Trusted

Genjot Adopsi Blockchain, Mandala Rilis Private Testnet Niskala

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Mandala Chain, salah satu pengembang blockchain Indonesia, baru saja merilis private testnet layer-0 Niskala yang disebut memiliki fokus pada interoperabilitas.
  • CEO Baliola, yang merupakan induk perusahaan Mandala Chain, mengatakan bahwa proyek ini sengaja dirilis agar bisa menjadi penghubung antar jaringan dari luar ataupun dalam Indonesia.
  • Menurut jadwalnya, pada bulan November mendatang, Mandala Chain akan merilis public testnet mereka.
  • promo

Mandala Chain, salah satu pengembang blockchain asli Indonesia, baru saja merilis Mandala Chain Private Testnet Niskala. Proyek blockchain layer-0 itu digadang-gadang bakal memiliki fokus pada sisi interoperabilitas, skalabilitas, dan pengalaman bagi para pengguna akhirnya. Langkah tersebut sengaja dilakukan sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak adopsi blockchain menjadi jauh lebih masif di Tanah Air.

Sejak 2021 lalu, kala aset kripto menemui momentum emasnya, banyak pelaku usaha di Indonesia ikut memanfaatkan teknologi canggih tersebut. Beberapa sektor bahkan disebut sudah mulai beradaptasi untuk mengadopsinya.

Seperti Bank Permata, misalnya. Perusahaan meluncurkan transaksi trade finance berbasis blockchain untuk melayani lalu lintas pembayaran dengan Thailand. Dalam prosesnya, perseroan menggandeng Bangkok Bank PLC (Thailand) untuk mendukung penerbitan Letter of Credit (LoC) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

Metode tersebut diklaim mampu mendorong efisiensi yang diperoleh melalui perampingan proses dan kemudahan untuk melacak transaksi.

Melihat hal itu, beberapa pengembang blockchain Tanah Air pun akhirnya menggenjot pemanfaatan teknologi blockchain untuk bisa lebih banyak lagi diimplementasikan dalam berbagai lini.

Chief Executive Officer (CEO) Baliola, yang merupakan induk usaha dari Mandala Chain, I Gede Putu Rahman Desyanta (Gede Anta), menjelaskan Mandala Chain dibangun untuk bisa menajdi alternatif teknologi yang bisa membantu pemerintah dan masyarakat dalam hal perlindungan data krusial.

Blockchain dipercaya bisa menjadi next disruption bukan hanya untuk sektor keuangan, melainkan pelayanan publik, edukasi, logistik, kesehatan dan beberapa sektor lainnya juga bisa memanfaatkan teknologi tersebut,” jelas Gede Anta dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa nantinya setiap blockchain akan memiiki fungsi yang berbeda. Oleh karena itu, Baliola sengaja merilis Mandala Chain untuk bisa menjadi penghubung antar jaringan baik yang berasal dari luar ataupun dalam Indonesia sendiri.

Mandala Chain Bakal Mulai Public Testnet di Bulan November

Dalam testnet, Mandala Chain ingin melihat bagaimana mekanisme Mandala Chain dalam hal proses pencatatan data, validasi, verifikasi, konsensus hingga pada pengalaman penggunanya. Sampai saat ini, perusahaan mengaku sudah mendpatkan 10 use case yang akan menjadi pengguna teknologi anyarnya.

Gede Anta, yang juga menjabat sebagai Koordinator Bali Blockchain Center, mengakui meskipun saat ini uji coba bersifat private testnet, namun pada November mendatang mekanisme ini akan berubah menjadi public testnet. Di tahap itu, setiap kalangan bisa melakukan uji coba pemanfaatan blockchain Mandala Chain.

Perusahaan percaya diri dapat mencapai hasil maksimal, lantaran teknologi yang diusungnya disebut menjadi blockchain layer-0 pertama di Indonesia yang sengaja dibangun untuk membantu konektivitas antar blockchain yang ada di Tanah Air.

“Perusahaan juga menyiapkan layer-1 dari Mandala yang akan dikembangkan sesuai permintaan dan juga kebutuhan dari entitas yang akan menggunakannya,” tambah Gede Anta.

Pelaku Usaha Sambut Positif Kehadiran Blockchain

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Blockchain and Metaverse Center, Tuhu Nugraha, menambahkan sikap terbuka dari pemangku kepentingan yang ada di industri akan membantu proses eksplorasi teknologi dan inovasi baru.

Dikatakannya, solusi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi dan belum terjawab oleh teknologi sebelumnya bisa diberikan oleh blockchain.

Beberapa raksasa perbankan tanah air, seperti Bank Central Asia (BCA) dan Bank Negara Indonesia (BNI), diketahui sudah mulai bereksperimen untuk mendorong efisiensi dan keamanan transaksi.

Tidak hanya itu, perusahaan logistik milik negara, PT Pos Indonesia dan PT Pelabuhan Indonesia II, turut disebut sudah melakukan eksplorasi teknologi baru tersebut guna meningkatkan layanannya.

“PLN dan Pertamina juga sudah menjajaki penggunaan teknologi blockchain untuk optimalisasi operasi. Selain itu, startup di bidang energi seperti EnergiToken dan Power Ledger juga telah membangun platform berbasis blockchain untuk memfasilitasi perdagangan energi dan manajemen aset energi,” jelas Tuhu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori