FBI: Peretas Korea Utara Lakukan Riset terhadap ETF Berbasis Kripto

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Peretas Korea Utara dilaporkan telah melakukan penelitian terhadap ETF berbasis kripto.
  • Teknik rekayasa sosial masih kerap digunakan untuk menipu korban.
  • promo

Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya ancaman yang berasal dari kelompok peretas asal Korea Utara (Korut) di dunia kripto. Melalui keterangan resminya, badan federal tersebut mengatakan bahwa aktor jahat mengincar pekerja yang ada di perusahaan decentralized finance (DeFi) dan juga kripto untuk mencuri aset digital melalui mekanisme rekayasa sosial yang rumit.

Untuk memuluskan aksinya, kelompok itu dilaporkan sudah melakukan penelitian mendalam terhadap targetnya, termasuk mengkaji celah dalam produk exchange-traded fund (ETF) berbasis kripto yang mulai populer awal tahun ini.

“Penelitian ini mencakup persiapan pra-operasional, yang menunjukkan bahwa aktor peretas asal Korea Utara kemungkinan akan menjalankan aktivitas jahat terhadap entitas yang berhubungan dengan ETF kripto atau produk sejenis,” jelas laporan FBI.

Menurut temuan FBI, sebelum melancarkan serangan, pelaku sudah melakukan pemetaan terhadap calon korban. Riset mendalam juga dilakukan untuk meneliti aktivitas target di media sosial, khususnya di jaringan sosial untuk kalangan profesional.

Setelah itu, mereka biasanya mulai melakukan kontak untuk menawarkan taktik palsu. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan akses tidak sah ke jaringan perusahaan.

Baca Juga: Railgun Bantah Protokolnya Digunakan oleh Peretas Korea Utara

Peretas Korea Utara Juga Jalankan Skenario Wawancara Palsu

Tidak hanya itu, kelompok tersebut juga menggunakan modus wawancara pekerjaan palsu terhadap para pekerja kripto. Lewat mekanisme tersebut, aktor jahat akan berpura-pura bertindak sebagai headhunter yang menawarkan posisi menarik.

Setelah komunikasi terjalin dengan baik, mereka akan menyebarkan malware yang mungkin dipandang korbannya adalah sesuatu yang wajar. Dari situ, kredensial korban bisa dicuri, dan pelaku bisa mempunyai akses ke perusahaan targetnya untuk mencuri kripto.

“Pelaku juga bisa menyamar sebagai perusahaan teknologi yang didukung oleh situs profesional. Tujuannya untuk memupuk keyakinan bahwa mereka adalah entitas palsu yang nampak sah,” tambah laporan.

Bulan lalu, FBI juga sudah merilis peringatan atas adanya ancaman dari aktor jahat yang menyamar sebagai pekerja di crypto exchange tertentu. Lewat modus tersebut, pelaku mengincar investor kripto secara acak sebagai target kegiatan kriminal mereka.

Bagaimana pendapat Anda tentang meningkatnya ancaman pencurian kripto dari peretas Korea Utara ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori