Lihat lebih banyak

Genesis Akui Butuh Waktu Lebih untuk Selesaikan Masalahnya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Genesis Global Trading mengaku bahwa mereka terus bekerja untuk menemukan solusi bagi unit bisnis pinjam meminjam mereka yang bermasalah.
  • Dalam perkembangan terbaru, Genesis mengklaim tetap fokus untuk menemukan solusi untuk bisnis intermediasi pinjam meminjam mereka dan mencapai hasil terbaik bagi semua klien yang terkena dampak.
  • Meskipun mereka berkomitmen untuk bergerak secepat mungkin, Genesis mengaku bahwa ini adalah proses yang sangat rumit yang akan memakan waktu tambahan.
  • promo

Genesis Global Trading, perusahaan broker kripto, pada hari Rabu (4/1) mengaku bahwa mereka terus bekerja untuk menemukan solusi bagi unit bisnis pinjam meminjam mereka yang bermasalah. Anak perusahaan dari Digital Currency Group (DCG) ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukannya.

Sebagai informasi, Genesis Global Capital, yang merupakan bisnis pinjam meminjam dari Genesis, harus menghentikan penarikan dana pelanggan dan pinjaman baru pada November 2022 di tengah kehancuran crypto exchange FTX. 

Dalam perkembangan terbaru, Genesis mengklaim tetap fokus untuk menemukan solusi untuk bisnis intermediasi pinjam meminjam mereka dan mencapai hasil terbaik bagi semua klien yang terkena dampak.

“Kami terus bekerja dengan penasihat kami, bekerja sama dengan DCG dan penasihat yang ditunjuk oleh berbagai kelompok klien untuk mengevaluasi sejumlah opsi guna mempertahankan aset klien dan memajukan bisnis kami,” jelas CEO Interim Genesis, Derar Islim.

Meskipun mereka berkomitmen untuk bergerak secepat mungkin, Genesis mengaku bahwa ini adalah proses yang sangat rumit yang akan memakan waktu tambahan. Mereka masih yakin dapat menemukan sebuah solusi.

Baca Juga: Do Kwon Tuduh SBF dan Genesis yang Picu Kehancuran Ekosistem Terra

Pangkas Biaya dan Dorong Efisiensi

Sebagai elemen kunci dalam proses ini, Genesis telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menyempurnakan rencana bisnisnya untuk penawaran bagi para klien perusahaan. Hal itu termasuk ‘mengurangi berbagai biaya’ dan ‘mendorong efisiensi’ di semua lini bisnis perusahaan.

“Kami percaya bahwa fokus kami yang berkelanjutan untuk lebih mempertajam bisnis kami akan membawa Genesis ke arah yang benar saat kami memulai tahun baru 2023, serta memberikan lebih banyak pilihan untuk menjalankan bisnis pinjaman,” terang Derar Islim.

Mereka mengaku bahwa bisnis perdagangan derivatif dan spot perusahaan tetap beroperasi penuh dan melayani kebutuhan perdagangan klien seperti biasa.

Mulai tahun 2023 ini, Genesis akan terus menawarkan kepada klien layanan mereka. Pihaknya pun menghargai kesabaran klien pinjaman, ketika perusahaan membuat kemajuan menuju solusi yang adil.

Sebagai informasi, pinjaman aktif Genesis turun lebih dari 80% pada tahun 2022 dari puncaknya US$14,6 miliar pada bulan Maret menjadi US$2,8 miliar pada bulan September.

Baca Juga: Co-founder 3AC Tuduh DCG & FTX Bersekongkol untuk Serang LUNA & stETH

Gemini Terseret dalam Krisis Genesis

Pada 30 Desember 2022, terdapat 3 pengguna Gemini Earn yang telah mengajukan permohonan arbitrase class action terhadap Genesis dan DCG. Langkah ini diambil sebagai tanggapan usai Gemini menangguhkan program penebusan produk Earn mereka karena pembekuan penarikan di Genesis.

Pihak penggugat menuduh Genesis telah gagal mengembalikan aset digital mereka dan semua pengguna Gemini Earn seperti yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian utama (Master Agreement) antara perusahaan dengan pengguna.

Mereka mengklaim bahwa Genesis pertama kali melanggar perjanjian utama ketika perusahaan tersebut telah bangkrut pada musim panas 2022, tetapi menyembunyikan kebangkrutannya dari pelanggannya.

Genesis kemudian dituduh terlibat dalam transaksi palsu dengan perusahaan induknya, yaitu DCG, untuk menyembunyikan kebangkrutan. Caranya dengan ‘menukar hak untuk menagih utang’ US$2,3 miliar dari Genesis terhadap hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang sekarang telah bangkrut ‘dengan promissory note’ senilai US$1,1 miliar yang jatuh tempo pada tahun 2033.

Penggugat juga mengklaim bahwa perjanjian utama Genesis secara efektif menciptakan penjualan sekuritas (efek) yang tidak terdaftar, dan berusaha untuk membatalkan kontrak penjualan dan kerugian terkait.

Sebelum pengajuan arbitrase class action pada DCG dan Genesis tersebut, sudah ada gugatan class action yang diajukan terhadap Gemini pada akhir Desember 2022. Pihak penggugat menuduh Gemini terlibat dalam penjualan sekuritas (efek) yang tidak terdaftar melalui produk Earn mereka.

Seakan tak mau disalahkan atas masalah yang dihadapi perusahaannya, di hari Senin (2/1), co-founder Gemini, Cameron Winklevoss, menuduh CEO DCG, Barry Silbert, terlibat dalam taktik dengan itikad buruk atas rencana untuk melanjutkan penarikan dari Genesis.

Winklevoss mengatakan bahwa pihak Genesis dan DCG berutang kepada Gemini dan kliennya sekitar US$900 juta. Pemimpin Gemini itu memberi Barry Silbert tenggat waktu hingga 8 Januari mendatang untuk secara terbuka berkomitmen menyelesaikan permasalahan ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori