Lihat lebih banyak

SBF Ternyata Pinjam Sekitar US$3,3 Miliar dari Alameda Research

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dokumen kebangkrutan terbaru mengungkap bahwa SBF mendapat pinjaman sekitar US$3,3 miliar dari Alameda Research.
  • Hal yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah kenyataan bahwa real estat dibeli atas nama pribadi karyawan dan penasehat FTX.
  • CEO baru FTX, John J. Ray III, mengatakan bahwa kurangnya kontrol dalam proses pencairan berarti akuntansi pengeluaran dilakukan dengan cara yang tidak sesuai untuk perusahaan bisnis.
  • promo

Terungkap bahwa Sam Bankman-Fried (SBF) mendapat pinjaman sekitar US$3,3 miliar dari Alameda Research. Temuan ini merupakan segelintir dari berbagai hal dalam dokumen kebangkrutan terbaru dari FTX yang terbit pada hari Kamis (17/11).

Piutang Alameda Research termasuk sekitar US$4,1 miliar pinjaman gabungan untuk pihak berelasi. SBF, salah satu perusahaan yang terkait dengannya, serta dua eksekutif puncak FTX menerima pinjaman besar-besaran dari Alameda Research.

Detailnya, US$1 miliar untuk SBF; US$2,3 miliar bagi Paper Bird Inc. yang merupakan entitas mayoritas yang dimiliki SBF dan sejumlah pihak membenarkan hal itu; US$543 juta untuk Nishad Singh (Head of engineering FTX); dan US$55 juta untuk Ryan Salame (Head of FTX Digital Markets / FDM).

Kontrol Keuangan yang Sangat Lemah

Aliran uang antara jaring kusut entitas terkait FTX dinilai merupakan inti dari masalah apakah dana pelanggan disalahgunakan oleh FTX Group.

Dokumen kebangkrutan terbaru melukiskan gambaran luas tentang sebuah perusahaan dengan dokumentasi dan kontrol keuangan yang sangat lemah; permintaan pembayaran yang disetujui dengan respon emoji dalam platform chat online; hingga dana FTX digunakan untuk membeli rumah di Bahama dan barang-barang pribadi lainnya atas nama karyawan dan penasihat FTX.

Hal yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah kenyataan bahwa real estat dibeli atas nama pribadi karyawan dan penasihat FTX.

CEO FTX yang baru, John J. Ray III, mengatakan bahwa kurangnya kontrol dalam proses pencairan (disbursement) berarti akuntansi pengeluaran dilakukan dengan cara yang tidak sesuai untuk perusahaan bisnis.

Dalam kesempatan sebelumnya, sosok yang merupakan profesional kebangkrutan veteran yang mengawasi likuidasi Enron ini mengatakan bahwa FTX adalah kasus kegagalan perusahaan terburuk yang pernah dia lihat dalam lebih dari 40 tahun karirnya.

“Dari integritas sistem yang dikompromikan dan pengawasan peraturan yang salah di luar negeri hingga konsentrasi kontrol di tangan sekelompok kecil individu yang tidak berpengalaman, tidak canggih, dan berpotensi dikompromikan, situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya,” jelas John J. Ray III.

Sejumlah Kekacauan Tatata Kelola FTX

Terdapat sejumlah klaim lain dalam dokumen kebangkrutan FTX. Hal itu meliputi:

  • Software yang digunakan untuk menyembunyikan penyalahgunaan dana nasabah.
  • Satu email grup yang tidak aman digunakan untuk mengakses private key dan data sensitif di seluruh dunia.
  • SBF sering berkomunikasi melalui aplikasi yang dihapus secara otomatis setelah beberapa saat dan meminta para karyawan melakukan hal yang serupa.

Selain itu, hanya sebagian kecil dari aset digital yang diharapkan dapat dipulihkan selama proses kebangkrutan Bab 11. Sejauh ini telah diamankan sekitar $740 juta kripto di cold wallet.

Terkait laporan keuangan perusahaan FTX Group yang diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2021, beberapa di antaranya dilakukan oleh Prager Metis.

Terkait hal ini, CEO baru FTX menyatakan bahwa, “[Ini] sebuah firma yang tidak saya kenal dan situs web mereka menunjukkan bahwa Prager Metis adalah firma CPA [Certified Public Accountant] pertama yang secara resmi membuka kantor pusat metaverse di platform metaverse Decentraland.”

Dia tidak percaya terhadap informasi yang disajikan dalam audit laporan keuangan FTX Group, terutama yang dilakukan oleh Prager Metis. Pemangku kepentingan atau pengadilan dia nilai tidak bisa mengandalkan laporan keuangan ini.

Tidak hanya itu, ternyata terdapat pengecualian rahasia bagi Alameda Research dari aspek-aspek tertentu dalam protokol likuidasi otomatis di FTX.com.

Bagaimana pendapat Anda tentang temuan terkait piutang Alameda Research kepada SBF? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori