Berkembangnya perang antara Israel dan Palestina membuat banyak otoritas dunia melakukan intervensi untuk mempersempit ruang gerak Hamas, kelompok pejuang pembebasan Palestina. Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan (FinCEN) Amerika Serikat (AS), yang mengeluarkan peringatan pada seluruh lembaga keuangan, termasuk kripto, untuk mengawasi dan melaporkan segala bentuk pendanaan yang diduga disalurkan ke Hamas.
Tensi yang memanas di antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama. Namun, pada 7 Oktober kemarin, eskalasi perseteruannya meningkat menjadi sebuah perang. Pihak Israel mendeklarasikan hal tersebut setelah menerima hantaman rudal yang ditembakkan dari kelompok Hamas di jalur Gaza.
Merespon hal tersebut, presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memberikan dukungannya terhadap Israel. Presiden Biden bahkan menegaskan bakal menyediakan segala sumber daya yang diperlukan Israel untuk melindungi warganya. Aksi terbaru yang dilakukan oleh FinCEN merupakan bagian dari hal itu.
Dalam keterangan resminya, FinCEN menyebut bahwa kelompok tersebut melakukan penggalangan dana, baik secara pribadi ataupun menggunakan portofolio investasi global. Tujuannya adalah untuk bisa mendanai operasi yang dilakukan di Israel.
“Selain itu, pihak Hamas juga mendapatkan dana dari pengalihan bantuan dan dukungan dari badan amal yang sah, pemerasan serta kampanye donasi yang melibatkan mata uang virtual dan badan amal fiktif.”
Unit intelijen yang ada di bawah Departemen Keuangan AS itu juga kembali menegaskan bahwa terdapat sanksi bagi siapa saja yang ikut andil dalam membantu Hamas menjalankan operasionalnya. Mereka akan melakukan pengawasan dan identifikasi secara ketat terhadap pola transaksi yang merujuk pada Hamas dan kelompok pendukungnya, termasuk Hizbullah dan Pasletinian Islamic Jihad. Tindakan tersebut mencakup pihak yang berasal dari individu ataupun institusi.
- Baca Juga: Dampak Perang Israel-Palestina, Analis Ramal Bakal Terjadi Peningkatan Volatilitas di Pasar Kripto
OFAC Ikut Turun Tangan untuk Persempit Pergerakan Hamas
Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh Kantor Pengawas Aset Asing (OFAC). Pada 18 September kemarin, unit lain yang ada di bawah Departemen Keuangan AS itu sudah menjatuhkan sanksi terhadap beberapa agen dan fasilitator keuangan yang diduga ikut andil dalam pembiayaan Hamas.
Beberapa pihak yang sudah dikenai sanksi oleh OFAC sehubungan dengan hal ini adalah Musa Muhammad Salim Dudin (pejabat anggota Biro Politik dan Kantor Investasi Hamas), Abdelbasit Hamza Elhassan Mohamed Khair (salah satu pemodal Hamas yang berbasis di Sudan), Alshawa, Jahleb, Al-Dewauik dan Jadallah (agen Hamas yang juga merupakan jaringan investasi di Turki dan Aljazair); serta Buy Cash (entitas kripto yang berbasis di Gaza).
Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, Biro Nasional Pembiayaan Teroris Israel sudah menyita sejumlah crypto wallet yang berhubungan dengan penggalangan dana Hamas dan Brigade Izz al-Din Qassam di Buy Cash.
“Buy Cash terbukti digunakan untuk mentransfer dana oleh afiliasi kelompok teror lain. Pada 2019, salah satu dompet Bitcoin Buy Cash menerima transfer dalam bentuk Bitcoin yang nilainya setara dengan US$2.000,” jelas OFAC.
- Baca Juga: Miliarder Hedge Fund Paul Tudor Jones: Saya Suka Bitcoin Seiring Meningkatnya Risiko Geopolitik
Sekutu AS Juga Ikut Serta
Beberapa negara sekutu Amerika Serikat, seperti Jerman, juga sudah menggaungkan pembatasan akses terhadap Palestina. Dalam laporan Wall Street Journal, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyatakan larangan atas aktivitas apa pun yang mendukung kelompok Hamas.
Pembatasan itu termasuk penggalangan dana dan menunjukkan dukungan terhadap kelompok. Tidak hanya itu, seluruh bantuan Jerman bagi Palestina juga akan diperiksa secara ketat penggunaannya untuk memastikan tidak adanya aliran dana yang berkaitan dengan Hamas.
Selain itu, Hamas dilarang pula mengakses media sosial mulai dari Facebook dan TikTok. Akun-akun yang berhubungan dengan Hamas sudah dihapus dari Instagram.
Bagaimana pendapat Anda tentang imbauan FinCEN kepada lembaga keuangan dan kripto untuk melaporkan transaksi Hamas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.