Lihat lebih banyak

Volume Pembayaran Pakai USDT di Tahun 2022 Berhasil Lampaui Visa dan Mastercard

2 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada tahun 2022, Tether USDT telah memproses transaksi senilai US$18,2 triliun.
  • Perusahaan pemroses keuangan tradisional seperti Visa dan Mastercard ternyata mencatatkan volume yang lebih rendah.
  • Meski begitu, masih muncul keraguan seputar solvabilitas dan cadangan Tether.
  • promo

Menurut sebuah cuitan pada tanggal 14 Januari, di tahun 2022, stablecoin Tether USD (USDT) telah memproses transaksi senilai US$18,2 triliun. Jumlah tersebut menempatkan posisi USDT di atas perusahaan pemroses pembayaran tradisional seperti Visa dan Mastercard. 

Sebagai perbandingan, Mastercard dan Visa masing-masing memproses transaksi senilai US$14,1 triliun dan US$7,7 triliun.

Volume transaksi Tether yang tinggi membuktikan bahwa selama beberapa tahun terakhir, kelas aset stablecoin berhasil mengukir pertumbuhan yang masif. Terlepas dari tantangan berat yang masih menghinggapi industri kripto, stablecoin tampaknya masih terus berkembang pesat. Selain itu, tingkat adopsi stablecoin juga tumbuh di negara-negara yang memaksa kondisi ekonominya untuk menempatkan mata uang fiat nasional mereka pada posisi yang kurang menguntungkan saat ini.

Tether Hadapi Tahun yang Sulit di 2022

Meskipun pada tahun 2022 tingkat adopsi stablecoin mengalami peningkatan, Tether tetap saja mengalami tahun yang terbilang sulit.

Selama setahun terakhir saja, kekhawatiran akan cadangan (reserve) dan solvabilitas Tether semakin parah. Khususnya, pasca runtuhnya TerraUSD (UST) pada bulan Mei lalu dan juga bursa kripto FTX pada bulan November. Stablecoin tersebut bahkan sempat kehilangan pasaknya terhadap dolar AS ketika terjadi puncak FUD yang menyelimuti insiden crash Terra.

Selama periode ini, penerbit stablecoin itu memproses tebusan lebih dari US$10 miliar. Kemudian, BeinCrypto melaporkan bahwa beberapa lembaga keuangan tradisional telah mengambil langkah jual terhadap USDT akibat mencuatnya spekulasi terkait kesehatan keuangan stablecoin tersebut.

Kapitalisasi Pasar USDT Ambrol

Meskipun USDT masih berhasil menjadi stablecoin yang paling mendominasi di pasar kripto, sejumlah kompetitor bebuyutannya; seperti USDC dan BUSD, justru berhasil mengalahkan USDT di tahun 2022. Terkait hal ini, kapitalisasi pasar USDT tercatat telah turun dari puncaknya yang senilai US$83,13 miliar ke level US$65,31 miliar selama periode pelaporan. Di sisi lain, kapitalisasi pasar USDC juga tumbuh pesat menjadi US$56 miliar sebelum akhirnya anjlok lagi.

Kapitalisasi Pasar Stablecoin Tether USDT di 2022
Kapitalisasi Pasar USDT di 2022 | Sumber: CoinMarketCap

Selama periode ini, centralized exchange (CEX) seperti Coinbase mendesak para penggunanya untuk mengonversi kepemilikan USDT mereka menjadi USDC. Apalagi, baru-baru ini Crypto.com bahkan juga melakukan delisting USDT untuk penggunanya yang ada di Kanada, dan langkah tersebut diambil sebagai bagian dari langkah untuk mematuhi regulasi yang berlaku di wilayah tersebut.

Sementara itu, data dari Glassnode menunjukkan bahwa volume transfer USDC telah melebihi USDT hampir lima kali lipat menjelang akhir tahun 2022. Adopsi USDC juga sudah berkembang pesat karena investor mulai meyakini bahwa stablecoin ini adalah opsi yang lebih aman daripada USDT.

Aset USDC sendiri didukung oleh uang tunai atau perbendaharaan jangka pendek (short-term treasuries) Amerika Serikat. Dan yang melakukan audit aset tersebut adalah firma akuntansi global Grant Thornton. Sedangkan di sisi lain, Tether belum terlalu terbuka dengan informasi terkait cadangan atau auditnya.

Alhasil, rentetan masalah seperti ini membuat sebagian anggota komunitas kripto mempertanyakan data Tether terkait volume perdagangannya di tahun 2022. Beberapa pengguna bahkan ada yang mengaitkan metrik tersebut dengan aksi wash trading, sebagian yang lain meminta penerbit stablecoin itu untuk mempublikasikan informasi tentang cadangannya.

Bagaimana pendapat Anda tentang keberhasilan USDT melampaui volume transaksi pembayaran Visa dan Mastercard di tahun 2022? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori