Genesis Global Holdco (GGH) pada hari Jumat (20/1) akhirnya resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan. Mereka mengumumkan tindakan strategis ini untuk mencapai resolusi demi memaksimalkan nilai bagi semua klien dan pemangku kepentingan serta memperkuat bisnisnya di masa depan.
GGH dan dua anak perusahaan pinjamannya, yaitu Genesis Global Capital (GGC) dan Genesis Asia Pacific (GAP), mengajukan petisi sukarela kebangkrutan Bab 11 di Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Selatan New York.
Anak perusahaan Genesis lainnya yang terlibat dalam bisnis derivatif dan perdagangan spot, kustodian, serta Genesis Global Trading tidak termasuk dalam proses kebangkrutan ini dan melanjutkan operasi perdagangan mereka.
Adapun Genesis turut membagikan daftar 50 kreditur terbesar tanpa jaminan, meliputi Gemini Earn senilai US$765 juta, diikuti Mirana yang terafiliasi dengan Bybit senilai US$151 juta, Babel Finance mencapai US$150 juta, Coincident Capital senilai US$112 juta, hingga VanEck New Finance Income Fund bernilai US$53 juta. Dengan daftar ini, Genesis diperkirakan berutang lebih dari US$3,6 miliar kepada para kreditur utamanya.
Sebelumnya, Genesis dan penasihatnya telah terlibat dalam diskusi dengan penasihat kreditur dan perusahaan induknya yaitu Digital currency Group (DCG) untuk mengevaluasi jalur paling efektif untuk melestarikan aset dan memajukan bisnis mereka.
Kini, Genesis telah memulai proses restrukturisasi yang diawasi pengadilan untuk lebih memajukan diskusi ini dan mencapai solusi holistik untuk bisnis pinjamannya, yang jika tercapai akan memberikan hasil yang optimal bagi klien Genesis serta pengguna Gemini Earn.
Saat ini, Genesis mengaku memiliki lebih dari US$150 juta uang tunai yang akan menyediakan likuiditas yang cukup untuk mendukung operasi bisnis yang sedang berlangsung dan memfasilitasi proses restrukturisasi. Adapun penebusan dan originasi pinjaman baru dalam bisnis pinjaman Genesis tetap ditangguhkan, dan klaim itu akan ditangani melalui proses perlindungan kebangkrutan Bab 11.
Genesis Tempuh Berbagai Cara untuk Selesaikan Masalah
Interim CEO Genesis, Derar Islim (yang diperkirakan telah menghapus akun Twitter pribadinya), mengatakan bahwa restrukturisasi di pengadilan ini memberikan jalan yang paling efektif untuk melestarikan aset dan menciptakan hasil terbaik bagi semua pemangku kepentingan Genesis.
“Kami sangat menghargai kesabaran dan kemitraan yang berkelanjutan dari klien kami ketika kami bekerja menuju solusi yang adil,” ungkap Interim CEO Genesis itu.
Sebagai bagian dari pengajuan perlindungan kebangkrutan Bab 11, Genesis telah mengusulkan roadmap untuk keluar dari masalah ini, termasuk rencana yang menyerukan kerangka kerja untuk penyelesaian global semua klaim yang akan mendistribusikan aset kepada kreditur.
Rencana ini mempertimbangkan proses jalur ganda dalam mengejar penjualan, peningkatan modal, hingga transaksi pemerataan yang memungkinkan bisnis muncul di bawah kepemilikan baru.
Genesis akan memulai proses pemasaran dan penjualan untuk monetisasi aset GGH atau meningkatkan modal. Kemudian, mereka akan menggunakan hasil transaksi itu untuk membayar kreditur secara adil dan merata.
Jika proses pemasaran tidak menghasilkan penjualan atau peningkatan modal, kreditur akan menerima hak kepemilikan di GGH yang direorganisasi.
Investor DCG Akan Terdampak?
Pada hari Rabu (18/1) kemarin, Genesis dikabarkan mengerjakan rencana restrukturisasi dan telah bertukar proposal dengan para krediturnya untuk menyelesaikan persoalan mereka. Beberapa di antara kreditur telah menyarankan untuk menerima kompensasi campuran dalam bentuk uang tunai, kripto, dan ekuitas saham DCG.
Dalam kesempatan berbeda, The Information turut menggemakan bahwa apa pun yang terjadi pada Genesis, investor di DCG kemungkinan besar akan terpukul keras.
Saat DCG berupaya untuk menyelesaikan krisis keuangan Genesis, DCG juga ditegaskan telah membahas proposal untuk membayar tunai, kripto, dan menerbitkan ekuitas saham kepada kreditur Genesis.
Paling tidak, investor DCG yang ada, termasuk Bain Capital, SoftBank, Ribbit Capital, hingga growth fund CapitalG Alphabet (perusahaan induk Google), kemungkinan besar kepemilikan besar saham milik mereka akan terdilusi.
Pada hari Selasa (17/1) kemarin, DCG memberi tahu para pemegang sahamnya bahwa mereka menangguhkan dividen triwulan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini merupakan salah satu usaha DCG untuk menghemat uang tunai perusahaan.
Tekanan yang membuat rapuh kerajaan kripto Barry Silbert, pendiri dan CEO DCG, mulai muncul setelah keruntuhan hedge fund atau dana lindung nilai kripto Three Arrows Capital (3AC) akibat penurun market kripto yang ekstrem termasuk hancurnya ekosistem Terra pada Mei 2022.
Pukul makin parah kala Genesis menangguhkan program penebusan dan pembukaan pinjaman baru segera setelah kehancuran crypto exchange FTX. Adapun crypto exchange yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) ini adalah mitra dan tempat Genesis meminjamkan dan menempatkan sebagian dananya.
Barry Silbert kian terdesak setelah tokoh utama di balik Gemini, Cameron Winklevoss, memberikan serangan secara publik karena pelanggan Gemini Earn kehilangan akses ke dana mereka yang ditempatkan di Genesis. Para kreditur Genesis, termasuk Gemini, telah bekerja di belakang layar untuk mencoba mencari solusi atas kesengsaraan broker kripto itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Genesis yang mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.