Trusted

Setelah Celo, Kini Giliran Fantom yang Berpotensi Jadi L2 Ethereum

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Fantom berpotensi menjadi jaringan penskalaan layer-2 (L2) Ethereum.
  • Kabar ini disampaikan oleh Andre Cronje, core contributor Fantom Foundation.
  • Menariknya, blockchain Celo juga berusaha untuk menjadi L2 Ethereum.
  • promo

Fantom, proyek blockchain layer-1 (L1), berpotensi menjadi jaringan penskalaan layer-2 (L2) Ethereum. Kabar ini disampaikan langsung oleh Andre Cronje, core contributor dan direktur Fantom Foundation, dalam sebuah wawancara pada hari Rabu (9/8).

Dia mengatakan bahwa Fantom secara aktif mempertimbangkan dan menyelidiki langkah untuk mengintegrasikan Optimistic Rollups yang dikembangkan Optimism untuk menghubungkan blockchain Fantom ke Ethereum. Sebagai informasi, mainnet Fantom meluncur pada Desember 2019.

“Kami telah melihat OP Stack, Arbitrum Stack. Semua hal ini untuk melihat bagaimana bridge atau jembatan kanonik mereka menggunakan sejumlah langkah untuk dapat memiliki jaminan keamanan yang tinggi. Apakah kami mempertimbangkan salah satu stack mereka untuk menjadi bridge kanonik kami sendiri? Ya, benar. Kami secara aktif menyelidiki itu,” kata Andre Cronje.

Andre Cronje adalah developer kripto yang terkenal dan berperan penting dalam sejumlah proyek decentralized finance (DeFi). Dalam kesempatan kali ini, dia mengonfirmasi bahwa jika Fanttom mengadopsi Optimistic Rollups dan memberikan riwayat lengkap transaksi di Ethereum, maka Fantom perlu membayar biaya transaksi lengkap untuk menulis snapshot ini ke Ethereum.

Sementara itu, CEO Fantom Foundation, Michael Kong, menambahkan bahwa menerapkan teknologi L2 dengan cara ini akan memungkinkan jaringan Fantom mengakses lebih banyak likuiditas dari ekosistem Ethereum.

Lebih Senang Disebut Side-Chain daripada L2

Menariknya, Andre Cronje tidak berpikir ada yang namanya L2. Dia lebih suka melihat apa yang biasanya disebut sebagai L2 adalah side-chain. Sementara itu, dia melihat teknologi Optimistic Rollups yang menggabungkannya sebagai bridge antara blockchain utama (atau L1) dan side-chain (atau L2).

“Haruskah kita mengadopsi, atau lebih tepatnya, ketika kami mengadopsi bridge itu, apakah itu menjadikan kita L2? Tidak, karena L2 hanya side-chain,” terang Andre Cronje.

Dia berpendapat bahwa teknologi L2 seperti Optimistic Rollups adalah teknologi penghubung yang memungkinkan aset asli untuk pindah ke blockchain lain dengan cara yang sedikit lebih aman.

Namun, dia berpendapat bahwa keamanan yang diberikan teknologi ini menjadi tidak valid begitu ada bridge lain yang terhubung ke blockchain yang dimaksud.

“Itu memang membuat aset kanonis lebih aman, luar biasa, dan itulah mengapa kami sedang menyelidikinya. Namun, pada saat yang sama, jika terjadi kesalahan dan orang mencoba mengeluarkan asetnya, mereka tidak akan dapat melakukannya karena kemungkinan aset itu telah di-bridge oleh mekanisme lain. Satu-satunya saat itu benar-benar berhasil adalah jika ada penghentian rantai secara total,” jelas Andre Cronje.

Mengenai potensi Fantom menjadi L2 Ethereum, muncul beberapa komentar negatif terkait hal ini. Ada yang mengingatkan bahwa Andre Cronje dulu pernah mengatakan bahwa Fantom jauh lebih baik daripada Ethereum dan semua orang harus beralih.

Sekarang, pihak Fantom pada dasarnya menggunakan Ethereum sebagai L2, tetapi tidak mengatakannya secara langsung karena itu tidak bagus untuk marketing.

Mengutip data Coingecko, native token Fantom, yaitu FTM, justru turun sekitar 1,3% dalam 24 jam terakhir dan hanya naik sekitar 0,3% dalam 7 hari terakhir.

Proyek Lain yang Jadi L2 Lewat OP Stack

Menariknya pada 16 Juli lalu, CLabs, organisasi yang bertanggung jawab dalam mengembangkan blockchain Celo, juga berusaha untuk kembali ke ekosistem Ethereum.

Sebagai informasi, mainnet Celo pertama kali diluncurkan pada April 2020. Kini, Celo berniat beralih dari blockchain L1 independen yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) ke solusi penskalaan L2 Ethereum.

Berdasarkan diskusi dalam proposal di forum tata kelola Celo, transisi itu akan mencakup pemanfaatan OP Stack sebagai arsitektur untuk menjadi blockchain L2 Ethereum.

Perlu diketahui, hal itu serupa dengan L2 Base yang dikembangkan crypto exchange Coinbase dan baru meluncur pada hari Rabu kemarin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori