Trusted

Elon Musk Bakal Rampungkan Akuisisi Twitter Minggu Ini, Apa Pengaruhnya terhadap Kripto?

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jumat pekan ini, Musk telah berencana akan merampungkan proses akuisisi Twitter seharga US$44 miliar.
  • Satu hal yang menjadi pertanyaan para pendukung kripto adalah, akan seperti apakah dampak dari pembelian Musk tersebut terhadap industri kripto?
  • Elon Musk sendiri merupakan seorang advokat terkenal untuk Dogecoin. Bahkan, ia telah mempertimbangkan untuk mengintegrasikannya ke dalam platform tersebut.
  • promo

Pengusaha miliarder sekaligus seorang penggemar Dogecoin, Elon Musk, mengatakan kepada para investor dunia bahwa ia telah memantapkan diri untuk merampungkan pembelian Twitter seharga US$44 miliar pada Jumat (28/10) pekan ini.

Konfirmasi itu Musk ungkapkan melalui panggilan telepon bersama sejumlah bank termasuk Morgan Stanley, Bank of America, dan Barclays. Masing-masing dari bank tersebut juga telah menjanjikan pinjaman sebanyak US$2,5 miliar untuk rencana akuisisi Musk tersebut.

Menurut laporan Bloomberg pada hari Senin (24/10), secara total, terdapat tujuh mitra perbankan Musk yang telah menjanjikan dana sekitar US$13 miliar.

Selain itu, Binance juga turut serta menjadi salah satu investor raksasa lainnya dalam rencana akuisisi tersebut. Pihaknya telah menjanjikan dana sebesar US$500 juta untuk kesepakatan Musk tersebut. Kemudian, investor-investor Twitter lainnya juga mendukung upaya Musk. Di antaranya adalah Qatar Investment Authority dan perusahaan modal ventura Sequoia Capital yang telah memiliki rekam jejak luar biasa dalam investasi blockchain dan advokasi kripto.

Kripto dan Twitter

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Twitter merupakan benteng media sosial bagi para penggemar kripto. Bahkan, sampai ada singkatan yang umum dikenal sebagai “CT,” yaitu kependekan dari “Crypto Twitter.”

Sebagai tempat berkumpulnya beberapa tokoh paling berpengaruh di sektor ini, upaya pengambilalihan Musk pun sontak menarik minat komunitas tersebut.

Akan tetapi, minat itu hanya akan meningkat jika dibarengi dengan minat pribadi Musk sendiri terhadap Dogecoin (DOGE). Lalu, ketika dukungan keuangan dari dalam industri ditambahkan ke dalamnya, maka muncullah narasi yang cukup meyakinkan mengenai mengapa CT harus memantau perkembangannya dengan penuh perhatian.

Apa Rencana Elon Musk untuk Twitter?

Musk sama sekali tidak merahasiakan rencananya untuk merombak dan melakukan remake pada platform situs media sosial tersebut dengan citranya sendiri. Sebelumnya, provokator blak-blakan ini juga sempat memproklamirkan dirinya sebagai “absolutis kebebasan berbicara”. Terkait hal itu, ia menganjurkan untuk mengurangi jumlah staf moderasi pada perusahaan tersebut. Selain itu, Elon Musk juga sempat melakukan polling kepada para pengguna Twitter tentang kemungkinan perubahan pada platform tersebut. Dan perubahan yang kemungkinan ikut ia sertakan adalah tombol edit.

Dalam sebuah TED Talk yang berlangsung pada bulan April lalu, Musk berpendapat bahwa Twitter harus menjadi platform yang memfasilitasi kebebasan berbicara.

“Saya rasa sangat penting [bagi Twitter] untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara,” kata Musk. Kemudian, dia juga menyerukan, “Twitter telah menjadi balai kota [secara] de facto.”

Di sisi lain, staf moderasi Twitter sendiri sudah lama menduga bahwa pekerjaan mereka akan terancam apabila Musk akhirnya resmi mengakuisisi Twitter. Sebuah laporan dari The Washington Post yang terbit pada 20 Oktober lalu juga telah mengonfirmasi bahwa rencana Elon ternyata jauh lebih drastis dari perkiraan orang-orang.

Saat ini, kabar yang berseliweran mengatakan bahwa Musk berencana untuk memangkas 7.500 tenaga kerja Twitter hingga 75%. Jika pemangkasan itu nantinya benar terjadi, maka perusahaan tersebut hanya akan menyisakan jumlah staf minimum, yakni sekitar 2.000.

Dengan pemangkasan drastis jumlah tenaga kerja perusahan tersebut, kemudian muncul pertanyaan terkait apakah Musk benar-benar akan mampu menyelesaikan masalah yang telah lama mengusik Twitter.

Twitter dan Masalah Bot yang Besar

Sudah bukan rahasia lagi bahwa robot (bot) adalah salah satu masalah yang paling mengganggu di Twitter. Sebelum dia akhirnya berubah pikiran (lagi), Musk sendiri juga sempat mengutip bahwa masalah itu adalah alasan mengapa ia akhirnya menarik diri dari kesepakatan akuisisinya.

Seperti yang sempat BeInCrypto laporkan sebelumnya, Musk menemukan bot scam endemik dan sangat mengganggu.

Musk menjelaskan, “Mereka [bot scam] membuat produknya jauh lebih buruk. Andai [saja] saya bisa mendapat Dogecoin untuk setiap scam kripto yang saya temui, [maka] saya akan memiliki 100 miliar Dogecoin [sekarang].”

Para pengikut tokoh kripto besar seperti pimpinan Binance, Changpeng Zhao (CZ), juga rutin menjadi sasaran scammer. Setiap unggahan CZ cenderung dibanjiri dengan banyak komen yang berisi penipuan, tapi dia tidak sendirian. Karena, satu unggahan Twitter dari Bitcoin maximalist, Jimmy Song, belum lama ini juga dibanjiri sebanyak 40 komen bot hanya dalam satu menit pertama saja.

Lalu, pertanyaannya sekarang adalah, apakah Musk benar-benar bisa mengatasi masalah bot Twitter, sedangkan ia sendiri berencana memotong pengeluaran untuk stafnya?

Kecintaan Elon Musk pada Dogecoin

Elon Musk senantiasa menunjukkan kecintaannya pada Dogecoin. Belum lama ini, tepatnya bulan Mei tahun ini, dia juga sempat membicarakan tentang potensi koin tersebut sebagai mata uang.

Elon Musk | Dogecoin | DOGE

Pada satu waktu, Musk bahkan sempat mempertimbangkan untuk memasukkan Dogecoin ke dalam ekosistem Twitter. Hal ini diketahui publik ketika banyak yang mulai mengetahui terkait sengketa hukum Musk baru-baru ini dengan Twitter.

“Saya memiliki konsep untuk [membuat] sistem media sosial blockchain yang [dapat] melakukan pembayaran dan pesan teks pendek/tautan seperti twitter,” kata Musk dalam sebuah pesan yang dilaporkan oleh TechCrunch pada bulan September. Terkait hal itu, Musk melanjutkan, “Anda harus membayarkan sedikit biaya untuk meregistrasikan pesan Anda di chain, [inilah] yang akan mengurangi sebagian besar spam dan bot. Tidak ada yang akan dirugikan, jadi kebebasan berbicara [juga] terjamin.”

Sementara itu, dalam sebuah pesan yang ia kirimkan kepada Steve Davis, yaitu presiden The Boring Company, Musk mengungkapkan bahwa dia juga telah mempertimbangkan opsi kedua.

Plan B saya adalah versi Twitter [yang] berbasis blockchain, di mana ‘cuitan’ [akan] disematkan dalam transaksi komentar. Jadi, Anda harus membayar, mungkin 0,1 DOGE per komentar atau repost dari komentar tersebut,” kata Musk.

Namun, Musk akhirnya membatalkan rencana itu karena tidak layak dijalankan. Tetapi, kemungkinan masih ada cara lain yang dapat Musk lakukan untuk mengintegrasikan aset kripto favoritnya itu ke dalam platform tersebut.

Di sisi lain, versi premium dari Twitter ataupun sistem pemberian tip juga bisa menjadi cara yang manjur untuk mewujudkan target itu. Namun saat ini, masih belum ada informasi jelas yang mengonfirmasi bahwa salah satu dari opsi tersebut sedang dalam tahap pertimbangan serius.

Sejarah Rumit antara Kripto dan Media Sosial

Faktanya, hubungan antara aset kripto dengan situs media sosial tidak selalu hangat.

Contohnya saja, pada tahun 2019 silam, yaitu ketika Facebook memberlakukan larangan menyeluruh pada semua iklan kripto. Sementara itu, YouTube juga diketahui melarang atau memblokir banyak influencer yang kontennya mereka beri label “berisiko dan berbahaya”. Bahkan, influencer kondang Anthony Pompliano saja termasuk di dalamnya.

Kedua situs tersebut di atas tampaknya memang telah menyempurnakan pendirian mereka baru-baru ini. Meskipun keputusan mereka sebelumnya juga mengisyaratkan tantangan yang sempat dihadapi kripto di masa lalu.

Akhirnya, dengan Musk yang mendukung Dogecoin dan memiliki kendali atas Twitter (dengan sedikit bantuan dari orang dalam industri), para pendukung aset kripto ini kemungkinan juga mengharapkan sikap yang lebih positif terhadap komunitasnya secara keseluruhan. Namun, perihal apakah ekspektasi yang penuh optimisme itu menjadi kenyataan ataukah tidak nantinya, akan jadi pembahasan berbeda. 

Bagaimana pendapat Anda tentang akuisisi Twitter Elon Musk ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori