Lihat lebih banyak

Hadapi Tuntutan Hukum, 3 Eksekutif Silvergate Hengkang

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Silvergate Bank, bank ramah kripto yang kini sudah bangkrut, bakal kehilangan 3 eksekutif puncaknya sebagai bagian dari proses likuidasi.
  • Ketiga eksekutif itu adalah Alan J. Lane (Presiden dan CEO Silvergate Capital), John M. Bonino (CEO Silvergate Bank), dan Antonio Martino (CFO Silvergate).
  • Terlepas dari perubahan dalam struktur perusahaan, Silvergate dan Alan J. Lane rupanya digugat komunitas gereja Word of God Fellowship, karena dinilai terlibat dalam penipuan FTX.
  • promo

Sebagai bagian dari proses likuidasi, Silvergate Bank, lembaga perbankan ramah kripto yang kini sudah bangkrut, bakal kehilangan 3 eksekutif puncaknya.

Dalam laporan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), terungkap bahwa Alan J. Lane (Presiden dan CEO Silvergate Capital), John M. Bonino (CEO Silvergate Bank), dan Antonio Martino (CFO Silvergate) akan meninggalkan perusahaan sebagai fase berikutnya dalam harmonisasi tim kepemimpinan.

Kemunduran Lane efektif terjadi sejak 15 Agustus kemarin. Sementara itu, Bonino dan Martino akan mulai meninggalkan jabatannya per 30 September mendatang. Posisi Lane akan digantikan Chief Transition Officer Silvergate, yaitu Kathleen M Fraher. Sementara posisi Martino akan digantikan oleh Andrew Surry yang menjabat sebagai Chief Accounting Officer Silvergate.

Hengkangnya ketiga sosok eksekutif puncak ini menambah panjang gelombang restrukturisasi pegawai di tubuh Silvergate. Sebelumnya, Presiden Silvergate terdahulu, Ben Reynolds, serta Dewan Direksi Silvergate Capital dan Silvergate Bank, Mary-Margaret Henke, sudah lebih dulu pergi dari Silvergate pada Maret kemarin.

Di samping itu, Silvergate juga sudah memangkas 230 jumlah tenaga kerjanya sebagai bagian dari penutupan usaha perbankannya, serta secara bertahap akan kembali dilakukan pada 30 Agustus dan 30 November mendatang. Aksi tersebut dipercaya bakal menambah pelik perjalanan entitas yang dikenal ramah kripto tersebut. Pasalnya, selain proses likuidasi, Silvergate juga tengah menghadapi berbagai tuntutan hukum dari beberapa pihak.

Silvergate Capital Dituduh Bantu Penipuan FTX

Terlepas dari perubahan dalam struktur perusahaan, Silvergate dan Alan J. Lane rupanya menghadapi gugatan dari komunitas gereja Word of God Fellowship. Komunitas itu menyebut bahwa Silvergate ikut membantu FTX menjalankan skema penipuan.

Dalam aduannya, Word of God Fellowship menuduh bahwa perseroan memiliki cukup pengetahuan terkait aktivitas FTX beserta afliasinya, yakni Alameda Research. Meski begitu, mereka malah memilih untuk tidak melaporkannya.

Pengacara Word of God Fellowship, Theodore K Stream, mengatakan perusahaan menyadari terdapat keuntungan besar dengan membantu skema penipuan FTX. Pasalnya, dana dari pelanggan FTX mencapai 10% dari US$12 miliar deposito perusahaan.

“Silvergate tidak membayar bunga atas simpanan ini dan bisa menginvestasikannya ke dalam produk sekuritas yang memiliki risiko rendah. Hanya di kuartal pertama tahun 2022, perusahaan menghasilkan bunga lebih dari US$200 juta,” jelasnya dalam dokumen pengadilan.

Karena skema yang dijalankannya, komunitas mengalami kerugian hingga US$25 juta. Oleh karena itu, pihak komunitas meminta pada pengadilan agar Silvergate bisa memulihkan dana tersebut beserta keuntungannya yang diperoleh secara tidak adil.

Word of God Fellowship percaya terhadap perusahaan, karena Lane mengatakan telah melakukan proses uji tuntas yang cukup. Maka dari itu, pada 15 September 2022, mereka bergabung dengan FTX dan sesuai instruksi melakukan deposit uang ke Silvergate.

Saham SICP malah Terbang

Menariknya, pasca pengumuman tersebut saham Silvergate Capital (SICP) malah memantul ke level US$0,30 atau naik 35,07% pada perdagangan kemarin (15/8). Selama 5 hari ke belakang, pergerakan saham SICP juga sudah naik 30,38%.

Sejak Maret kemarin perusahaan sudah tidak berniat mengajukan laporan triwulan atau tahunan dan membuat New York Stock Exchange (NYSE) menghapus sahamnya dari papan perdagangan utama.

Namun, ternyata saham perusahaan masih laku diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) atau saham yang diperdagangkan oleh jaringan broker-dealer. Saham-saham yang masuk dalam pasar tersebut biasanya adalah perusahaan yang tidak memenuhi persayaratan untuk terdaftar di bursa formal.

Bagaimana pendapat Anda tentang hengkangnya para eksekutif top Silvergate kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori