Lihat lebih banyak

Jaksa AS Selidiki Pekerjaan Signature Bank dengan Klien Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jaksa AS sedang menyelidiki pekerjaan Signature Bank dengan para klien kripto.
  • Penyelidik memeriksa apakah Signature mengambil langkah yang cukup untuk deteksi potensi pencucian uang oleh para kliennya.
  • Pada 6 Februari lalu, Signature dituduh memfasilitasi praktik penipuan FTX dengan izinkan menggabungkan akun pelanggan.
  • promo

Jaksa Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki pekerjaan Signature Bank dengan para klien kripto sebelum akhirnya tiba-tiba ditutup pada hari Minggu (12/3) lalu.

Berdasarkan laporan Bloomberg pada hari Rabu (15/3), sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan penyelidik Departemen Kehakiman AS (DOJ) di Washington dan Manhattan sedang memeriksa apakah bank ramah kripto berbasis di New York itu mengambil langkah yang cukup untuk mendeteksi potensi pencucian uang oleh para kliennya.

Langkah itu seperti meneliti pihak-pihak yang membuka rekening di Signature dan memantau transaksi untuk mengidentifikasi adanya tanda-tanda kriminalitas.

Selain itu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga sedang memeriksa Signature. Pihak SEC mengaku bahwa mereka akan menyelidiki dan melakukan tindakan penegakan jika menemukan pelanggaran atas undang-undang (UU) sekuritas (efek).

Sampai sejauh ini Signature dan orang-orang di baliknya belum dituduh melakukan kesalahan. Penyelidikan yang diarahkan kepada mereka dapat berakhir tanpa tindakan lebih lanjut.

Tidak jelas kapan penyelidikan yang melibatkan Signature dibuka dan apakah itu berpengaruh pada keputusan regulator AS untuk menutup bank tersebut.

Kehilangan Kepercayaan dengan Manajemen

Sebelumnya, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) pada hari Selasa (14/3) mengaku bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada manajemen Signature setelah bank itu gagal memberikan data yang andal dan konsisten.

Keputusan untuk mengambil alih Signature dan menyerahkan kepada lembaga penjamin simpanan di AS, yaitu Federal Depository Insurance Corporation (FDIC), didasarkan pada status bank itu saat ini serta kemampuannya untuk melakukan bisnis dengan aman dan sehat.

Regulator keuangan New York mengatakan keputusan untuk mengambil alih Signature tidak terkait dengan pekerjaan bank itu dengan kripto.

Menariknya, pada hari Senin (13/3), Anggota dewan (board member) Signature Bank, Barney Frank, mengatakan bahwa penutupan Signature itu oleh regulator AS adalah pesan anti-kripto yang sangat kuat.

Dia mengaku bahwa langkah tiba-tiba yang diambil regulator AS mengejutkan para eksekutif Signature. Sebab, tidak ada alasan obyektif yang nyata bahwa Signature harus disita oleh regulator AS.

Ada Hubungannya dengan Skandal FTX?

Ditutupnya Signature oleh regulator mengikuti kematian Silvergate Capital secara sukarela pada pekan lalu yang juga melayani industri kripto.

Silvergate pada 3 Januari lalu dilaporkan sedang diselidiki oleh DOJ atas pekerjaan mereka yang melayani bisnis crypto exchange FTX dan perusahaan perdagangan kuantitatif Alameda Research, yang keduanya dikuasai Sam Bankman-Fried (SBF).

Pada 6 Februari lalu, Signature dituduh memfasilitasi praktik penipuan FTX dengan mengizinkan kerajaan kripto SBF untuk menggabungkan akun pelanggan. Dalam gugatan yang diajukan oleh perusahaan investasi Statistica Capital Ltd. di pengadilan federal, Manhattan, Signature dituduh melakukan hal itu meskipun mereka telah mengamati transfer FTX yang mencurigakan melalui jaringan pembayaran blockchain Signet milik mereka.

Sebagai catatan, pengawas keuangan dan pejabat DOJ telah berulang kali memperingatkan bahwa perusahaan yang menangani kripto atau uang tunai terkait harus waspada dalam mengidentifikasi pelanggan dan memastikan aliran uang untuk tujuan yang sah. Bank, khususnya, diwajibkan untuk menandai setiap transaksi yang mencurigakan kepada otoritas federal AS.

Michael Driscoll, selaku asisten direktur yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI New York, mengatakan bahwa, “FBI dan mitra kami tetap teguh dalam komitmen untuk menjaga market kripto, seperti market keuangan lainnya, bebas dari aktivitas terlarang.”

Adapun regulator AS telah menekan sejumlah bank dan perusahaan teregulasi lainnya untuk mundur dari kripto dan aset lainnya demi mencegah potensi risiko terhadap sistem keuangan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori