Lihat lebih banyak

Drama Belum Usai, Permohonan Jaminan Eksekutif Binance di Nigeria Ditunda

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sidang permohonan jaminan eksekutif Binance di Nigeria ditunda hingga 22 April.
  • Binance dan eksekutifnya menghadapi tuntutan hukum dari EFCC dan FIRS.
  • Binance kolaborasi dengan pemerintah Nigeria untuk menyelesaikan masalah hukum ini.
  • promo

Upaya Binance untuk segera membebaskan eksekutifnya dari tahanan di Nigeria belum membuahkan hasil. Pengadilan Tinggi Federal di Abuja menunda sidang permohonan jaminan yang diajukan oleh pengacara Tigran Gambaryan tertanggal 16 April dan memperpanjang penahanannya.

Penundaan ini terjadi setelah penasihat Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan (EFCC), E. Iheanacho, meyakinkan Hakim Emeka Nwite bahwa phaknya membutuhkan waktu tambahan untuk merespons isu baru yang diangkat oleh kuasa hukum Gambaryan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa sengketa yang terjadi antara Binance dan pemerintah Nigeria masih jauh untuk menemui titik temu. Seperti diketahui, saat ini, Binance bersama dua eksekutifnya, Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, yang kini menjadi buron, tengah menghadapi tuntutan hukum dari dua regulator.

Adapun tuntutan pertama datang dari EFCC yang menuduh Binance melakukan pencucian uang senilai US$35,4 juta dan melanggar aturan transaksi valuta asing. Sementara itu, Federal Inland Revenue Service (FIRS) menuduh Binance atas penghindaran pajak.

Kedatangan Gambaryan dan Anjarwalla ke Nigeria sendiri merupakan salah satu bentuk upaya Binance untuk menyelesaikan sengkarut yang terjadi antara perusahaan dan pemerintah setempat. Namun, upaya itu justru berujung pada penangkapan mereka berdua.

Pengacara Ingatkan Gambaryan Sudah Ditahan Lebih dari 14 Hari

Menanggapi hal itu, pengacara Gambaryan, Mark Mordi, mengingatkan pengadilan bahwa kliennya telah ditahan oleh pemerintah federal selama lebih dari 14 hari. Mordi juga mengkritik jaksa penuntut karena belum menanggapi permohonan jaminan kliennya.

Namun, Hakim pengadilan tetap bersikukuh untuk menunda sidang hingga 22 April mendatang. Iheanacho selaku penasihat EFCC beralasan bahwa pihaknya berhak mendapatkan kesempatan untuk pemeriksaan yang adil.

Secara terpisah, dalam laporan Reuters, Chief Executive Officer (CEO) Binance Richard Teng menyatakan bahwa perusahaan sedang bekerja sangat erat dengan pihak berwenang Nigeria untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Vishal Sacheendran, Kepala Pasar Regional Binance, menambahkan bahwa kejadian ini merupakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di samping itu, penting untuk dipahami bahwa tuduhan yang dilayangkan oleh pemerintah Nigeria tidak murni dilayangkan kepada Gambaryan maupun Anjarwalla secara pribadi. Sebab, pemerintah Nigeria sebenarnya mengincar Binance secara institusi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Namun, karena hingga saat ini Richard Teng belum juga datang memenuhi panggilan otoritas, kuat dugaan bahwa tanggung jawab itu akhirnya dialihkan kepada dua eksekutif yang hadir lebih dulu di Nigeria.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori