Trusted

Genjot Adopsi, MetaMask Perluas Opsi Pembelian Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • MetaMask mengumumkan bahwa mereka merilis fitur baru bernama "Buying Crypto in Portfolio dApp".
  • Fitur baru tersebut memungkinkan pengguna untuk membeli kripto menggunakan mata uang fiat melalui berbagai channel pembayaran.
  • Sejauh ini, fitur anyar MetaMask itu sudah tersedia di 189 negara untuk 89 jenis aset kripto pada 8 blockchain berbeda.
  • promo

MetaMask, crypto wallet besutan ConsenSys, merilis fitur baru untuk mendorong adopsi kripto menjadi lebih cepat. Fitur baru dari MetaMask ini bakal memungkinkan pengguna membeli kripto menggunakan mata uang fiat melalui berbagai channel pembayaran. Kehadiran opsi ini dipercaya akan semakin memudahkan konsumen MetaMask dalam memenuhi kebutuhannya.

Beberapa metode pembayaran yang bisa digunakan adalah kartu debit, kredit, PayPal, transfer bank, dan ACH (automated clearing house) instan. Dalam keterangan resmi, disebutkan bahwa fitur yang bernama “Buying Crypto in Portfolio dApp” itu tersedia di 189 negara untuk lebih dari 90 token yang ada di 8 jaringan blockchain populer; antara lain: Ethereum, Binance Smart Chain (BSC), Avalanche Contract Chain, Fantom, Optimism, Polygon, Celo, dan Arbitrum.

“Setiap pembelian mata uang kripto akan langsung tunduk pada peraturan di mana pengguna itu tinggal, sehingga pengguna bisa dikenakan batas pemesanan,” jelas MetaMask.

Perusahaan mengakui bahwa langkah tersebut juga akan mempertimbangkan lokasi pengguna serta peraturan yang ada di negara pengguna. Oleh karena itu, jika terdapat aturan pembatasan pembelian, maka investor hanya bisa membeli kripto sesuai dengan yang berlaku di negaranya.

Langkah tersebut dipercaya akan semakin membuka jejaring bisnis perusahaan. Karena artinya, calon investor bisa langsung menggunakan metode pembayaran yang dikehendaki untuk memiliki aset digital idaman.

Berbagai pengembangan dilakukan perusahaan untuk mendongkrak adopsi dan menjaga keamanan ekosistem kripto. Seperti yang dilakukan pada Februari lalu, MetaMask sudah merilis fitur keamanan baru yang mampu mendeteksi phising.

Semakin tingginya kompetisi yang ada di industri crypto wallet membuat masing-masing platform harus menciptakan kelebihannya sendiri demi merebut pasar. Fitur deteksi phising merupakan bentuk mitigasi risiko yang bisa dilakukan pengguna kripto untuk menjaga aset digitalnya.

MetaMask Berambisi untuk Buka Akses ke Semua Negara

Langkah MetaMask untuk merangkul semua investor di seluruh negara terus diwujudkan. Akhir bulan lalu, mereka menggandeng MoonPay untuk bersama-sama menggarap pasar aset digital di Nigeria. Kolaborasi itu memungkinkan pengguna di Nigeria untuk membali kripto melalui transfer bank instan lewat wallet MetaMask versi seluler dan portofolio dApp.

Terpilihnya Nigeria bukanlah tanpa alasan. Negara yang berada di wilayah Afrika Barat itu merupakan salah satu pasar teratas MetaMask global dan peringkat tiga dalam hal pengguna seluler aktif.

“90% kartu kredit atau kartu debit yang digunakan untuk membeli aset kripto di Nigeria ditolak. Oleh karena itu, mengintegrasikan MoonPay ke MetaMask akan memudahkan pengguna di sana untuk mendapatkan token secara lebih efisien, tanpa harus membuat akun crypto exchange terlebih dulu,” jelas MetaMask.

Perusahaan mampu mengubah hambatan yang ada di Nigeria menjadi peluang untuk dikembangkan secara bersama-sama. Pasalnya, MetaMask tak ubahnya seperti bank milik penggunanya sendiri, yang mana lewat kemampuan self-custody, para pengguna dapat mengelola asetnya secara mandiri.

Chief Product & Strategy Officer MoonPay, Zeeshan Feroz, menambahkan bahwa kemitraan dengan MetaMask akan memungkinkan perusahaan menyediakan layanan transfer bank bagi pengguna Nigeria.

“Kami berharap integrasi ini bisa membuka pintu bagi warga Nigeria untuk mendanai dompet mandirinya lewat pengalaman pengguna yang disederhanakan,” ungkap Feroz.

Sempat Dikabarkan Lakukan Perampingan

Ilustrasi PHK Karyawan Kripto | BeInCrypto

Awal tahun ini, ada desas-desus yang mengatakan bahwa MetaMask akan melakukan perampingan terhadap 100 pegawainya. Kabar tersebut juga menyebutkan ConsenSys, selaku induk usahanya, sedang dalam proses penyelesaian.

Sayangnya belum ada kejelasan informasi yang muncul terkait hal tersebut. Namun, yang jelas, ConsenSys memiliki sekitar 900 karyawan. Hal itu mennjadi anomali, mengingat perusahaan baru saja mendapatkan pendanaan US$450 juta di pertengahan tahun lalu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori