Lihat lebih banyak

Tantang Dominasi ChatGPT, Apple Dikabarkan Garap Proyek Generative AI

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Apple dikabarkan tengah menggarap proyek generative artificial intelligence (AI) bernama Apple GPT atau Ajax.
  • Proyek sudah mulai digarap sejak tahun lalu ini rencananya akan digunakan dalam lingkup internal secara terbatas.
  • Salah satu karyawan Apple mengatakan bahwa platform yang tengah dikembangkan oleh perusahaannya merupakan replikasi dari Google Bard, ChatGPT, dan Bing AI.
  • promo

Apple, Inc., salah satu raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), dikabarkan tengah menggarap proyek artificial intelligence (AI) untuk lingkup internalnya. Proyek yang dinamakan sebagai Apple GPT atau Ajax itu digadang-gadang akan menjadi gerbang awal untuk bisa menantang kepopuleran ChatGPT besutan OpenAI.

Dalam laporan Bloomberg terungkap, Apple sudah berhasil membangun kerangka kerja untuk membuat generative AI yang memiliki kemampuan, seperti ChatGPT ataupun Google Bard. Aksi tersebut merupakan sebuah upaya untuk mengejar pengembangan generative AI yang sudah dikembangkan secara cepat oleh beberapa entitas teknologi lain.

“Dalam beberapa bulan terakhir, dorongan AI telah menjadi upaya besar perusahaan, termasuk untuk mengatasi masalah privasi potensial yang terkait dengan teknologi,” jelas sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Apple tidak membangun Ajax secara instan. Perusahaan sudah menggarapnya sejak tahun lalu. Kala itu, perseroan bermaksud untuk menyatukan pengembangan machine learning Apple menjadi lebih terintegrasi di bawah satu payung, yakni Ajax.

Sistem yang dikembangkan menggunakan Google Jax itu digunakan pada produk-produk yang berhubungan dengan AI, seperti untuk memperkuat fitur pencarian dan Siri. Namun, melihat pengembangan dari generative AI, Apple akhirnya berniat menggunakannya juga untuk menjadi dasar alat, seperti ChatGPT, untuk lingkup internal secara terbatas.

Replikasi Bard, ChatGPT, dan Bing AI

Salah satu karyawan Apple mengatakan bahwa platform yang tengah dikembangkan oleh perusahaannya merupakan replikasi dari Google Bard, ChatGPT, dan Bing AI. Ia menyebutkan sistem itu tidak akan diluncurkan untuk publik, serta diklaim tidak memasukkan unsur teknologi baru apa pun.

Tetapi, bukan berarti pengembangannya berhenti di situ. Tim pengembang Apple disebut terus secara aktif bekerja untuk meningkatkan model dasarnya. Apple sepertinya masih mencoba melihat sudut pandang dari konsumen terkait generative AI.

Beberapa pihak yang berhubungan dengan pengembangan tersebut percaya bahwa Apple akan segera membuat pengumuman terkait AI di tahun depan. Pasalnya, secara pararel, Apple juga melakukan uji coba terhadap teknologi OpenAI.

Selain itu, untuk memperkuat tim pengembangnya, Apple juga tengah mencari lebih banyak tenaga ahli di bidang generative AI. Dalam laman webnya, disebutkan Apple mencari seseorang yang memiliki pemahaman kuat tentang model bahasa besar dan generative AI.

Bos Apple Akui Gunakan ChatGPT

Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, mengakui bahwa layanan AI memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun, masih terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan terkait teknologi tersebut.

Dia juga menegaskan bahwa Apple akan mengintegrasikan AI ke lebih banyak produknya secara sangat bijaksana. Hal itu disandarkan pada kekhawatiran banyak pihak terhadap data privasi yang digunakan oleh AI.

Meski demikian, Cook mengaku dia menggunakan ChatGPT dan itu adalah sesuatu yang “diperhatikan dengan cermat oleh perusahaan”.

Risiko yang Mengintai di Balik Pesatnya Adopsi AI

Proyek Apple GPT yang merupakan chatbot sudah mulai memasuki tahapan uji coba di akhir tahun lalu. Namun, peluncurannya dihentikan lantaran terdapat masalah keamanan terkait generative AI.

Direktur Mass Software Solutions, Bhaskar Ganguli, menambahkan sebagai praktisi teknologi, dia mengakui bahwa teknologi AI saat ini sudah semakin lazim digunakan pada banyak produk; mulai dari Siri, Alexa, hingga kendaraan otonom yang dikembangkan pabrikan otomotif.

Namun, di sisi lain, teknologi tersebut juga memiliki masalah privasi, utamanya yang berhubungan dengan data pribadi. Proses pengumpulan dan pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem AI rawan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Belum lama ini, perusahaan keamanan siber asal Singapura, Group-IB merilis laporan yang menyebutkan bahwa ratusan ribu akun ChatGPT telah beredar di dark web. Sebanyak 101.134 akun yang berisi kredensial akun ChatGPT mengalami infeksi, yang kemudian di jual di pasar gelap.

Bagaimana pendapat Anda tentang proyek Apple GPT ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori