Trusted

FDIC Bantah Wajibkan Pembeli Signature Bank Lepaskan Bisnis Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FDIC membantah bahwa mereka mewajibkan pembeli Signature Bank untuk melepaskan bisnis kripto dari lembaga perbankan itu.
  • Pernyataan ini merupakan tanggapan dari laporan Reuters sebelumnya yang mengatakan bahwa setiap pembeli Signature harus setuju untuk menyerahkan semua bisnis kripto di bank tersebut.
  • Juru bicara FDIC mengatakan bahwa pihaknya tidak akan meminta divestasi aktivitas kripto sebagai bagian dari penjualan apa pun dari Signature Bank.
  • promo

Lembaga penjamin simpanan di Amerika Serikat (AS), yaitu Federal Depository Insurance Corporation (FDIC), membantah bahwa mereka mewajibkan pembeli Signature Bank untuk melepaskan bisnis kripto dari lembaga perbankan itu.

Pernyataan ini merupakan tanggapan dari laporan Reuters sebelumnya yang mengatakan bahwa setiap pembeli Signature Bank harus setuju untuk menyerahkan semua bisnis kripto di bank tersebut. Atas laporan itu, seorang juru bicara FDIC memberikan bantahan kepada Reuters.

Juru bicara FDIC itu mengatakan, “Kurator tidak berakhir sampai semua aset bank terjual dan semua klaim terhadap bank ditangani, serta pengakuisisi memutuskan ketentuan penawaran mereka.”

Pengakuisisi akan memberi tahu FDIC aset dan liabilitas apa dari Signature Bank yang bersedia mereka ambil.

Selain itu, juru bicara FDIC juga mengacu pada pernyataan bersama yang sempat disampaikan pada Januari lalu dengan Dewan Gubernur Federal Reserve System (The Fed / bank sentral AS) dan kantor pengawas mata uang AS (OCC). Dalam pernyataan itu, salah satunya menyatakan bahwa bank tidak dilarang atau dihalangi untuk memberikan layanan ke sektor mana pun.

Juru bicara FDIC mengatakan bahwa pihaknya tidak akan meminta divestasi aktivitas kripto sebagai bagian dari penjualan apa pun dari Signature Bank.

Baca Juga: Jaksa AS Selidiki Pekerjaan Signature Bank dengan Klien Kripto

Penutupan Signature Bank adalah Pesan Anti-Kripto?

Silvergate Bank Kripto Signature SVB

Sebelumnya, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) pada hari Selasa (14/3) mengaku bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada manajemen Signature setelah bank itu gagal memberikan data yang andal dan konsisten.

Keputusan untuk mengambil alih Signature Bank dan menyerahkan kepada FDIC didasarkan pada status bank itu saat ini serta kemampuannya untuk melakukan bisnis dengan aman dan sehat.

Regulator keuangan New York mengatakan keputusan untuk mengambil alih Signature Bank tidak terkait dengan pekerjaan bank itu dengan kripto.

Menariknya, pada hari Senin (13/3), Anggota dewan (board member) Signature Bank, Barney Frank, mengatakan bahwa penutupan Signature itu oleh regulator AS adalah pesan anti-kripto yang sangat kuat.

Dia mengaku bahwa langkah tiba-tiba yang diambil regulator AS mengejutkan para eksekutif Signature. Sebab, tidak ada alasan obyektif yang nyata bahwa Signature Bank harus disita oleh regulator AS.

Baca Juga: Signature Bank Dituduh ‘Memfasilitasi Penipuan’ yang Dilakukan FTX

Apakah sedang Terjadi Operation Choke Point 2.0?

Kabar yang sempat menyebut bahwa pembeli Signature Bank harus berhenti mengoperasikan bisnis kripto sempat membuat geger komunitas kripto.

Menurut akun Twitter foobar yang memiliki 123,7 ribu followers Twitter, penutupan Signature Bank pada hari Minggu kemarin adalah pengambilalihan yang ditargetkan untuk mematikan hubungan kripto dengan bank.

“Operation Choke Point 2.0 adalah nayata,” tulis foobar.

Sebagai informasi, Operation Choke Point merupakan inisiatif dari regulator AS yang dimulai pada tahun 2013 dan berakhir pada 2017. Agendanya adalah membidik bank-bank di AS dan bisnis yang mereka lakukan dengan sejumlah perusahaan yang diyakini berisiko tinggi dalam praktik penipuan dan pencucian uang.

Sementara itu, istilah Operation Choke Point 2.0 yang mulai ramai dibahas komunitas kripto adalah tuduhan atas taktik regulator AS untuk menghabisi industri kripto, salah satunya dengan memutus akses ke sistem perbankan.

Kemudian pada hari Rabu (15/3), The Fed mengumumkan bahwa FedNow Service, layanan sistem pembayaran instan, akan mulai beroperasi pada bulan Juli 2023.

Sejumlah pihak melihat FedNow merupakan alternatif dari stablecoin yang mengandalkan public blockchain dan central bank digital currency (CBDC) yang mengandalkan private blockchain. Sebab, FedNow yang diklaim dapat menyelesaikan pembayaran instan dalam klaim hitungan detik tidak bergantung pada teknologi blockchain.

Menariknya, ada yang menuduh, sejumlah tindakan terbaru dari regulator AS untuk membatasi ruang gerak industri kripto melalui bank, ada kaitannya dengan FedNow. Pasalnya, momentumnya yang saling berdekatan sangat mencurigakan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori