Lihat lebih banyak

Crypto.com Bakal Delisting Stablecoin USDT bagi Pengguna Kanada

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto.com dikabarkan berencana menghapus stablecoin USDT dari platform-nya bagi pengguna Kanada, efektif per 31 Januari mendatang.
  • Para pengguna Crypto.com disarankan untuk meninjau saldo USDT mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum bulan Januari berakhir.
  • Setelah itu, semua saldo USDT yang masih ada akan dikonversi ke stablecoin USD Coin (USDC).
  • promo

Crypto.com, platform jual-beli kripto dan layanan terkait lainnya, dikabarkan berencana menghapus stablecoin Tether USD (USDT) dari platform-nya bagi pengguna Kanada yang berlaku efektif sejak 31 Januari mendatang.

Kabar ini mulai mendapatkan sorotan setelah mulai beredar screenshot atau tangkap layar di Twitter pada hari Selasa (10/1) yang memuat isi email Crypto.com kepada pelanggannya.

“Mohon diperhatikan bahwa USDT tidak lagi didukung di yurisdiksi Anda. USDT dan semua pasangan perdagangan (trading pair) USDT akan dihapus dari Crypto.com pada 31 Januari 2023,” jelas pihak Crypto.com.

Semua transaksi USDT akan dibatalkan setelah itu. Pengguna Crypto.com disarankan untuk meninjau saldo USDT mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan, misalnya penarikan atau konversi, sebelum bulan Januari berakhir.

Setelah itu, semua saldo USDT yang masih ada akan dikonversi ke stablecoin saingan USDT, yaitu USD Coin (USDC) yang diterbitkan oleh Circle.

Alasan Delisting USDT di Kanada

Tether Bakal Tukar 1 Miliar stablecoin USDT di Solana Jadi Token ERC-20

Sebagai pengingat, Crypto.com pada Agustus 2022 mengumumkan bahwa Komisi Sekuritas Ontario (OSC) telah menerima usaha pra-pendaftaran perusahaan itu untuk beroperasi di market Kanada.

Sebagai bagian dari persyaratan peraturan, crypto exchange yang beroperasi di provinsi Ontario dilarang mencantumkan aset digital yang mendapat label hitam dari OSC, termasuk di antaranya adalah USDT.

Tidak hanya Crypto.com, sejumlah crypto exchange seperti Coinsquare yang diatur oleh Organisasi Pengatur Industri Investasi Kanada (IIROC) saat ini tidak mencantumkan USDT dalam salah satu aset perdagangan yang tersedia di platform mereka.

Adapun semua crypto exchange prospektif harus mendaftarkan diri mereka ke IIROC jika ingin beroperasi di Kanada. Sebelumnya, entitas seperti Binance, Bybit, hingga KuCoin pernah menghadapi masalah dengan OSC terkait status regulasi mereka.

Sampai saat ini OSC tidak pernah menjelaskan alasan mereka melarang USDT. Namun, sebuah dokumen yang dibuka segelnya pada 17 Februari 2021 menyatakan, “Satu-satunya dolar Amerika Serikat (USD) yang dipegang oleh Tether yang seolah-oleh mendukung sekitar 442 USDT yang beredar adalah sekitar US$61 juta yang disimpan di Bank of Montreal.”

Kabar ini adalah perkembangan terbaru bagi Tether yang menghadapi serangan dari berbagai pihak yang dari waktu ke waktu mempertanyakan kepastian bahwa stablecoin yang mereka terbitkan benar-benar didukung cadangan secara proporsional.

Kontroversi Crypto.com

Kris Marszalek seorang pengusaha asal Polandia pendiri Crypto.com

Crypto.com sendiri tidak luput dari kontroversi. Pada November 2022, mereka mengaku memiliki total eksposur di bawah US$10 juta dari crypto exchange FTX yang telah hancur. Pernyataan ini dia berikan menanggapi munculnya temuan bahwa Crypto.com telah mentransfer US$1 miliar dalam bentuk stablecoin ke FTX.

“Saya menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk melindungi ‘pesanan pelanggan’ di platform kami,” tegas co-founder dan CEO Crypto.com, Kris Marszalek.

Terkait respon dari Kriz Marszalek, akun Twitter WuBlockchain menyoroti perilaku transfer Crypto.com sebesar US$1 miliar.

Sebagai respon, Marszalek mengatakan, “Senang Anda memperhatikan bahwa itu US$1 miliar selama periode 1 tahun, yaitu sangat kecil dibandingkan dengan volume perdagangan kripto.”

Namun, WuBlockchain kemudian menanggapi dengan bertanya, “Apakah US$1 miliar itu aset Anda atau miliki klien Anda? Jika itu adalah aset klien, mengapa tidak disimpan di cold wallet, tetapi justru digunakan untuk apa yang disebut sebagai hedging atau lindung nilai?”

Sebelumnya, masih dalam bulan yang sama, Crypto.com pun membuat gempar komunitas kripto ketika mereka ketahuan mengirim 320.000 Ether (ETH) atau sekitar US$400 juta dari cold wallet mereka ke crypto wallet yang dimiliki oleh crypto exchange lainnya, yaitu Gate.io, pada 21 Oktober 2022.

Sebagai informasi, krisis yang dialami FTX menyoroti pentingnya bukti cadangan atau Proof of Reserves (PoR) dari centralized crypto exchange (CEX) dalam mencegah risiko dan meningkatkan kepercayaan para pengguna. Hal ini mendorong sejumlah CEX terkemuka untuk secara terbuka mencantumkan alamat hard atau cold wallet mereka.

Terkait aksi Crypto.com itu, akun Twitter Conor (@jconorgrogan) pada hari Minggu (13/11) menyampaikan kekhawatiran tentang transfer 320.000 ETH itu dari cold crypto wallet Crypto.com ke Gate.io. Pasalnya, Crypto.com mengklaim bahwa 100% kripto milik pengguna disimpan secara offline di cold storage dalam kemitraan dengan penyedia perangkat hard wallet Ledger.

Saat diskusi mulai memanas, Kris Marszalek, mengungkapkan bahwa dana yang mewakili sekitar 82% dari penyimpanan ETH Crypto.com di cold storage dikirim secara tidak sengaja ke Gate.io.

“Itu seharusnya dipindahkan ke alamat cold storage yang baru, tetapi dikirim ke alamat crypto wallet crypto exchange eksternal yang masuk dalam daftar putih (whitelisted),” jelasnya.

Kris Marszalek mengonfirmasi bahwa Gate.io telah mengembalikan dana itu ke cold storage Crypto.com dan meyakinkan investor bahwa proses dan fitur baru diterapkan untuk mencegah hal tersebut terulang kembali.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori