Lihat lebih banyak

Lembaga Penjamin Simpanan AS Soroti Risiko Kripto bagi Industri Perbankan

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FDIC sebut aset kripto dan aktivitas terkait lainnya hadirkan risiko utama bagi sistem perbankan di Amerika Serikat.
  • Mereka menilai perlu adanya pengawasan yang lebih ketat seiring peningkatan minat perbankan dalam aktivitas kripto.
  • Kabar ini datang usai bank sentral AS memulai program baru untuk awasi aktivitas perbankan di ranah kripto.
  • promo

Federal Depository Insurance Corporation (FDIC), selaku lembaga penjamin simpanan di Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa aset kripto dan aktivitas terkait lainnya menghadirkan risiko utama bagi sistem perbankan di Negeri Paman Sam. Sehingga, diperlukan pengawasan yang lebih ketat.

Untuk pertama kalinya, aset kripto diberi bagian khusus dalam tinjauan risiko tahunan FDIC pada tahun 2023. Mereka menyebutut risiko aset digital sebagai baru dan kompleks.

Laporan tinajuan risiko FDIC yang terbit pada hari Senin (!4/8) kemarin menyoroti sejumlah risiko utama bagi bank, dan muncul setelah adanya peningkatan minat perbankan dalam aktivitas kripto.

“FDIC secara umum menyadari meningkatnya minat dalam aktivitas terkait aset kripto melalui proses pengawasan normalnya,” jelas pihak FDIC.

Bagi FDIC, dengan volatilitas market yang signifikan pada tahun 2022, diperlukan lebih banyak informasi untuk memahami risiko yang terkait dengan industri kripto.

Sejumlah Risiko Kripto Menurut FDIC

“Aktivitas terkait aset kripto dapat menimbulkan risiko baru dan kompleks terhadap sistem perbankan AS yang sulit untuk dinilai sepenuhnya,” catat FDIC.

Beberapa risiko utama yang diidentifikasi FDIC termasuk tentang status hukum kripto itu sendiri, kemungkinan penipuan, kemungkinan penularan atau efek domino dari krisis kripto, serta risiko konsentrasi karena keterkaitan pada bisnis kripto.

FDIC juga mengatakan sifat dinamis dan inovasi yang cepat dari kripto meningkatkan kesulitan dalam menilai risiko di sektor ini.

Kekhawatiran lain adalah kerentanan stablecoin yang berisiko tinggi, yang menurut FDIC dapat membuat para bank pemegang stablecoin terkena arus keluar deposit.

Krisis Bank Regional AS

Laporan terbaru dari FDIC ini mengikuti krisis perbankan regional AS pada bulan Maret lalu. Dalam momen itu, sejumlah entitas termasuk Silvergate Bank, Silicon Valley Bank (SVB), dan Signature Bank, menutup bisnis mereka dengan beragam alasan dalam waktu seminggu.

Terkait hal itu, FDIC dan sejumlah regulator AS lainnya sampai turun tangan untuk mendukung bank-bank tersebut dan menjual aset mereka ke lembaga keuangan lainnya.

Sebagai pengingat, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) pada 14 Maret lalu mengaku bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada manajemen Signature setelah bank itu gagal memberikan data yang andal dan konsisten.

Keputusan untuk mengambil alih Signature pada 12 Maret lalu dan menyerahkan kepada FDIC didasarkan pada status bank itu serta kemampuannya untuk melakukan bisnis dengan aman dan sehat. NYDFS mengatakan keputusan untuk mengambil alih Signature tidak terkait dengan pekerjaan bank itu dengan industri kripto.

Tindakan terhadap Signature terjadi setelah likuidasi sukarela Silvergate Bank yang ramah kripto diumumkan pada 8 Maret lalu. Serta, terjadi setelah penutupan SVB pada 10 Maret lalu yang menyediakan layanan kepada sejumlah startup, venture capital (VC), hingga penerbit stablecoin Circle.

FDIC Terseret dalam Pusaran Kontroversi

Menariknya, pada 13 Maret lalu, Anggota dewan (board member) Signature, Barney Frank, mengatakan bahwa penutupan Signature adalah pesan anti-kripto yang sangat kuat.

Dia mengaku bahwa langkah tiba-tiba yang diambil regulator AS mengejutkan para eksekutif Signature. Sebab, tidak ada alasan obyektif yang nyata bahwa Signature harus disita oleh regulator AS.

Pada Maret 17 Maret lalu, FDIC membantah bahwa mereka mewajibkan pembeli Signature untuk melepaskan bisnis kripto dari lembaga perbankan itu.

Pernyataan ini merupakan tanggapan dari laporan Reuters sebelumnya yang mengatakan bahwa setiap pembeli Signature harus setuju untuk menyerahkan semua bisnis kripto di bank tersebut. Atas laporan itu, seorang juru bicara FDIC memberikan bantahan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori