Trusted

Franklin Templeton Ajukan Berkas ETF Ethereum Spot dan Berniat Staking Aset ETH Mereka

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Franklin Templeton menjadi pemain Wall Street terbaru yang mengajukan berkas ETF Ethereum spot di Amerika Serikat pada hari Senin (12/2).
  • Jika disetujui, dana investasi itu akan listing sebagai Franklin Ethereum ETF di Chicago Board Options Exchange (CBOE).
  • Menariknya, Franklin Templeton mengisyaratkan niatnya untuk melakukan staking sebagian Ether (ETH) yang dimiliki produk ETF Ethereum spot mereka.
  • promo

Franklin Templeton menjadi pemain Wall Street terbaru yang mengajukan berkas exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot di Amerika Serikat (AS).

Perusahaan manajemen aset senilai US$1,5 triliun itu telah mengajukan berkas ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada hari Senin (12/2).

Coibase Custody Trust Company dan Bank of New York Mellon masing-masing akan menjadi kustodian kepemilikan Ether (ETH) dan uang tunai. Jika disetujui, dana investasi itu akan listing sebagai Franklin Ethereum ETF di Chicago Board Options Exchange (CBOE).

Peserta yang sah dari ETF Ethereum spot milik Franklin Templeton rencananya hanya akan menyerahkan uang tunai untuk membeli saham dan hanya akan menerima uang tunai saat menebus saham tersebut.

Menariknya, Franklin Templeton mengisyaratkan niatnya untuk melakukan staking sebagian Ether (ETH) yang dimiliki produk ETF Ethereum spot mereka. Tujuannya untuk menghasilkan pendapatan tambahan, mirip dengan revisi berkas ARK 21Shares pada 7 Februari lalu.

“Sponsor [ETF Ethereum spot] dapat dari waktu ke waktu [melakukan] staking sebagian aset dana melalui satu atau lebih penyedia staking terpercaya, yang mungkin mencakup afiliasi dari sponsor,” jelas Franklin Templeton dalam berkas mereka.

Franklin Templeton mengaku akan melakukan staking ETH dari cold storage wallet milik mereka, dan sebagai hasilnya akan menerima hadiah staking yang diperlakukan sebagai pendapatan.

Akankah Mei Jadi Bulan Krusial Persetujuan ETF Ethereum Spot?

Mundur pada 24 Januari lalu, SEC menunda garis waktu pengambilan keputusan atas berkas ETF Ethereum spot yang diajukan BlackRock hingga bulan Maret mendatang untuk menyetujui, menolak, atau melembagakan proses tambahan pada berkas yang diusulkan.

Pihak SEC mengatakan bahwa mereka merasa tepat untuk menetapkan jangka waktu yang lebih lama dalam mengambil tindakan terhadap berkas ETF Ethereum spot.

Langkah ini diambil agar SEC mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan usulan menghadirkan produk investasi ETF Ethereum spot di Negeri Paman Sam.

James Seyffart, analis ETF di Bloomberg Intelligence, waktu itu mengatakan bahwa penundaan keputusan ETF Ethereum spot kemungkinan akan terus berlanjut.

“Penundaan ETF Ethereum spot akan terus terjadi secara sporadis selama beberapa bulan ke depan. Tanggal berikutnya yang penting adalah 23 Mei mendatang,” jelas James Seyffart.

Tenggat waktu itu adalah bulan ketika SEC harus membuat keputusan akhir untuk beberapa berkas ETF Ethereum spot yang diajukan VanEck, ARK 21Shares, dan Hashdex. Setidaknya hingga saat ini, sudah ada 8 calon penerbit ETF Ethereum spot. Mereka termasuk Grayscale, Invesco Galaxy, BlackRock, dan Fidelity.

Adapun Standard Chartered juga membuat prediksi pada 30 Januari lalu bahwa SEC akan menyetujui ETF Ethereum spot pada bulan Mei mendatang.

Analis Masih Ragu Tetapkan Peluang Persetujuan ETF Ethereum Spot

Menariknya, Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, sempat mengatakan pada 11 Januari lalu bahwa persentase kemungkinan persetujuan ETF Ethereum spot pada tahun 2024 adalah 70%. Namun, James Seyffart dalam perkembangannya pada 30 Januari lalu menurunkan peluang persetujuan menjadi 60%.

Sementara itu, JPMorgan berpandangan bahwa agar SEC dapat menyetujui ETF Ethereum spot pada bulan Mei mendatang, instansi itu perlu mengklasifikasi ETH sebagai komoditas mirip dengan Bitcoin daripada sebagai sekuritas (efek).

“Ini masih jauh dari harapan. Saya tidak akan memberikan peluang lebih dari 50% kepada SEC untuk mengklasifikasi Ethereum sebagai komoditas sebelum bulan Mei,” kata Nikolaos Panigirtzoglou dari JPMorgan.

Pada Juni 2023, JPMorgan mengatakan anggota parlemen AS bisa saja memasukkan ETH ke dalam kategori lain yang baru untuk menghindari mengklasifikasikannya sebagai sekuritas.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori