Lihat lebih banyak

Aturan Tak Mendukung, DCG Tutup Bisnis Perdagangan Kripto untuk Institusi TradeBlock

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Digital Currency Group (DCG) dikabarkan bakal menutup operasional bisnis perdagangan kripto untuk nasabah institusionalnya, yaitu TradeBlock.
  • Pada awal tahun ini, perusahaan yang dipimpin oleh Barry Silbert itu juga sudah menutup divisi Wealth miliknya.
  • Hingga saat ini, DCG masih menghadapi berbagai masalah, seperti sengketa dengan Gemini dan kebangkrutan Genesis, yang merupakan salah satu anak usahanya.
  • promo

Grup konglomerasi aset digital Digital Currency Group (DCG) dikabarkan bakal menutup operasional bisnis perdagangan kripto untuk nasabah institusionalnya, yakni TradeBlock. Hal itu akan dilakukan pada 31 Mei mendatang. Tidak jelasnya peraturan dan juga musim dingin kripto yang berkepanjangan dituding menjadi alasan utama perusahaaan untuk mengakhiri bisnis aset digitalnya bagi nasabah korporasi itu.

TradeBlock sendiri bukanlah perusahaan yang sejak awal didirikan oleh DCG. Perusahaan masuk ke dalam ekosistem DCG melalui akuisisi oleh Coindesk, perusahaan media milik Digital Currency Group, di 2020 silam.

Jika dilihat secara utuh, DCG memang tengah menghadapi tekanan keuangan yang hebat. Betapa tidak, ketika sengketa kasus antara entitas usahanya dengan Gemini belum rampung, mereka masih harus menghadapi tekanan dari eksternal, seperti pengetatan regulasi dan volatilitas harga kripto. Berbagai tekanan itulah yang pada akhirnya makin mempersulit gerak bisnis DCG.

“Imbas keadaan ekonomi yang meluas bersamaan dengan lingkungan peraturan yang menantang di Amerika Serikat (AS), perusahaan memutuskan untuk menghentikan platform perdagangan institusional,” jelas Juru bicara DCG.

Selain itu, tekanan keuangan juga sudah terasa saat DCG gagal melakukan pembayaran kewajiban pada platform kripto Gemini. Mereka memiliki utang sebesar US$630 juta yang sudah jatuh tempo pada pekan kedua bulan Mei ini.

DCG Tutup Divisi Bisnis Wealth di Awal Tahun

Ini bukanlah kali pertama DCG menutup layanan bisnisnya. Pada awal tahun ini, perusahaan yang dipimpin oleh Barry Silbert itu juga sudah menutup divisi Wealth. Padahal, unit bisnis yang dikenal sebagai HQ itu merupakan salah satu sumber pendapatan perusahaan, selain Grayscale dan Coindesk.

Dalam hal itu, perusahaan juga menyalahkan kondisi lingkungan ekonomi yang tidak bersahabat dan crypto winter yang ternyata masih berkelanjutan. Namun sayang, baik TradeBlock maupun HQ tidak memberikan informasi jelas mengenai sebab dan langkah apa yang akan dilakukan pasca bisnis dihentikan.

Melihat ke dalam perusahaan, kondisi keuangan DCG juga tidak dalam kondisi baik-baik saja. Di tahun lalu, perusahaan melaporkan kerugian sebesar US$1,1 miliar. Adanya eksposur ke Three Arrows Capital (3AC) dan Alameda Research dijadikan alibi atas besarnya kerugian di tahun 2022.

Beberapa pihak menduga bahwa DCG akan masuk ke jurang kebangkrutan. Krisis likuiditas dan sengketa anak usaha yang menderanya akan menjadi penyebab utamanya. Terlebih lagi, perusahaan juga sudah melepas beberapa entitas usahanya yang selama ini memberikan keuntungan signifikan.

Salah satunya adalah langkah untuk melego saham di Grayscale Bitcoin Trust. Meskipun tidak menjelaskan detail berapa harga penjualannya, yang jelas, aksi tersebut dilakukan untuk bisa membayar dana kreditur atas kebangkrutan Genesis yang mencapai lebih dari US$3 miliar.

Tidak hanya itu, DCG disebut pula menjual seperempat saham miliknya dalam Grayscale Ethereum Fund, sejumlah kecil saham di Grayscale Litecoin Trust, Bitcoin Cash Trust, Ethereum Classic Trust, dan Digital Large Cap Fund.

Hadapi Penyelidikan Dari Kejaksaan AS

Sengkarut yang dialami oleh Barry Silbert dan kerajaan bisnisnya seakan terus menjalar. Selain beberapa sengketa kasus dan tekanan keuangan, DCG juga tengah menghadapi penyelidikan dari Kejaksaan Amerika Serikat (AS).

Menurut salah seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, pihak otoritas AS tengah menyelidiki transaksi keuangan internal DCG dan anak usahanya. Kendati tidak dijelaskan entitas mana yang tengah dipantau, tetapi yang jelas investigasi juga dilakukan terkait informasi apa saja yang diumumkan pada investor.

“Jaksa sudah meminta wawancara dan juga dokumen pendukung. SEC juga sedang melakukan penyelidikan, semuanya masih dalam tahap awal. Tetapi, baik Silbert, DCG, maupun entitas usahanya tidak dituduh melakukan kesalahan,” jelas pihak otoritas AS.

Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan DCG untuk menutup TradeBlock? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori