Trusted

Gandeng Immersve, Mastercard Izinkan Pembayaran Web3 Pakai USDC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Mastercard menggandeng Immersve, untuk melayani pembayaran di metaverse menggunakan stablecoin USD Coin (USDC).
  • Lewat kolaborasi itu, pengguna layanan keuangan digital yang menapaki hidupnya di dunia tradisional juga bisa memanfaatkannya untuk bertransaksi di dunia metaverse ataupun dunia nyata menggunakan kripto.
  • Selain itu, lewat kerja sama dengan Mastercard, Immersve bisa mengatasi masalah yang berhubungan dengan know-your-customer (KYC), anti pencucian uang, deteksi penipuan, dan analitik blockchain.
  • promo

Mulai membaiknya pasar kripto di awal tahun ini seperti melupakan kegaduhan yang terjadi pada tahun lalu. Sejak Januari, harga Bitcoin (BTC) sudah terkerek sekitar 40% sampai saat ini. Tidak ingin kehilangan momentum, banyak pelaku pasar yang langsung menggeber deru bisnisnya. Salah satunya adalah Mastercard.

Perusahaan pembayaran yang sudah banyak menggandeng platform kripto itu memulai bisnisnya di tahun ini dengan berani. Kali ini, Mastercard menggandeng Immersve, protokol pembayaran berbasis Web3 untuk melayani pembayaran di metaverse menggunakan stablecoin USD Coin (USDC).

Lewat kolaborasi itu, pengguna layanan keuangan digital yang menapaki hidupnya di dunia tradisional juga bisa memanfaatkannya untuk bertransaksi di dunia metaverse ataupun dunia nyata menggunakan kripto.

Menariknya, setiap pembayaran kripto yang dilakukan tidak memerlukan agunan untuk bisa bertransaksi. Hal itu menjadi faktor pembeda yang kentara dibanding beberapa jenis platform lain yang masih membutuhkan jaminan untuk melakukan pembayaran kripto. Selain itu, transaksi kripto diklaim bisa dilakukan di seluruh metaverse.

Menggunakan Teknologi ChiperTrace

Chief Executive Officer (CEO) Immersve, Jerome Faury, mengungkapkan pengguna yang ingin melakukan pembayaran kripto menggunakan wallet Web3 yang membuat masing-masing pengguna memiliki kendali penuh atas aset digital yang dimilikinya.

“Teknologi Immersve mampu menjembatani aplikasi Web3 dan Web2. Hal itu bisa tercapai melalui pemanfaatan protokol terdesentralisasi serta kontrak pintar,” jelas Faury.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan lewat kerja sama dengan Mastercard, Immersve bisa mengatasi masalah yang berhubungan dengan know-your-customer (KYC), anti pencucian uang, deteksi penipuan, dan analitik blockchain.

Teknologi yang dimanfaatkan Immersve merupakan kemampuan dari layanan Mastercard Identity Services dan ChiperTrace. Faury menjelaskan bahwa dengan begitu, pengguna bisa mudah mengklik Immersve dari wallet Web3 populer mana pun.

ChiperTrace sendiri merupakan entitas yang baru saja bergabung dengan Mastercard. Mereka melakukan akuisisi platform intelijen kripto yang mencakup lebih dari 900 aset virtual itu ditunaikan pada 2021 kemarin. Melalui aksi tersebut, Mastercard berharap dapat membantu melakukan identifikasi dan memahami risiko klien terhadap aset digital. Selain itu, proses kepatuhan dan transparansi juga bisa terjaga.

Transaksi Stablecoin Melampaui Mastercard dan Visa

Dipilihnya stablecoin sebagai pembayaran bukanlah tanpa alasan. Ternyata, popularitas salah satu jenis aset kripto tersebut mampu melebihi popularitas Mastercard dan Visa untuk transaksi pembayaran.

Salah satu stablecoin yang ada di pasaran, yaitu Tether USD (USDT), sepanjang 2022 kemarin telah memproses transaksi sebanyak US$18,2 triliun. Terlepas dari gejolak pasar yang ada, aset kripto yang didukung oleh mata uang fiat dolar AS ternyata tetap mampu tampil memukau.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari Mastercard dan Visa. Kedua raksasa pembayaran global itu masing-masing memproses transaksi sebanyak US$14,1 triliun dan US$7,7 triliun.

Hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa tingkat adopsi stablecoin terus bertumbuh, khususnya di negara yang mata uang fiatnya kurang perkasa.

Sementara untuk USDC besutan Circle juga tidak kalah populer. Pada Desember tahun lalu, sebanyak lebih dari US$213 miliar USDC ditebus ke bentuk USD menggunakan open-source ataupun blockchain publik. Ditambah, alasan lain yang menjadikan USDC dipilih sebagai stablecoin dalam kerja sama antara Mastercard dan Immersve ini diduga adalah soal aksesibilitas, Para pengguna yang ada di lebih dari 191 negara sudah bisa mengakses USDC melalui dompet digital.

Hal tersebut menjadikan kelebihan tersendiri yang membuat USDC masif digunakan sebagai transaksi lintas batas. Apalagi, Circle juga sudah menjalin kemitraan dengan Stellar Development Foundation, yang memungkinkan volume pengiriman uang menggunakan USDC mencapai lebih dari US$1 miliar ke jutaan pengguna di seluruh dunia.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori