Perlahan tapi pasti, pemanfaatan metaverse dan artificial intelligence (AI) terus bertambah masif. Bank of America (BoA) mengumumkan baru saja mengintegrasikan metaverse dan AI dalam program pelatihan karyawan secara immersive. Sebanyak 2.000 pegawai baru Bank of America dilaporkan mengikuti program tersebut.
Dalam laporan Bloomberg, terungkap bahwa salah satu bank terbesar di AS itu mulai memanfaatkan teknologi baru tersebut untuk menggenjot produktivitas dan memangkas biaya operasional.
Kepala Akademi Bank of America, John Jordan, mengatakan program yang diberikan seperti simulasi yang bertindak seperti latihan secara berulang. Hal tersebut dipercaya akan membuat karyawan baru sekalipun akan menjadi berpengalaman.Karena mereka bisa terus melakukan pelatihan tanpa terikat ruang dan waktu. Pun terjadi kesalahan, dampak yang dirasakan tidak akan dirasakan secara nyata oleh perusahaan.
Mekanisme yang digunakan adalah dengan menggunakan headset virtual reality (VR) untuk bisa merasakan langsung atmosfer dan operasional bank.
Pada bulan April lalu, Chief Executive Officer BoA, Brian Moynihan, pernah mengatakan bahwa AI bisa memiliki manfaat ekstrim dan membantu mengurangi jumlah karyawan. Meski begitu, Moynihan tetap mengimbau untuk berhati-hati atas setiap keputusan yang dibuat, karena AI pada akhirnya akan menjadi lebih maju.
Sudah Memulai Uji Coba sejak 2019
Uji coba VR di Bank Of America bukanlah hal yang baru dilakukan. Perusahaan sudah memulainya sejak 2019 silam. Kala itu, 97% peserta diklaim merasa lebih nyaman melakukan tugas setelah melakukan simulasi lewat VR.
Berangkat dari hal itu, perusahaan memutuskan untuk terus memperdalam integrasi VR untuk mendorong kemampuan sumber daya manusia (SDM) mereka.
Eksekutif Inovasi dan Desain Akademi Bank of America, Mike Wynn, menambahkan pelatihan virtual menawarkan skenario yang ada di dunia nyata. Misalnya, seperti permintaan yang dalam jumlah besar yang dilakukan oleh pelanggan ataupun pemecahan masalah saat menemukan akun palsu.
“Sulit untuk mendapatkan hal yang sama dari sistem training secara tradisional. VR tidak menciptakan kecemasan, meningkatkan detak jantung, dan membuat pesertanya gugup,” tambah Wynn.
Meski begitu, Wynn menegaskan bahwa program AI dan metaverse tidak bermaksud menghilangkan hubungan manusia, tetapi akan membuat hubungan antar manusia menjadi lebih kuat karena realitas yang disimulasikan.
Masuknya BoA ke dalam ekosistem metaverse menambah panjang deret bank AS yang menapaki ruang virtual. Sebelumnya, JPMorgan menjadi bank pertama yang memasuki metaverse. Perusahaan menggandeng Decentraland dan membangun lounge virtualnya pada tahun 2022 silam.
Belum Ada Aturan di Metaverse
Beberapa ahli memproyeksikan bakal terjadi eksodus industri perbankan ke metaverse. Pergeseran itu bisa terjadi lantaran saat ini jutaan gamer yang masuk dalam kategori Generasi Z dan Alfa sudah berinteraksi di metaverse. Aktivitas tersebut diproyeksikan bakal menyumbang lebih dari US$3 triliun terhadap PDB global di 2031 mendatang.
Melihat hal itu, terdapat peluang yang sangat besar di dalam metaverse bagi sektor perbankan untuk menggarap pasar generasi muda. Tetapi di sisi lain, regulasi yang mengatur tentang pemanfaatan metaverse bagi industri perbankan sama sekali belum tersentuh. Padahal laporan dari konsultan keuangan global Ernst and Young (EY) mengungkapkan, pergerakan Industri decentralized finance (DeFi) berpotensi menghilangkan kebutuhan konsumen dengan lembaga perantara, dalam hal ini bank.
“Dengan undang-undang yang tepat, bank mungkin memiliki lanskap baru untuk beroperasi, di mana aset digital, identitas digital, pengalaman virtual, dan pembayaran tanpa gesekan menjadi penggerak era keuangan baru,” tulis EY.
Bagaimana pendapat Anda tentang integrasi metaverse dan AI yang dilakukan oleh Bank of America ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.