Keributan antara Elon Musk dan organisasi berita yang didukung oleh Sam Bankman-Fried (SBF) tersaji di Twitter. CEO Tesla dan co-founder SpaceX itu menuduh pelaporan berita yang disajikan oleh Semafor sebagai kebohongan.
“Seperti yang saya katakan, baik saya maupun Twitter tidak mengambil investasi apa pun dari SBF atau FTX. Artikel Anda [Semafor] adalah bohong,” tulis Elon Musk menanggapi Ben Smith, pemimpin redaksi dari Semafor, pada hari Kamis (24/11).
Pemicu kritik dari Elon Musk adalah laporan Semafor yang mengatakan bahwa SBF menyumbang US$100 juta saham Twitter yang dia miliki. Narasi ini mengutip pesan teks yang sebelumnya tidak dilaporkan di antara keduanya.
Sebagai respon, Elon Musk secara terbuka mengkritik Semafor atas liputan itu dan mengatakan organisasi berita ini dimiliki oleh SBF sehingga dituduh memiliki konflik kepentingan yang besar.
“Semafor dimiliki oleh SBF. Ini adalah konflik kepentingan yang sangat besar dalam pelaporan Anda. Integrasi jurnalistik adalah sampah,” tulis Elon Musk sejak hari Rabu (23/11).
SBF Berminat Mendukung Elon Musk
Semafor menulis bahwa SBF memiliki saham di Twitter. Hal ini berdasarkan neraca FTX yang diedarkan ke para investor awal November ini, yang mencantumkan saham Twitter sebagai aset tidak likuid. SBF dilaporkan mulai mengumpulkan saham Twitter pada awal tahun ini dengan tujuan mengakuisisinya sendiri.
Menurut Semafor, sebelum membeli Twitter senilai US$44 miliar, beredar pesan teks antara Elon Musk dan SBF pada 5 Mei lalu yang mengungkapkan apa yang mungkin merupakan investasi mereka bersama.
Dalam pesan teks SBF ke Elon Musk, pendiri FTX ini mengatakan bahwa dia sedang menunggu sidang kongres yang akan datang dan tidak akan dapat menginvestasikan uang baru di Twitter, tetapi memiliki sekitar US$100 juta saham yang dia minati untuk dikontribusikan terhadap kesepakatan akuisisi itu.
Elon Musk: Dia Tidak Punya Saham Twitter sebagai Perusahaan Swasta
Meskipun demikian, kesepakatan itu tidak terjadi, karena SBF akhirnya memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam akuisisi Twitter, jelas seorang sumber yang memiliki pengetahuan mengenai hal ini.
Elon Musk pun secara publik membantah klaim SBF bahwa dia memiliki saham di Twitter.
“Tidak. SBF mungkin memiliki saham di Twitter sebagai perusahaan publik, tetapi dia jelas tidak memiliki saham di Twitter sebagai perusahaan swasta,” tegas Elon Musk.
Ben Smith pada hari Kamis (24/11) menulis, “Ini pesan teks dari Elon Musk memberi tahu SBF bahwa dia diterima untuk memasukkan saham publiknya ke dalam Twitter yang diakuisisi Elon Musk.”
Namun, Elon Musk lantas membalas bahwa, “Semua pemegang saham publik Twitter diizinkan untuk memasukkan saham mereka ke Twitter sebagai perusahaan swasta, tetapi SBF tidak melakukannya. Pelaporan Anda membuatnya terdengar seperti dia melakukannya, padahal sebenarnya dia memiliki 0%.”
- Baca Juga: Topik Elon Musk vs. Twitter Kembali Mencuat, Bos FTX Rupanya Sempat Tertarik Beri Dukungan
‘Mungkin’ Memang Tidak Jadi Terlibat
Dalam laporan BeInCrypto pada 30 Oktober lalu, SBF dikabarkan dapat menguangkan hingga US$100 juta dari aksi Elon Musk mengakuisisi Twitter.
SBF disebut memiliki saham Twitter senilai sekitar US$50 juta (Rp777,8 miliar) hingga US$100 juta (Rp1,5 triliun) sebelum akuisisi oleh Elon Musk bernilai US$44 miliar (sekitar Rp634,76 triliun) selesai pada 27 Oktober lalu. Menggunakan perkiraan nilai tersebut, maka persentase saham Twitter yang dimiliki oleh SBF berkisar antara 0,1% hingga 0,2%.
Sebelumnya, SBF telah merencanakan untuk menjadi bagian dalam kesepakatan akuisisi Twitter oleh Elon Musk. Namun, pada akhirnya, CEO FTX itu disebut tidak jadi berinvestasi. Pada 3 Oktober lalu, Axios melaporkan bahwa SBF memberi tahu Elon Musk bahwa dia tidak lagi tertarik untuk berinvestasi di Twitter setelah melakukan panggilan telepon di antara keduanya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.