Bitcoin (BTC) akhirnya berhasil mencetak level tertingginya dalam 9 bulan terakhir, tepatnya di US$27.000. Sayangnya, keberhasilan Bitcoin tersebut telah mengakibatkan likuidasi bernilai lebih dari US$200 juta terhadap sejumlah trader yang membuka posisi short.
Selama 24 jam terakhir, menurut data BeInCrypto, harga Bitcoin terpantau menguat 4,24% menjadi US$27.470 pada saat penulisan. Aset kripto dengan kapitalisasi terbesar ini melanjutkan kinerja harganya yang positif sepanjang tujuh hari terakhir, yakni meningkat sekitar 37% dan 13% selama sebulan terakhir.
Setelah diperdagangkan di kisaran US$20.000 – US$24.000 pada Februari, BTC sempat ambruk di bawah US$20.000 ketika awal bulan Maret. Hal tersebut terjadi usai peristiwa depegging yang menimpa stablecoin USD Coin (USDC). Namun, tak lama setelahnya, kejadian runtuhnya berbagai bank ramah kripto di Amerika Serikat (AS) akhirnya membuat lebih banyak investor beralih ke Bitcoin.
Markus Thielen, kepala penelitian di MatrixPort, memberi tahu BeInCrypto bahwa reli harga yang BTC alami merupakan reaksi atas bailout untuk para deposan yang pemerintah AS terbitkan pada hari Minggu (12/3) lalu. Selain itu, fenomena ketika saham bank melemah sebelum pembukaan pasar di hari Senin (13/3) turut menjadi alasannya. Thielen menambahkan, jika BTC dapat mempertahankan lajunya saat ini, maka target berikutnya berada di US$28.000 atau US$30.000.
BTC Dominance Sentuh Level Tertinggi selama 9 Bulan Terakhir
Di samping itu, berdasarkan data dari TradingView, metrik Bitcoin Dominance juga menyentuh level tertingginya dalam 9 bulan terakhir, yaitu di 46,54%. Bitcoin Dominance terakhir kali mencapai level setinggi itu di bulan Juni 2022.
Biasanya, Bitcoin Dominance memang cenderung menguat ketika pasar sedang volatil, karena kebanyakan investor menganggap BTC sebagai aset yang lebih stabil ketimbang aset kripto lainnya di pasaran.
Lalu, kinerja Bitcoin juga sudah melampaui aset tradisional; seperti emas, indeks NASDAQ, dan S&P 500 di tahun ini. Pada tahun 2023 saja, BTC telah bertumbuh lebih dari 50%. Sedangkan, NASDAQ, yang merupakan aset tradisional berperforma terbaik, hanya naik sekitar 20%.
Jumlah Likuidasi Posisi Short hampir Tembus US$230 Juta
Meskipun pasar kripto menghijau berkat kenaikan nilai Bitcoin, namun para trader yang membuka posisi short terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya justru dalam kondisi memerah. Data dari Coinglass menunjukkan bahwa posisi yang terlikuidasi selama 24 jam terakhir mencapai US$227 juta dan berdampak pada 66.373 trader.
Posisi short Bitcoin menyumbang jumlah likuidasi terbanyak, yaitu sebesar US$108,06 juta. Likuidasi yang paling signifikan adalah sebuah posisi short terhadap Bitcoin bernilai US$4,74 di crypto exchange BitMEX.
Di sisi lain, aset kripto lain dalam peringkat 10 besar mencatatkan kenaikan rata-rata sekitar 3% sampai 5% dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data BeInCrypto.
Dalam periode tersebut, Ethereum (ETH) menguat 5,24% ke US$1.815 dan Cardano (ADA) naik 4,44%. Lalu, altcoin populer lainnya; seperti Binance Coin (BNB), XRP, dan Polygon, terapresiasi sedikit di atas 3%.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.