Trusted

FTX Klaim telah Temukan US$5 Miliar Berbentuk Tunai dan Aset Likuid

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pihak FTX mengaku telah menemukan lebih dari US$5 miliar dalam bentuk tunai dan aset likuid lainnya.
  • Mereka berharap dapat menjual ratusan kepemilikan investasi tambahan dengan nilai lebih dari US$4,6 miliar.
  • Adapun aset-aset itu tidak memperhitungkan sekitar US$425 juta yang saat ini ada di tangan pihak berwenang Bahama.
  • promo

FTX, crypto exchange yang telah bangkrut, mengaku telah menemukan lebih dari US$5 miliar dalam bentuk tunai dan aset likuid lainnya. Mereka berharap dapat menjual ratusan kepemilikan investasi tambahan dengan nilai lebih dari US$4,6 miliar.

Aset-aset itu dinilai berdasarkan pengajuan kebangkrutan crypto exchange yang didirikan Sam Bankman-Fried (SBF) itu pada November 2022. Selain itu, aset-aset itu tidak menghitung sekitar US$425 juta yang saat ini ada di tangan pihak berwenang Bahama.

Dalam pengadilan kebangkrutan FTX di Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (11/1), pengacara FTX mengatakan kepada hakim yang mengawasi kasus kebangkrutan ini bahwa jumlah kekurangan dana dan nasabah FTX masih belum jelas.

Mereka sedang berupaya menentukan ukuran kumpulan klaim dan pemulihan potensial untuk sekitar 9 juta akun pelanggan yang telah diidentifikasi. Manajemen FTX yang baru disebut membangun laporan keuangan dari bawah ke atas.

Adapun US$4,6 miliar tambahan diharapkan bisa didapatkan dengan memonetisasi lebih dari 300 investasi non-strategis lainnya.

Namun, ada yang curiga mengenai penemuan lebih dari US$5 miliar di FTX ini. Pasalnya, manajemen FTX yang baru sempat mengklaim bahwa mereka hanya dapat menemukan sekitar US$1 miliar dari reruntuhan krisis perusahaan. Sebagai catatan, sebelumnya dilaporkan bahwa setidaknya ada sekitar US$8 miliar aset pelanggan FTX yang raib.

Dalam persidangan ini, hakim yang menangani kasus ini memutuskan untuk merahasiakan sebagian besar nama pelanggan dan kreditur FTX setidaknya selama 3 bulan lagi. Pertimbangannya adalah bahwa pihak terkait mungkin menghadapi masalah privasi jika informasi mereka dipublikasikan.

Baca Juga: Nasib Para Eksekutif FTX: Berpotensi Dapat Gugatan Hukum hingga Ingin Jadi Saksi Pemerintah

Kerajaan Kripto SBF Berinvestasi di Startup dan VC

Sebagai informasi, FTX, Alameda Research, dan entitas lain yang dikendalikan SBF, memasukkan lebih dari US$5 miliar ke sejumlah perusahaan rintisan (startup) serta perusahaan modal ventura (venture capital / VC). Banyak dari investasi itu terkonsentrasi di sektor kripto.

CEO FTX yang baru, John J. Ray III, mengatakan bahwa beberapa perusahaan dalam portofolio investasi VC itu kemungkinan bermasalah.

Dia pun menyatakan keprihatinannya karena market kripto yang merosot dapat mempengaruhi nilai saham dari investasi tersebut. Padahal, investasi-investasi yang dilakukan oleh kerajaan kripto SBF itu merupakan salah satu sumber pemulihan bagi hak pelanggan.

Kerajaan kripto SBF dicemooh karena tidak menyimpan catatan keuangan yang dapat diandalkan. Selain itu, perusahaan ini dinilai tidak memiliki kontrol normal di bawah manajemen sebelumnya yang dipimpin SBF.

Crypto Exchange FTX Bakal Dihidupkan Kembali?

Crypto Exchange FTX | FTX Listing LUNA dan ATOM | Voyager

Sejauh ini, FTX telah berusaha menjual beberapa unit bisnisnya yang dapat diselamatkan. Entitas itu termasuk Embed Financial Technologies, LedgerX, FTX Japan, dan FTX Europe. Proses penjualan yang sedang berjalan tidak termasuk FTX.com dan FTX.US.

Menariknya, WSJ melaporkan bahwa Kris Hansen, yang merupakan seorang pengacara AS untuk komite kreditur tanpa jaminan FTX, mengatakan dalam sidang bahwa reboot (menghidupkan kembali) crypto exchange FTX sedang dibahas dan dapat membuka nilai luar biasa bagi pelanggan jika direalisasikan.

Baca Juga: 2 Pengusaha Kripto Ini Berniat Beli Brand FTX dan Meluncurkannya Kembali

Ingin Minta Kembali Donasi yang Pernah Diberikan SBF

Sebelum ini, manajemen FTX yang baru juga mengaku ingin mendapatkan kembali sebagian dari donasi amal yang pernah diberikan oleh SBF dan para eksekutif perusahaan lainnya.

John J. Ray III menjelaskan bahwa merupakan tantangan untuk menentukan aset, liabilitas, dan bahkan berapa banyak rekening bank yang dimiliki oleh FTX.

Pelanggan yang uangnya terperangkap di crypto exchange tersebut bertanya-tanya apakah mereka akan mendapatkan kembali aset maupun dana mereka lagi. Terkait hal ini, John Ray meminta kesabaran para pihak, tetapi memperingatkan itu akan menjadi jalan yang sulit.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori