Grayscale Kritik SEC yang Biarkan Kehadiran ETF Bitcoin Leverage

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Grayscale kritik SEC karena izinkan atau biarkan ETF Bitcoin futures leverage pertama diperdagangkan secara publik di AS.
  • Hal ini dinilai sebagai fakta bahwa SEC terus memperlakukan ETF Bitcoin spot secara sewenang-wenang.
  • Di sisi lain, mantan Ketua SEC, Jay Clayton, sebut ETF Bitcoin spot punya peluang kuat untuk dapat persetujuan dari regulator AS.
  • promo

Grayscale Investments, perusahaan manajemen aset digital, mengkritik Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) karena mengizinkan atau membiarkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin futures leverage pertama diperdagangkan secara publik bagi investor di Negeri Paman Sam, sementara menolak kehadiran ETF Bitcoin spot.

Dalam sebuah berkas yang dikirim ke Pengadilan Banding AS pada hari Senin (10/7), pengacara Grayscale, Donald Verrilli, berpendapat bahwa ETF Bitcoin futures leverage adalah produk investasi yang lebih berisiko.

“Fakta bahwa SEC telah mengizinkan ETF Bitcoin futures leverage untuk memulai perdagangan menunjukkan bahwa mereka terus memperlakukan ETF Bitcoin spot secara sewenang-wenang dan berbeda dari ETF Bitcoin futures leverage,” kata perwakilan Grayscale itu.

Aksi Grayscale Diduga Beri Sentimen Positif

Akun Twitter Luke Martin, yang memiliki 326,5 ribu followers, menduga bahwa harga Bitcoin mulai dipompa naik pada hari Senin ini setelah Grayscale mengirim surat kepada hakim yang menjelaskan bahwa itu konyol ETF Bitcoin futures leverage hadir, tetapi tidak ada tempat bagi ETF Bitcoin spot.

“Sepertinya para whale berpikir hal tersebut [aksi terbaru Grayscale dalam peraturangan melawan SEC di pengadilan] semakin meningkatkan kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin spot. Bullish,” tulis Luke Martin.

Sebagai informasi, Grayscale pada Juni 2022 menggugat SEC karena tidak merestui konversi dana Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF Bitcoin spot. Mereka menuduh SEC bertindak sewenang-wenang, berubah-ubah, dan diskriminatif.

Dalam wawancara dengan CNBC Squawk Box pada hari Senin, mantan Ketua SEC, Jay Clayton, mengatakan bahwa ETF Bitcoin spot memiliki peluang kuat untuk mendapatkan persetujuan dari regulator AS, jika dapat membuktikan bahwa itu adalah cara yang lebih efisien dan efektif bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke cryptocurrency yang paling bernilai.

“Kita memiliki sejumlah institusional yang mengetahui market lebih baik daripada siapa pun, dan mereka menempatkan nama dan reputasi mereka di balik Bitcoin. Saya menemukan itu luar biasa,” kata mantan Ketua SEC.

Meski demikian, Jay Clayton menolak untuk membuat prediksi kapan ETF Bitcoin spot akhirnya disetujui oleh SEC. Menariknya, sejumlah komunitas kripto di Twitter menyoroti tentang waktu persetujuan atau penolakan akhir dari semua berkas ETF Bitcoin spot adalah pada bulan Maret 2024, atau tepat sebelum momen Bitcoin halving yang diperkirakan terjadi pada April 2024.

Hadirnya ETF Bitcoin futures leverage Pertama di AS

Sebagai informasi, ETF Bitcoin futures leverage pertama menjadi efektif sejak 23 Juni lalu setelah tidak mendapat penolakan dari SEC. Produk ETF dari Volatility Shares yang bernama 2x Bitcoin Strategy ETF (BITX) itu mulai diperdagangkan pada 27 Juni lalu di CBOE BZX Exchange.

ETF ini tidak akan secara langsung diinvestasikan dalam Bitcoin asli, tetapi mencari keuntungan dari kenaikan harga Bitcoin Futures Contracts atau Kontrak Berjangka Bitcoin. Adapun ETF 2x leverage memungkinkan trader untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin futures dengan hanya memasang setengah dari nilai Bitcoin.

Namun, Caitlin Long, seorang pendukung Bitcoin dan CEO Custodia Bank, menilai bahwa hadirnya ETF Bitcoin futures leverage adalah peringatan bagi regulator keuangan AS. Dia menilai leverage dan Bitcoin tidak dapat digabungkan.

ETF Bitcoin futures pertama telah diperdagangkan pada tahun 2021. SEC beralasan bahwa produk investasi berjangka lebih sulit dimanipulasi sebagian karena didasarkan pada harga di CME yang diatur oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS.

Regulator AS itu menolak sejumlah berkas ETF Bitcoin spot karena mengklaim kurangnya transparansi dan kekhawatiran tentang bagaimana melindungi investor dari Bitcoin spot market yang tidak diatur.

Dalam perkembangan terkini, parade terbaru dari pengajuan berkas ETF Bitcoin spot yang dipimpin oleh BlackRock dan diikuti sejumlah perusahaan manajemen investasi lainnya, termasuk Fidelity, mengusulkan penggunaan crypto exchange Coinbase sebagai mitra dalam perjanjian berbagi pengawasan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori