belum jelas bagaimana Anjarwalla bisa mendarat di Kenya setelah kabur dari Abuja pada 22 Maret lalu. Namun, kini pria berkewarganegaraan Kenya dan Inggris tersebut akan menghadapi persidangan bersama dengan Tigran Gambaryan, eksekutif Binance lainnya yang masih ditahan.

Kisruh ini bermula ketika pemerintah Nigeria menuduh Binance menyebabkan devaluasi mata uang lokal, Naira. Mereka juga menuding perusahaan bertanggung jawab atas migrasi dana lebih dari US$26 miliar dari Nigeria ke luar negeri.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Binance mengutus Gambaryan dan Anjarwalla untuk mencapai titik temu. Namun, hal itu malah berujung pada penangkapan dan tuntutan hukum.

Gambaryan sendiri sudah mulai menjalani persidangan untuk mengadapi tuntutan hukum dari EFCC dan Federal Inland Revenue Service (FIRS) atas dugaan pencucian uang serta penghindaran pajak oleh Binance.

Tidak bisa dipastikan apa langkah selanjutnya dari Binance. Namun, CEO Binance, Richard Teng, mengatakan bahwa pihaknya tengah bekerja keras dengan pihak berwenang Nigeria untuk merampungkan sengketa.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori