FTX, crypto exchange yang mengalami kehancuran hebat dan saat ini tengah mencari perlindungan kebangkrutan, dilaporkan berutang sekitar US$3,1 miliar kepada 50 kreditur teratasnya.
Berdasarkan dokumen terbaru dalam proses perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada hari Sabtu (19/11), terungkap jumlah utang crypto exchange yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF) kepada para kreditur yang pada saat ini identitas mereka seperti nama dan lokasi belum diungkapkan.
Adapun jumlah utang yang terbesar dari satu kreditur sekitar di atas US$226 juta. Terdapat 2 kreditur yang memiliki klaim di atas US$200 juta. Selain itu, sebanyak 10 kreditur teratas secara total bernilai sekitar US$1,45 miliar.
Daftar kreditur yang memegang 50 klaim tanpa jaminan terbesar harus diajukan dalam proses Bab 11 atau Bab 9. Namun, ditekankan bahwa jumlah yang tercantum tunduk pada penyelidikan lebih lanjut.
“Daftar 50 teratas didasarkan pada informasi kreditur FTX Group (FTX Trading Ltd. selaku debitur) yang tersedia saat ini, termasuk informasi pelanggan yang dapat dilihat tetapi tidak dapat diakses saat ini. Investigasi FTX Group berlanjut mengenai jumlah yang tercantum, termasuk pembayaran yang mungkin telah dilakukan tetapi belum tercermin dalam pembukuan dan catatan pihak debitur,” jelas dokumen itu.
Sebagai informasi, kreditur merupakan orang atau badan usaha yang meminjamkan uang, sementara debitur adalah orang atau badan usaha yang menerima pinjaman uang.
Di Amerika serikat (AS), perusahaan yang bangkrut diharuskan untuk mengungkapkan informasi tentang utang mereka sebagai bagian dari proses kepailitan. Kreditur akan mempertimbangkan cara terbaik bagi FTX untuk membayar utangnya saat kebangkrutan terungkap.
Perkiraan Liabilitas yang Dimiliki FTX
Pada 14 November kemarin dilaporkan bahwa FTX mungkin memiliki lebih dari 1 juta total kreditur.
Mundur saat mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 11 November lalu, FTX mengaku memiliki aset dan liabilitas antara US$10 miliar dan US$50 miliar, serta lebih dari 100.000 kreditur.
Financial Times kemudian pada 12 November melaporkan bahwa FTX hanya memiliki US$900 juta aset likuid dibandingkan US$8,9 miliar liabilitas menjelang kebangkrutan.
SBF Mencairkan Sahamnya di FTX Senilai US$300 Juta
Dalam kesempatan berbeda, WSJ pada hari Jumat (18/11) melaporkan bahwa SBF diam-diam menguangkan saham miliknya di FTX senilai US$300 juta, pada saat penggalangan dana segar perusahaan FTX berukuran US$420 juta pada Oktober 2021.
SBF mengatakan kepada investor bahwa pendanaan itu akan digunakan untuk hal-hal seperti membantu menumbuhkan FTX dan bekerja lebih banyak dengan regulator, tetapi sebagian besar dana tersebut digunakan sebagai pengganti untuk membeli saham FTX yang dimiliki Binance.
Cashout dari saham FTX yang dimiliki SBF dinilai sangat besar menurut standar dunia startup. Pasalnya, penjualan sahamnya itu secara historis dianggap tabu karena memungkinkan para pendiri untuk meraup keuntungan sebelum para investor.
SBF Ternyata Pinjam Sekitar US$3,3 Miliar dari Alameda Research
Sebelumnya terungkap bahwa SBF mendapat pinjaman sekitar US$3,3 miliar dari Alameda Research. Temuan ini merupakan segelintir dari berbagai hal dalam dokumen kebangkrutan terbaru dari FTX yang terbit pada hari Kamis (17/11).
Piutang Alameda Research termasuk sekitar US$4,1 miliar pinjaman gabungan untuk pihak berelasi. SBF, salah satu perusahaan yang terkait dengannya, serta dua eksekutif puncak FTX menerima pinjaman besar-besaran dari Alameda Research.
Detailnya, US$1 miliar untuk SBF; US$2,3 miliar bagi Paper Bird Inc. yang merupakan entitas mayoritas yang dimiliki SBF dan sejumlah pihak membenarkan hal itu; US$543 juta untuk Nishad Singh (Head of engineering FTX); dan US$55 juta untuk Ryan Salame (Head of FTX Digital Markets / FDM).
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.