Trusted

Goldman Sachs: Investasi di Sektor Artificial Intelligence (AI) Bisa Tembus hingga US$200 Miliar di 2025

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Goldman Sachs memprediksi bahwa pada tahun 2025, industri artificial intelligence (AI) bakal kebanjiran investasi hingga US$200 miliar.
  • Segmen yang diproyeksikan memiliki potensi lebih besar adalah generative AI dan disebut bisa mendongkrak produktivitas tenaga kerja global lebih dari 1% per tahun.
  • Prediksi dari Goldman Sachs tersebut seakan menjawab alasan di balik masifnya pengembangan generative AI oleh para raksasa teknologi, seperti Meta dan Apple.
  • promo

Meskipun hadir sebagai pendatang baru, sektor kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dipercaya mampu menarik investasi jauh lebih besar dari kendaraan otonom ataupun internet. Laporan dari Goldman Sachs menyebutkan pada tahun 2025 mendatang, industri anyar tersebut bakal kebanjiran investasi hingga US$200 miliar atau sekitar Rp3.038,41 triliun.

Tim Ekonom Goldman Sachs, Joseph Briggs dan Devesh Kodnani, mengatakan segmen artificial intelligence yang memiliki potensi lebih besar adalah generative AI yang digadang-gadang bisa mendongkrak produktivitas tenaga kerja global lebih dari 1% per tahun, dengan catatan penggunaannya sudah meluas ke berbagai sektor.

“Namun, untuk mencapai hal itu perlu investasi awal dalam jumlah besar. Baik itu modal fisik, digital ataupun manusia. Diprediksi investasi senilai US$200 miliar akan terjadi sebelum adopsi dimulai dan peningkatan efisiensi secara besar-besaran dilakukan,” jelas Goldman Sachs dalam laporannya.

Prediksi investasi di sektor AI dalam 3 tahun kedepan | Sumber: Goldman Sachs
Tahukah Kamu?

Jumlah prediksi investasi di sektor AI dai Goldman Sachs ini hampir setara dengan alokasi belanja negara Indonesia yang disepakati dalam APBN 2023, yakni mencapai Rp3.061,2 triliun.

Kodnani juga menyebutkan bahwa adopsi awal akan terjadi pada perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Kemudian, hal itu pada akhirnya juga akan berefek pada wilayah lainnya, seperti Cina.

Hal itu secara tidak langsung akan ikut mendorong investasi terkait AI berada pada puncaknya hingga mencapai 2,5% sampai 4% terhadap produk domestik bruto (PDB) AS.

Prediksi dari Goldman Sachs tersebut seakan menjawab alasan di balik masifnya pengembangan generative AI oleh banyak pihak, mulai dari hadirnya OpenAI dengan ChatGPT hingga Meta yang tengah mengembangkan generative AI untuk mendorong penggunaan media sosial. Tak mau ketinggalan, beberapa raksasa teknologi lainnya, seperti Apple, pun dilaporkan sedang mengembangkan platform AI.

AI Jadi Booming setelah Kehadiran ChatGPT

Tidak dapat dimungkiri, memang kehadiran chatbot pintar ChatGPT mendobrak paradigma banyak pihak terkait generative AI. Sejak 2 bulan setelah kemunculannya, platform tersebut berhasil memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan.

Tidak mengherankan pula, jika akhirnya terdapat lebih dari 16% perusahaan dalam indeks Russel 3000 yang menyebutkan teknologi generative AI dalam panggilan pendapatannya.

“Setengah dari lonjakan itu terjadi setelah ChatGPT dirilis pada kuartal empat tahun lalu. Penyebutan itu cenderung memprediksi peningkatan dalam belanja modal perusahaan,” tambah Goldman Sachs.

Khusus untuk AS, investasi di bidang AI disebut bakal mencapai US$100 miliar. Jumlah itu mencapai setengah dari proyeksi investasi AI di tingkat global dalam 2 tahun mendatang.

Beberapa sektor pilihan yang menjadi fokus utama dalam pengembangan AI adalah pengembangan pada model AI, pengembangan perangkat lunak untuk menjalankan aplikasi pendukung AI, serta entitas yang berinvestasi pada perangkat keras.

Di sisi lain, data dari Pitchbook mengungkapkan bahwa investasi perusahaan modal ventura di sektor AI pada kuartal perdana tahun ini sudah mencapai US$22,7 miliar. Nominal tersebut termasuk investasi jumbo yang digelontorkan Microsoft ke OpenAI.

Selanjutnya, Pitchbook memaparkan bahwa para pemodal kurang tertarik untuk melakukan investasi pada perangkat lunak, kecuali jika proyek tersebut juga mengandalkan generative AI dalam pengembangan yang dilakukannya.

Pemodal Kripto dan Web3 Ikut Investasi AI

Hype pemanfaatan artificial intelligence juga ikut dimanfaatkan oleh pemodal yang selama ini banyak menggelontorkan dana ke sektor kripto dan Web3. Beberapa di antaranya bahkan terus masuk lebih dalam untuk bisa mendongkrak bisnisnya lewat teknologi anyar tersebut.

Andreessen Horowitz (a16z), misalnya. Perusahaan modal ventura yang selama ini ikut andil dalam kemajuan industri kripto makin getol untuk masuk ke ranah AI.

Akhir Juni lalu, a16z memimpin pendanaan Seri A senilai US$19 juta ke platform AI berbasis suara bernama ElevenLabs.

Selain itu, pada 12 Juni lalu, a16z juga ikut memimpin pendanaan senilai US$43 juta untuk Gensyn, yang merupakan sebuah platform machine learning berbasis blockchain.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dari Goldman Sachs tentang besaran investasi yang bakal mengalir di sektor artificial intelligence? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori