Lihat lebih banyak

Gemini Ancam Gugat Bos DCG jika Tak Bayar Klaim US$1,46 Miliar

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gemini memberikan kesempatan pada Barry Silbert, selaku pemimpin DCG, untuk membayar utangnya hingga tanggal 6 Juli mendatang.
  • Jika tawaran tersebut tidak diindahkan, maka Cameron Winklevoss mengancam akan menempuh jalur hukum dengan menggugatnya di 7 Juli mendatang.
  • Adapun kewajiban yang harus ditunaikan oleh Silbert mencapai US$1,46 miliar.
  • promo

Lelah dengan ketidakjelasan sikap dari Digital Currency Group (DCG), Cameron Winklevoss, salah satu pendiri Gemini, akhirnya kembali buka suara. Gemini memberikan kesempatan pada Barry Silbert, selaku pemimpin DCG, untuk membayar utangnya hingga tanggal 6 Juli mendatang.

Sengkarut yang melanda Gemini, Genesis, dan DCG masih belum menunjukkan tanda akan segera berakhir. Oleh karena itu, Cameron Winklevoss mengambil langkah tegas dengan mengajukan tawaran terakhir pada Barry Silbert untuk membayar utangnya.

Jika tawaran tersebut tidak diindahkan, maka Cameron Winklevoss mengancam akan menempuh jalur hukum dengan menggugatnya di 7 Juli mendatang.

Adapun kewajiban yang harus ditunaikan oleh Silbert mencapai US$1,46 miliar. Cameron mengatakan bahwa tawaran pembayaran utang senilai US$1,46 miliar itu sudah termasuk pembayaran utang sebesar US$630 juta yang sudah jatuh tempo ke Genesis pada Mei kemarin.

Sebagai informasi, aksi ini sebenarnya bukanlah ancaman pertama yang dilayangkan pihak Gemini. Awal tahun ini, Gemini juga sudah memberikan ultimatum pada Barry Silbert agar segera membayar kembali pinjaman yang telah diberikannya sebesar US$900 juta. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka proses hukum akan berjalan.

Namun, hal tersebut sepertinya masih kurang mendapat perhatian dari pihak DCG. Alhasil, mau tidak mau, Cameron kembali memberikan ultimatum.

“Permainan sudah berakhir. Silbert harus segera menuntaskan kewajibannya pada 232 ribu nasabah Gemini Earn. Jumlah tersebut terbagi atas US$275 juta yang harus dibayarkan sebelum 21 Juli mendatang, kemudian US$355 juta dan US$835 juta. Sehingga totalnya mencapai US$1,46 miliar,” jelas Cameron.

Silbert Disebut Tidak Memiliki Resolusi Konsensual

Dalam surat terbukanya, Cameron juga menyebut bahwa sudah sejak lama perusahaan dan nasabahnya menunggu iktikad baik dari Silbert untuk memberikan kejelasan. Namun, sampai saat ini, tidak ada niatan dari Silbert untuk menemukan resolusi konsensual atas sengkarut yang terjadi.

Pada 22 Mei lalu, Gemini pun sudah memperlihatkan sikap untuk mengambil inisiatif sendiri guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Perusahaan yang dipimpin oleh si kembar Winklevoss itu menyebut akan menentukan persyaratan untuk rencana reorganisasi yang bisa diubah tanpa adanya partisipasi konsensual dari DCG, jika tidak ada hasil yang disepakati dalam negosiasi.

Kemudian, pada 30 Juni, dalam pembaruannya, Gemini menyebut telah memperpanjang masa mediasi hingga 5 Juli mendatang. Melalui langkah itu, perusahaan berharap bisa menentukan kontribusi yang diberikan oleh DCG.

“JIka mediasi gagal, Gemini mendukung Genesis mengambil langkah segera untuk memulihkan dana tersebut dari DCG,” jelas Gemini.

Di sisi lain, akibat dari gagal bayar utang sebesar US$630 juta DCG ke Genesis, membuat proses pemulihan Gemini Earn terkatung-katung. Oleh karena itu, perusahaan memberikan ultimatum pada Silbert agar segera menuntaskan permasalahannya dengan Genesis, sehingga akhirnya juga bisa segera berdampak pada Gemini.

Upaya Gemini Tidak Akan Mudah

Chief Executive Officer (CEO) Lumida Wealth, Ram Ahluwalia, mengatakan reaksi cepat yang diberikan oleh Cameron ke Silbert tidak akan mendapatkan hasil dengan mudah. Bahkan, disebutkan bahwa DCG tidak akan menerima persyaratan tersebut.

Ada beberapa kondisi yang membuatnya demikian, salah satunya adalah klaim FTX yang mencapai miliar dolar terhadap Genesis. Ditambah, terdapat proses hukum untuk menilai validitas klaim tersebut.

“Saya tidak percaya Barry akan menerima risiko hukum itu. John Ray, bos FTX yang baru tidak akan ragu untuk mengambil tindakan agresif terhadap DCG, “ ungkap Ahluwalia.

Pada awal Mei kemarin, FTX sudah menegaskan akan mencari cara untuk memulihkan klaimnya terhadap Genesis Global Capital yang mencapai US$3,9 miliar.  FTX menyebut utang tersebut merupakan hasil transaksi yang terjadi sesaat sebelum pengajuan kebangkrutannya.

Perusahaan menyebutkan bahwa di bawah undang-undang kebangkrutan AS, debitur bisa mencoba mengambil kembali pembayaran yang dilakukan dalam 90 hari sebelum pengajuan kebangkrutan. Dengan demikian, dana tersebut bisa didistribusikan secara lebih merata untuk para kreditur.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori